- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gerindra: Hercules ditangkap, ini masalah sepele!
TS
velten
Gerindra: Hercules ditangkap, ini masalah sepele!
Quote:
Gerindra: Hercules ditangkap, ini masalah sepele!
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menganggap sepele terkait penangkapan Hercules oleh aparat kepolisian. Penangkapan Hercules dan kawan-kawan yang dikaitkan permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, hanyalah bentuk salah paham saja dan bukan masalah besar.
"Ini masalah sepele. Saya sudah bicara semalam dengan Hercules, dan menyampaikan versinya," ujar Fadli dalam rilis tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (9/3).
Menurut politisi Gerindra ini, persoalan ini hanyalah permasalahan warga dengan pengembang dan pemilik ruko. Hal ini terkait dengan pembangunan ruko yang berada di jalur hijau. Sehingga warga terkena dampaknya yaitu seperti banjir beberapa waktu lalu.
"Selain itu keberadaan ruko juga menghalangi akses warga. Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar, dan sudah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengembang. Namun tak ada respons," jelas Fadli.
"Kejadian dengan polisi juga tak ada yang dramatis. Nampak dibesar-besarkan. Sebab, Hercules juga sudah meminta maaf kepada kepolisian ketika ada anggota kelompoknya melakukan kekeliruan," sambungnya.
Diakui Fadli, Hercules merupakan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) yang merupakan organisasi masyarakat. Meski bukan sayap Partai Gerindra, tetapi merupakan salah satu ormas yang mendukung apa yang diperjuangkan oleh Partai Gerindra.
"Jika ada dimensi hukum yang dilanggar oleh pihak-pihak yang bermasalah dalam kasus ini, proses hukum harus tetap dijalankan. Semua pihak harus tetap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum," jelas Fadli.
"Namun aparat penegak hukum juga harus jujur dan adil, jangan menjadi alat yang punya uang. Polisi adalah pelayan rakyat, bukan pelayan yang punya modal," tandasnya.
http://www.merdeka.com/politik/gerin...ah-sepele.html
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menganggap sepele terkait penangkapan Hercules oleh aparat kepolisian. Penangkapan Hercules dan kawan-kawan yang dikaitkan permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, hanyalah bentuk salah paham saja dan bukan masalah besar.
"Ini masalah sepele. Saya sudah bicara semalam dengan Hercules, dan menyampaikan versinya," ujar Fadli dalam rilis tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (9/3).
Menurut politisi Gerindra ini, persoalan ini hanyalah permasalahan warga dengan pengembang dan pemilik ruko. Hal ini terkait dengan pembangunan ruko yang berada di jalur hijau. Sehingga warga terkena dampaknya yaitu seperti banjir beberapa waktu lalu.
"Selain itu keberadaan ruko juga menghalangi akses warga. Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar, dan sudah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengembang. Namun tak ada respons," jelas Fadli.
"Kejadian dengan polisi juga tak ada yang dramatis. Nampak dibesar-besarkan. Sebab, Hercules juga sudah meminta maaf kepada kepolisian ketika ada anggota kelompoknya melakukan kekeliruan," sambungnya.
Diakui Fadli, Hercules merupakan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) yang merupakan organisasi masyarakat. Meski bukan sayap Partai Gerindra, tetapi merupakan salah satu ormas yang mendukung apa yang diperjuangkan oleh Partai Gerindra.
"Jika ada dimensi hukum yang dilanggar oleh pihak-pihak yang bermasalah dalam kasus ini, proses hukum harus tetap dijalankan. Semua pihak harus tetap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum," jelas Fadli.
"Namun aparat penegak hukum juga harus jujur dan adil, jangan menjadi alat yang punya uang. Polisi adalah pelayan rakyat, bukan pelayan yang punya modal," tandasnya.
http://www.merdeka.com/politik/gerin...ah-sepele.html
Quote:
Hercules, dari Preman hingga Pemimpin Akademi
Hercules Rosario Marshal dikenal sebagai preman yang menguasai Jakarta. Ketenaran itu diawali pada 1987, ketika ia mulai menduduki Tanah Abang. Bersama kelompok etnis Timor Timur: Alfredo Monteiro Pires, Logo Vallenberg, Germano, Luis, Jimmy, dan Anis, Hercules menjalankan jasa keamanan. Mereka menarik tip dari pedagang, angkutan umu, menjalankan prostitusi, serta mengelola perjudian di pinggir rel.
Cukup lama kelompok Hercules bertahan di Tanah Abang, sekitar 10 tahun. Kekuasaannya baru berakhir di November 1997, ketika dipukul mundur oleh Muhammad
Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing, dan warga sekitar Tanah Abang.
Tersingkir dari Tanah Abang, usaha Hercules berpindah-pindah. "Dia tetap menjalankan usaha keamanan," kata Kolonel (Purnawirawan) Gatot Purwanto, yang memboyong Hercules ke Jakarta.
