2. Tidak mudah meniru Flappy Bird Saat ini, setidaknya ada sepuluh tiruan Flappy Bird di iOS dan Android dan mereka mulai merangkak naik di peringkat app store. Tapi jika Anda seorang gamer seperti saya, Anda akan segera melihat perbedaan dalam segi kualitas. Pertama, grafis game tiruan tersebut tidak sebagus Flappy Bird, ini ironis mengingat bahwa Flappy Bird adalah game retro yang menggunakan piksel. Kedua, review-nya memberi gambaran yang jelas. Setelah ratusan ribu review, Flappy Bird masih mempertahankan rating bintang empat. Itu bukan prestasi yang mudah. Semua game tiruan bahkan tidak dapat mendapat tiga bintang setelah ribuan review. Ketiga dan yang paling penting, game tersebut tidak tampak nyata, dan terbangnya tidak sesulit dan menyiksa seperti di Flappy Bird. Fly Birdie, misalnya, tiruan yang paling mencolok, dengan musik murahan dan burung cokelat jelek, sangat mudah terbang.

3. Dong Nguyen disiplin dan mempunyai passion Sekilas, Flappy Bird tampak seperti game bodoh namun menyenangkan yang bisa dibuat siapa pun dan hanya memerlukan sedikit waktu untuk membuatnya. Tapi bukan itu poinnya. Fakta bahwa Dong Nguyen memutuskan bahwa Flappy Bird terpengaruh oleh gravitasi kuat dibanding game sejenis lainnya merupakan keputusan yang bagus. Untuk game seperti Temple Run, desainer game ini memutuskan untuk membuat gamer menikmati waktu sebanyak mungkin. Tujuannya supaya bisa berlari dan melompat lebih baik untuk mendapatkan skor yang lebih besar dari perjalanan yang lebih panjang. Memang, Flappy Bird menginginkan hal yang sama, tapi Dong Nguyen memiliki kedisiplinan untuk berkata, “Tidak, mari membuat ini benar-benar sulit.” Hal ini sangat jelas ketika Anda melihat berapa banyak kemudahan yang dimiliki Temple Run. Game ini membuat Anda mengumpulkan artefak yang berbeda untuk meningkatkan atau membuat gameplay lebih menarik – dan akhirnya merayu Anda untuk membeli di in-app purchase. Tapi Flappy Bird sangat sederhana. Menang atau kalah. Itu saja. Hal ini ternyata menjadi salah satu aspek yang paling viral dari game ini. Jadi, mengatakan bahwa Flappy Bird hanya sebuah keberuntungan adalah tidak tepat. Jangan meremehkan kesederhanaan. Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi.

4. Kesulitan membuat game menjadi indah
Mari kita lihat lebih dalam terkait kesederhanaan dan mengapa ini bekerja. Eric Fries, co-creator dari Xbox, membahas secara mendalam tentang ini pada acara BTIC di Vietnam pada tahun 2012. Ia melihat bahwa konsol game umumnya sangat mirip. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah proliferasi first-person shoothers (FPS). Bandingkan dengan banyak genre game dari Atari dan Nintendo, mulai dari Pong, game platform, teka-teki, hingga Tetris. Maksudnya adalah bahwa konsol game tua tersebut melibatkan kesulitan yang menyebabkan keragaman dan keindahan dalam game. Dengan memberikan kesulitan buatan, desainer game dipaksa untuk mengeksplorasi pilihan lain dan gameplay yang mungkin tercipta. Hal ini memunculkan kreativitas dalam game. Itulah yang telah Flappy Bird lakukan. Jangan meremehkan hal ini.

5. Ini tentang konten, bukan teknologi

Terlepas dari kesulitan dan kesederhanaan Flappy Bird, penting untuk dicatat di industri mana game ini berada. Membandingkan Flappy Bird dengan Facebook, Apple, dan perusahaan teknologi lainnya adalah tindakan konyol, namun itulah yang dilakukan beberapa media di Vietnam. Pada dasarnya, Flappy Bird adalah game konten. Itu berarti lebih tepat membandingkan Flappy Bird dengan Gangnam Style milik Psy, video yang viral, dan tentu saja Angry Birds dan Clash of Clans. Ya, ada sedikit keberuntungan dalam situasi tersebut. Jelas, dari tweet Nguyen, ia tidak mengharapkan ketenaran dan kekayaan yang diperolehnya. Ia memiliki beberapa teori tentang bagaimana game seharusnya dibuat, dan ia mengeksekusi konsep tersebut dalam semua game nya. Flappy Bird memang menjadi hit, tapi akankah .GEARS dapat menghasilkan lebih banyak game yang akan populer secara global? Itu dipertanyakan. Bahkan Psy, yang memiliki hit terbesar di Youtube, belum mampu mereplikasi keberhasilan itu lagi. Tapi itu bukan berarti ini hanya tentang keberuntungan – ia memiliki disiplin untuk mewujudkannya.

6. VC cenderung tidak mendanai game
Karena sifat game yang bergantung pada hit, sulit untuk melihat dan bahkan mendanai perusahaan game. VC yang berbincang dengan saya di Vietnam umumnya lebih waspada untuk mendanai perusahaan game, terutama game indie, karena tidak ada jaminan bahwa game ini akan menjadi besar dan menghasilkan uang. Akan lebih aman untuk mendanai perusahaan e-commerce, logistik, dan produk, yang memiliki model bisnis yang akan berlangsung selama bertahun-tahun. Investor lebih suka mendanai sebuah platform yang dapat menarik pengguna yang memberikan konten atau menyediakan layanan bagi pengguna daripada game yang mungkin populer untuk jangka waktu yang singkat dan kemudian menghilang.