Alkisah pada zaman dahulu kala di sebuah kerajaan Lumajang, hiduplah seorang remaja berkerudung abu-abu yang memiliki hidung mancung dan lesung pipi yang mempesona, Pipit namanya. Dia adalah putri satu-satunya dari keluarga Pak Tejo. Tidak ada sekolah pada zaman itu. Di usia 16 tahun Pipit telah mencari nafkah dengan menjadi penerus pekerjaan keluarga. Dia bekerja dalam usaha jagal manusia serigala. Usaha penjagalan ini dibentuk untuk melindungi Raja dan Ratu mereka dari segala bentuk muslihat ras manusia serigala yang ingin menguasai kerajaan Lumajang.

Meskipun Pipit adalah anak manusia yang telah memiliki reputasi bak selebriti papan atas, tak khayal Pipit tetap harus melewati ujian agar dapat diterima sebagai pegawai negeri sipil bidang jagal manusia serigala. Dalam hal ini, Pipit akan dipilihkan oleh sang kepala bidang yaitu seorang atau bisa disebut seekor manusia serigala yang harus Pipit bunuh sebelum bulan purnama bersinar terangi malam semua insan. Dan ternyata pilihan itu jatuh pada manusia serigala bernama Ilham. Ilham adalah manusia serigala dengan strata tingkat 2 yang berumur 18 tahun kurang sehari.

Sebagai manusia pada siang hari, Ilham adalah lelaki yang tampan dan rupawan. Telah banyak ribuan wanita yang jatuh dalam pelukannya. Tidak terkecuali Pipit. Cinta pandangan pertama pun muncul ketika Pipit tiba-tiba menghadang Ilham di sebuah gang. Dan mereka pun saling menatap untuk beberapa waktu. Saat itu Pipit ingin menghunuskan pisau yang telah di jampi-jampi oleh sang kepala dinas ke jantung si Ilham. Namun, ketika Pipit memandang paras tampan si manusia serigala itu, tiba-tiba dia menarik sesuatu dari saku celananya dan..

"Bang, akun twitternya apa bang? nanti jangan lupa difollow back ya bang. Eh, iya bang. Sekalian foto bareng yuk, biar nanti saya share di instagram" kata Pipit sambil mengeluarkan smartphone yang baru dia beli kemarin sore dengan emas batangan yang dia pinjam dari tetangganya.

Tanpa ada sepatah kata penolakan, Ilham pun mengiyakan ajakan Pipit untuk berfoto bersama dan memberi tahukan akun twitternya. Sambil bergaya ala chibi dan gaya super alay, mereka berfoto hingga memori tak mencukupi lagi.

Malam harinya pun Pipit pulang ke rumahnya. Dan tepat setelah pintu ditutup, Ayahnya bertanya.

"Gimana Pit? uda berhasil misinya?" Tanya sang Ayah sambil nonton pertandingan liga super antara Arema melawan Sriwijaya FC di televisi hitam putihnya.

"Belum" jawab Pipit singkat

"Loh, kok belum?" tanya sang ayah lagi

"Tadi kelamaan kongkow bareng temen-temen, jadi gak sempat deh" jawab Pipit sembari masuk ke kamarnya

Bukannya merencanakan misi pertamanya agar berjalan lancar. Pipit malah saling me-retweet twit Ilham.

Seminggu telah terlewati dan bulan purnama tinggal lima hari lagi. Ayah Pipit yang telah menguntit akun twitter Pipit sebagai orang lain mengetahui apa kerjaan Pipit setiap harinya. Ternyata Pipit dan Ilham telah menjalin hubungan asmara. Dan pada malam jumat itu pun amarah ayah Pipit telah mencapai tingkat dewanya. Tak bisa menahan amarah, ayahnya pun menyuruhnya untuk pergi ke rumah neneknya.

Maksud dari rencana ini adalah agar Pipit dapat belajar menghilangkan rasa sukanya pada manusia serigala yang bernama Ilham tersebut dan pada akhirnya dapat membunuhnya tanpa perasaan bersalah. Seperti halnya neneknya yang telah membunuh manusia serigala yang dicintainya pada saat dia masih remaja.

Karena bagi mereka yang tak menjalankan tugasnya sebagai penjagal serigala akan dihukum mati, dengan hati terpaksa Pipit pun pergi mengendarai Honda Beat-nya yang dia dapatkan saat ulang tahunnya yang ke 15. Menuju hutan belantara untuk menemui neneknya. Sesuai dugaan, banyak cobaan yang menghadang Pipit untuk mencapai tempat neneknya tinggal. Dia harus mendaki gunung, lewati lembah sungai mengalir indah ke samudera bersama teman bertualang. Sayang seribu sayang karena bukannya bersama teman, Pipit harus sendiri bertualang ke tempat yang jauh dan belum pernah terjamah.

Namun karena hati yang terlalu takut akan hukuman mati Pipit pun tetap melanjutkan misinya. Karena dengan sehelai bulu dan rambut dari tubuhnya, dia berubah, menerpa, menerjang segala apa yang ada, walau halangan rintangan semakin panjang membentang, tak jadi masalah dan tak kan jadi beban pikiran.

