PortalMadura.com, Pamekasan – Rudi Hermanto (28) warga Jalan Trunojoyo Gang VI Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terpaksa ditahan Polres setempat karena diduga membunuh neneknya sendiri, Sittina (75) di rumahnya,Senin (07/04/2014.

Belum diketahui pasti motif pembunuhan tersebut, dugaan sementara karena pelaku menderita depresi berat. Karena setelah menggorok leher neneknya dengan pisau, pelaku tetap tidak melarikan diri sehingga polisi dengan mudah meringkusnya.

Paman pelaku, Mohammad Rasyid, mengatakan, pelaku memang stress dan mengaku sering pusing di kepalanya, namun tidak ada tanda-tanda pelaku akan bertindak kasar atau akan mencelakakan neneknya tersebut.

“Diketahui setelah ada tetangga yang teriak melihat Bu Sittina terkapar, kita juga kaget karena sebelumnya tidak pernah berbuat kasar begitu,” katanya di TKP.

Rasyid mengakui, korban berhenti dari pekerjaannya di Indomarco Tambilengan Sampang gara-gara stress tersebut. Bahkan kawan seprofesinya membantu pengobatan agar bisa kembali bekerja. Dan pelaku sejak kecil memang dirawat atau dibesarkan sang nenek itu.

“Sakitnya memang sudah lama hampir se tahun, namun baru berhenti bekerja beberapa bulan ini, tapi teman-teman se kantornya membantu memberikan obat alternatif agar bisa sembuh dan kembali bekerja,” jelas Pamannya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Nur Amin juga mengatakan, tersangka sudah diamankan di Mapolres Pamekasan. Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait pembunuhan tersebut.

“Tersangka sudah kita amankan di kantor, kita tunggu tim dokter dulu tapi kronologis dan lainnya di kantor saja ya,” ujar Kasat Reskrim. (reiza/htn)
Sumber: Cucu Gorok Nenek Sendiri

Rudi Hermanto (21) pelaku pembunuhan terhadap neneknya yang bernama Sittina (65), didalam rumahnya jalan Trunojoyo Gg 6, Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, dengan cara digorok di bagian lehernya, sering mengamuk di kantor Polisi.

Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman melalui Kasubag Humas AKP Siti Maryatun mengatakan, Rudi yang saat ini ditempatkan di ruang Unit 1 pidana umum (Pidum), sering mengamuk sehingga masih belum bisa dimintai keterangan oleh penyidik Polres Pamekasan.

“Tersangka belum kami periksan, sebab yang bersangkutan kondisinya masih kurang stabil, orangnya agak stress,” katanya kepada sejumlah wartawan, saat ditemui di Polres Pamekasan. Selasa (08/04/14) pagi.

Pihak kepolisian saat ini hanya melakukan pemeriksaan terhadap saksi yakni ibu pelaku yang bernama Rumina.”Saksi yang kami periksa ini kebetulan Ibunya, jadi Ibu pelaku ini tidak tahu saat anaknya melakukan pembunuhan, hanya tahu saat mengambil pisau,” kata AKP Siti Maryatun.

Dikatakan, pihaknya akan meminta keterangan kepada Rudi setelah kondisinya membaik, dan pihaknya masih akan mengkonsultasikan kondisi pelaku kepada psikiater, tetapi pihaknya masih akan menunggu perkembangannya.

“Kau kondisinya sudah membaik nanti kita akan melakukan pemeriksaan kepada pelaku,” urainya.

Dikatakan, Rudi telah melakukan penganniayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain sehingga akan dikenakan Pasal 338 sub 351 ayat 3.”Ancaman hukumannya diatas 5 tahun,” tegasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Peristiwa pembunuhan itu diketahui pertama kali oleh Ibu pelaku yang bernama Rumina sekitar pukul 14.00 WIB, ia curiga setelah anaknya datang dan bersujud dikakinya dan minta maaf, padahal Rudi yang diduga stres karena di pecat dari tempat kerjanya di Indomarco itu biasanya hanya diam.

Kepada sejumlah wartawan Rumina mengatakan, selain karena diberhentikan dari tempat kerjanya, stres yang dialamai Rudi yang berprofesi sebagai sales itu, juga diduga karena ditolak oleh seorang perempuan asal Sampang.

Mengetahui Sittina sudah tidak bernyawa akhirnya ia meminta tolong kepada tetangganya, hingga akhirnya kabar tersebut menyebar dan warga mulai berdatangan ke lokasi kejadian.

Setelah melakukan perbuatan kejinya itu, Rudi tidak lari tetapi hanya diam dirumahnya, yang berhadap-hadapan dengan rumah neneknya itu, dan akhirnya ia ditangkap oleh jajaran kepolisian dari Polres Pamekasan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh mediamadura.com, jasad nenek Sittina sudah dikuburkan di TPU Kerre Manceng, Desa Laden, Kecamatan Pamekasa, pada Senin (07/04/14) sekitar pukul 21.00 WIB.
Sumber: Cucu Bunuh Nenek

Lokasi kejadian gan




Pelaku saaat di Kantor Polisi gan