Jakarta, GATRAnews - PT Jakarta Monorail (JM) dijadwalkan akan memberikan dokumen business plan khusus properti kepada Pemerintah DKI Jakarta pada pertengahan Mei mendatang. Pembangunan moda transportasi massal itu makin jauh dari kenyataan.
Pengembang sekaligus investor monorel, JM tengah menghadapi kesulitan lahan untuk pembangunan depo di jalur hijau (green line). Pembangunan depo memerlukan lahan seluas 200 ribu meter persegi atau delapan hektar lebih.

"Jadi intinya tinggal hitung dia mau sewa (lahan) punya kita berapa. Kan dia butuh 200 ribu meter persegi buat bangunan depo," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota, Senin (21/4).

PT JM dalam business plan terbarunya membutuhkan lahan seluas 200 ribu meter persegi. Lahan itu akan diperoleh dari pihak ketiga dengan sistem sewa lahan di sepanjang jalur hijau.

Penyewaan lahan tersebut akan mempengaruhi perencanaan bisnis dari PT JM. Karena 80 persen pendapatan berasal dari iklan properti yang dikelola JM dan sisanya 20 persen tiket.

Monorel merupakan megaproyek senilai Rp 16 trilyun yang kembali dikerjakan di era pemerinatahan Joko Widodo, setelah beberapa tahun terbengkalai. Namun pembangunan kembali terkendala dengan sejumlah persoalan yang belum diselesaikan oleh PT JM. (*/Zak)

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara-1/jaw...lan-depan.html

TS :
Hmmmmm...... nanti deh........