Wahai ibu kita kartini, putri yg mulia, besar cita2nya bagi indonesia (liric).
sepertinya penyair lagu itu terkenan syndrom "JKW effect".
bukankah lebih banyak mulimah yg taat yg lebih giat actionnya daripada kartini yg hanya mencetuskan ide ide saja ?

1. seperti cut nyak dien (wanita ini "actionnya" seperti seorg pahlawan laki2 yg ditakuti belanda dg cara turun ke medan perang namun sangat taat sperti mmakai hijab daripada memakai konde.

2. Rohana Kudus, setiap org minang pasti Islam, dan tentunya menjunjung nilai syar'i. beliau ini orgnya frontal dg menerbitkan surat kabar yg sgt bertentngan dg penjajah. dibandingkan dg kartini yg hanya ide2 saja, mana yg lbh bnyak actionnya ? mana yg lbh terancam ? dan mana yg lebih mengancam belanda ?
tp ko hanya nama kartini yg sesuai liric "putri yg mulia".
mari kita bandingkan (K) kartini, CND (cut nyak dien) RK (rohana kudus).
sumber wikipedia
1. mereka ber 3 kalangan bangsawan dan org terdidik.

2. latar belakang, pahitnya hidup, cita2
K = hidupnya datar, tanpa ada masalah yg berarti, cita2 : sekolah di belanda
CND = hidupnya penuh lika liku dg latar blakang kerajaan aceh yg perang dg belanda, dia harus memikul beban sbg komandan tentara rakyat aceh. cita2 : saya bersumpah akan mengahncurkan belanda, kata2 stlah suaminya meninggal malawan pnjajah.
RK : hidupnya datar. cita2 : - (a/n)

3. idelisme
K = sekular = kartini org nya kritis dg slogan :
"Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah."
jujur, ini loh wanita sok tau, padahal zaman khalifah, semua wanita mnuntut ilmu, mngajar bnyak hal2 lain. tp org yg dianggap mulia ini ini agama yg disalahkan, bukan adat.
CND & RK = tetap mnjunjung tinggi nilai agama, terbukti dg kebenraniannya berjuan dg risiko dibunuh, yaitu syahid.
pernah anak CND menangisi kmatian ayahnya, lalu CND blg : "Sebagai perempuan islam, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid"

4. pergerakan.
K = hanya sbatas ide2 tanpa realisasi (no action) no risiko
CND = komandan perang, penyemangat pasukan (big action) risiko = dibunuh
RK = ide2 penyemngat perjuangan dlm bntuk koran2, mnelundupkan senjata untuk pejuang, mnyiapkan makanan utk pejuang (big action) risiko = dibunuh

5. ucapan terima kasih
K : dibikin lagu, namanya di pake di jalan2 di negeri penjajah, selalu dikenang diperingati.
CND & RK : hanya ucapan terima kasih.

klu nama jalan2 dan uang kertas mereka sama2 dapet

lihatlah keberpihakan Belanda kepada kartini, hingga tabloidny blanda yg ikut memasarkan.
lalu siapa yg pantas kita jadikan dan sematkan honor " Pahlawan "

perlu digaris bawahi, ini bukan trhead SARA, karena semua pahlawan yang disebutkan beragama ISLAM. artinya tidak ada agama yg di jelekkan dalam hal ini.
dan TS tetap respek dg semua pahlawan Indonesia.
hanya saja masalahnya, knapa hanya RA.Kartini saja yg di blow up dg no action sementar wanita yg lain jg bnyak sumbangsi baik dalam bentuk emansipasi atau langsung action menentang penjajah, seolah olah hanya pelengkap saja.
o iya, ada yg nambahin : Keumalahayati.

sumur : biar adil dari wiki
http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien
http://en.wikipedia.org/wiki/Kartini
http://id.wikipedia.org/wiki/Rohana_Kudus
http://en.wikipedia.org/wiki/Keumalahayati