Cerita soal Hercules di Tanah Abang sendiri pernah menjadi pemberitaan harian Indo Pos, berjudul Reformasi Preman Tanah Abang: Hercules Kini Jadi Santun. Berita pada 19 Desember 2005 itu membuat berang anak buah Hercules. hingga mereka menyerbu kantor Indo Pos di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, 20 Desember 2005.
Dari penyerangan, lima wartawan mengalami luka-luka. Sedangkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Hercules bersalah, dan diganjar dua bulan penjara. Kala urusan hukum selesai, Hercules sempat terjun ke bisnis kapal dan perikanan.
Jejak Hercules tidak cuma menyangkut kekerasan saja. Ia pun sempat merambah ke dunia pendidikan dengan mengambil alih Lembaga Pendidikan Kesekretarisan Saint Mary, pada 25 September 2006. Bahkan ia ikut serta dalam pendirian pesantren di Indramayu, Jawa Barat.
Bersama Prabowo Subianto, Hercules bergabung dengan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).Bahkan ia menjabat posisi ketua dan mendukung Prabowo menjadi calon presiden 2014. Dan dari Keraton Surakarta, Hercules dianugerahkan gelar Kanjeng Raden Haryo Yudhopranoto atau kesatria penata perang.
"Hercules memiliki pengetahuan yang bagus tentang Jawa," kata Kanjeng Raden Haryo Tumenggung Sumodiningrat Agus Irianto, kerabat Keraton Surakarta.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...mimpin-Akademi
Hercules Rosario Marshal dikenal sebagai preman yang menguasai Jakarta. Ketenaran itu diawali pada 1987, ketika ia mulai menduduki Tanah Abang. Bersama kelompok etnis Timor Timur: Alfredo Monteiro Pires, Logo Vallenberg, Germano, Luis, Jimmy, dan Anis, Hercules menjalankan jasa keamanan. Mereka menarik tip dari pedagang, angkutan umu, menjalankan prostitusi, serta mengelola perjudian di pinggir rel.
Cukup lama kelompok Hercules bertahan di Tanah Abang, sekitar 10 tahun. Kekuasaannya baru berakhir di November 1997, ketika dipukul mundur oleh Muhammad
Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing, dan warga sekitar Tanah Abang.
Tersingkir dari Tanah Abang, usaha Hercules berpindah-pindah. "Dia tetap menjalankan usaha keamanan," kata Kolonel (Purnawirawan) Gatot Purwanto, yang memboyong Hercules ke Jakarta.
Cerita soal Hercules di Tanah Abang sendiri pernah menjadi pemberitaan harian Indo Pos, berjudul Reformasi Preman Tanah Abang: Hercules Kini Jadi Santun. Berita pada 19 Desember 2005 itu membuat berang anak buah Hercules. hingga mereka menyerbu kantor Indo Pos di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, 20 Desember 2005.
Dari penyerangan, lima wartawan mengalami luka-luka. Sedangkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Hercules bersalah, dan diganjar dua bulan penjara. Kala urusan hukum selesai, Hercules sempat terjun ke bisnis kapal dan perikanan.
Jejak Hercules tidak cuma menyangkut kekerasan saja. Ia pun sempat merambah ke dunia pendidikan dengan mengambil alih Lembaga Pendidikan Kesekretarisan Saint Mary, pada 25 September 2006. Bahkan ia ikut serta dalam pendirian pesantren di Indramayu, Jawa Barat.
Bersama Prabowo Subianto, Hercules bergabung dengan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).Bahkan ia menjabat posisi ketua dan mendukung Prabowo menjadi calon presiden 2014. Dan dari Keraton Surakarta, Hercules dianugerahkan gelar Kanjeng Raden Haryo Yudhopranoto atau kesatria penata perang.
"Hercules memiliki pengetahuan yang bagus tentang Jawa," kata Kanjeng Raden Haryo Tumenggung Sumodiningrat Agus Irianto, kerabat Keraton Surakarta.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...mimpin-Akademi
Quote:
Anak Buah Hercules Juga Minta Bahan Bangunan
Ternyata, bukan hanya uang yang diminta anak buah Hercules kepada pekerja di proyek ruko milik PT Tjakra Multi Strategi di Kembangan, Jakarta Barat. Mereka juga meminta bahan bangunan, seperti pasir, semen, besi, bahkan wastafel dan kloset.
Seorang tukang yang tidak mau disebut namanya mengaku mereka sering dimintai bahan bangunan sejak 2012. Kalau dijumlah, nilainya bisa ratusan juta rupiah. “Kalau tidak mau ngasih ada yang dipukuli. Ada yang dilempar dari mobil sampai patah kaki,” katanya.