Belum sempat Pipit tiba di tempat sang nenek, cobaan berat pun datang secara tiba-tiba. Cacing-cacing di perut Pipit berdemo. Menolak Pipit untuk melanjutkan dan meginginkan Pipit untuk segera makan. Tubuh Pipit yang lemah pun tak dapat menolak ajakan ribuan cacing di perutnya. Pipit pun mengeluarkan Pop Mie dan Termos air panas dari dalam tasnya. Setelah menemukan tempat yang nyaman dia mulai menyeduh Pop Mie rasa baso spesial. Bosan menunggu selama 3 menit, Pipit mengeluarkan smartphonenya dan log in ke akun twitternya untuk meng-update timelinenya dan dia pun men-twit "Biar gak kudet makan Pop mie dulu di tengah hutan"

Tiga menit berlalu dan sedetik kemudian Pop mie rasa baso spesial itu pun habis dilahap oleh Pipit. Setelah persiapan, Pipit melanjutkan misinya kembali. Namun cobaan lagi-lagi datang menerpa Pipit. Di tengah jalan Pipit dihadang oleh berandalan drakula yang sedang galau karena baru diputus genderuwo tempo hari.

"Hey, Stop-stop. Berhenti kataku!!" Bentak si drakula

"Iya bang, ada apa yah?" jawab Pipit santai

"Serahin nomer hape loe. Loe harus jadi pacar gue!" Tambah si drakula

"Eits, woles bang woles. Gue uda punya pacar bang. Gue kasih nomer hapenya temen gue aja bang. Dia masih jomblo." jawab Pipit sembari mengetikkan nomer hape temannya di hape si drakula.

"Sumpeh loe, temen loe ini cantik?" Tanya drakula ngeyel

"Sumpeh lah bang. Cinta Laura mah lewatttt" jawab Pipit dengan muka penuh keyakinan

"Ya sudahlah, sok atuh eneng lewat. Memangnya mau kemana neng?" tanya drakula dengan wajah senang berbunga-bunga, mawar, melati, serta kamboja.

"Mau ke rumah nenek bang. Katanya sih jalan hutan pinus nomer 7. Sampingnya rumahnya tarsan. Abang tau?"

"Oh itu mah gue tau. Loe tinggal lurus aja, nanti ada pertigaan belok kiri. Nah, disitu ada pos ronda. Terus eneng tanya aja sama hansip disana" jawab si drakula

"Yee, sama aja bohong. Ya sudahlah gue cabut dulu bang"

"Eh iya deh, hati-hati di jalan neng" kata si drakula seraya menghilang dengan magicnya.

Setelah bertanya kesana - kemari Pipit pun tiba di depan rumah neneknya. Tanpa diduga, dari jendela Pipit melihat sang nenek tengah makan malam bersama manusia serigala yang telah tobat dari segala maksiatnya. Dengan hati kecewa Pipit pun berniat meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata.

"cabe-cabean, orang bilang cewek gampangan. cabe-cabean, cewek-cewek murahan -----" bunyi sebuah ringtone gahol, tanda seseorang sedang melakukan panggilan kepada Pipit.

Timbullah rasa penasaran manusia serigala yang peka akan suara. "Ringtone siapa tuh? Boleh napa nanti gue bluetooth" tanyanya dalam hati. Sesaat kemudian sang nenek bersama si manusia serigala menghampiri asal suara tersebut. Dan taarrraaaaaaaaaa

"Oppss, hai nek. Selamat malam. Pipit baru aja mau ngetuk pintu nih" kata Pipit kepada sang nenek sambil tersenyum malu

"Oh ternyata kamu toh Pit. Ayo masuk" ajak sang nenek

Pipit yang enggan itu pun akhirnya masuk ke rumah sang nenek. Dan nenek Pipit mulai menjelaskan kepada Pipit alasan kenapa ada manusia serigala yang tinggal di rumah itu. Selidik punya selidik ternyata sang nenek berbohong telah membunuh si manusia serigala pujaan hatinya agar dia dan manusia serigala yang dicintainya tersebut dapat bertahan hidup menjalani kisah cinta mereka. Itulah sebabnya sang nenek tinggal jauh dari kerajaan setelah dia pensiun karena tidak sanggup menyembunyikan kebohongannya dahulu.

Setelah beberapa lama Pipit pun memutuskan untuk pulang ke kerajaan Lumajang.

"Ah ternyata nenek sama aja" gumam Pipit dalam hati "Apa gue juga harus menuruti kata hati gue dan meninggalkan dunia gue sebagai penjagal dan memulai hidup baru di tempat lain ya? Tanya Pipit pada dirinya sendiri.

Sesampainya di daerah kerajaan Lumajang Pipit bertemu dengan Ilham

"Pit, jika loe terpaksa harus menjagal gue, gue rela kok. Demi cinta gue ke loe" kata Ilham

"Gue gak bisa membunuh loe bang. Gue gak sanggup ngebunuh siapa-siapa. Gue sudah putuskan kalo gue mau kimpoi lari aja dan meninggalkan kerajaan ini" jawab Pipit

"Beneran Pit? Jadi loe mau kimpoi lari sama gue?" tanya Ilham dengan penuh semangat

Tanpa diduga Pipit menggelengkan kepalanya dan berkata "Gue gak bisa kimpoi lari sama loe. Gue lebih memilih dia" sembari menunjuk seorang yang berdiri tegap gagah berani di pojok Gang Manggis. Seorang Mayor Jenderal Bintang Tujuh yang telah berperang selama tujuh dekade.

Pipit pun kimpoi lari bersama sang Mayor dan pergi meninggalkan keluarga serta pekerjaan yang tidak disukainya itu. Dan mereka pun hidup bahagia.

Sedangkan Ilham yang mengalami galau berkepanjangan memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk penghasutan dalam rangka menguasai kerajaan Lumajang. Dan dia pun hijrah ke Hollywood, melamar pekerjaan sebagai asisten sutradara. Kini setelah sekian tahun, Ilham pun bermain film bersama Taylor Lautner dan kawan-kawan dalam film Twilight. Dan dia pun hidup bahagia di Hollywood sana.