Sumber di Kepolisian Resor Jakarta Barat membenarkan adanya dugaan pemerasan itu, tapi korban tidak ada yang melapor. “Mereka hanya berani membuat laporan lisan,” katanya.
Pekerja itu mengatakan, pernah kelompok preman itu minta jatah wastafel dan kloset. Karena jumlahnya pas dengan kebutuhan, mereka tidak diberi. Setelah cekcok mulut, para preman ini menyerang sopir pengangkut barang.
Selain meminta secara terang-terangan, tak jarang ada pula yang mengambil pasir di malam hari. Soalnya, pasir hanya diletakkan di pinggir jalan. Barang hasil pemalakan itu kemudian digunakan untuk membangun rumah para preman.
Para tukang ini mengatakan mereka sering diganggu oleh preman yang sedang mabuk. “Kami paling takut sama anak buahnya (Hercules) yang lagi mabuk,” kata seorang pekerja. “Walaupun bosnya sudah dipegang perusahaan, tapi anak buahnya kan banyak,” kata dia.
Akibatnya, tak banyak pekerja yang betah mengerjakan proyek itu. “Paling lama hanya betah empat bulan,” katanya. Soalnya, pemalakan yang dilakukan kelompok itu berlangsung hampir setiap hari sebelum akhirnya Hercules dan 50 anggota kelompoknya ditangkap pada Jumat, 8 Maret 2013.
Usai penangkapan itu, pemalakan hilang. Apalagi pasukan polisi terlihat berjaga sampai beberapa hari. “Makanya kami kebut sekarang. Mumpung dijaga polisi jadi bisa bekerja dengan tenang,” katanya.
http://edsus.tempo.co/konten-berita/...Bahan-Bangunan
Ternyata, bukan hanya uang yang diminta anak buah Hercules kepada pekerja di proyek ruko milik PT Tjakra Multi Strategi di Kembangan, Jakarta Barat. Mereka juga meminta bahan bangunan, seperti pasir, semen, besi, bahkan wastafel dan kloset.
Seorang tukang yang tidak mau disebut namanya mengaku mereka sering dimintai bahan bangunan sejak 2012. Kalau dijumlah, nilainya bisa ratusan juta rupiah. “Kalau tidak mau ngasih ada yang dipukuli. Ada yang dilempar dari mobil sampai patah kaki,” katanya.
Sumber di Kepolisian Resor Jakarta Barat membenarkan adanya dugaan pemerasan itu, tapi korban tidak ada yang melapor. “Mereka hanya berani membuat laporan lisan,” katanya.
Pekerja itu mengatakan, pernah kelompok preman itu minta jatah wastafel dan kloset. Karena jumlahnya pas dengan kebutuhan, mereka tidak diberi. Setelah cekcok mulut, para preman ini menyerang sopir pengangkut barang.
Selain meminta secara terang-terangan, tak jarang ada pula yang mengambil pasir di malam hari. Soalnya, pasir hanya diletakkan di pinggir jalan. Barang hasil pemalakan itu kemudian digunakan untuk membangun rumah para preman.
Para tukang ini mengatakan mereka sering diganggu oleh preman yang sedang mabuk. “Kami paling takut sama anak buahnya (Hercules) yang lagi mabuk,” kata seorang pekerja. “Walaupun bosnya sudah dipegang perusahaan, tapi anak buahnya kan banyak,” kata dia.
Akibatnya, tak banyak pekerja yang betah mengerjakan proyek itu. “Paling lama hanya betah empat bulan,” katanya. Soalnya, pemalakan yang dilakukan kelompok itu berlangsung hampir setiap hari sebelum akhirnya Hercules dan 50 anggota kelompoknya ditangkap pada Jumat, 8 Maret 2013.
Usai penangkapan itu, pemalakan hilang. Apalagi pasukan polisi terlihat berjaga sampai beberapa hari. “Makanya kami kebut sekarang. Mumpung dijaga polisi jadi bisa bekerja dengan tenang,” katanya.
http://edsus.tempo.co/konten-berita/...Bahan-Bangunan
preman udah meresahkan masyarakat masih dibela2in juga
kalo begini caranya gimana mau basmi premanisme??
Spoiler for ngeri dah:
Quote:
Original Posted By tiraimalam►
Hercules memang sengaja disuruh TIARAP dulu, supaya tidak mengganggu CITRA Prabowo menjelang Pilpres.
Ntar kalo Mister P sudah jadi presiden, Hercules bakal dilepas liar-kan di kota Jakarta.
Hercules memang sengaja disuruh TIARAP dulu, supaya tidak mengganggu CITRA Prabowo menjelang Pilpres.
Ntar kalo Mister P sudah jadi presiden, Hercules bakal dilepas liar-kan di kota Jakarta.
jgn sampe deh tar bisa2 penculikan jilid 2
Diubah oleh velten 09-05-2014 09:11
0
12.3K
Kutip
103
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan