- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Referendum Venesia 89% mendukung [update]
TS
novocal
Referendum Venesia 89% mendukung [update]
Spoiler for Venesia Ingin Melepaskan Diri dari Italia:
ROMA, KOMPAS.com — Warga kota Venesia dan wilayah di sekitarnya dalam pekan ini akan menggelar pemungutan suara untuk melepaskan diri dari Italia dan mendirikan negara sendiri.
Pemungutan suara secara online, yang digalang sejumlah partai independen lokal, memang tidak akan mengikat secara hukum.
Pemungutan suara ini dilakukan hanya untuk mengumpulkan suara untuk mengusulkan referendum terkait apakah wilayah Veneto harus berpisah dari Italia.
Republik Veneto, nama wilayah ini jika lepas dari Italia, terinspirasi dari Republik Venesia, sebuah kota yang kaya, berbudaya, dan menjadi pusat perdagangan yang berdiri pada abad ke-7 hingga direbut Napoleon pada 1797.
Partai Indipendenza Veneta yang menjadi "dalang" usulan pemungutan suara itu mengatakan, ide melepaskan diri dari Italia muncul karena pemerintah ternyata tidak mampu memberantas korupsi dan melindungi rakyatnya dari resesi ekonomi.
"Kami tak ingin lagi menjadi bagian sebuah negara yang sudah menabrak tembok. Tak ada yang bekerja lagi di negara ini," kata kordinator partai, Nicola Gardin.
"Italia terbenam dalam utangnya, ribuan bisnis tutup, bahkan jumlah orang yang bunuh diri sudah tak terhitung," tambah Gardin.
Dalam jajak pendapat terakhir, sebanyak 3,8 juta orang berhak memberikan suara, dan sebanyak 60 persennya memilih untuk melepaskan diri dari Italia.
Kawasan Venesia dan sekitarnya membayar pajak sebesar 71 miliar euro untuk Pemerintah Pusat Italia. Lebih banyak 21 miliar euro dari yang diperoleh kawasan itu dari investasi dan jasa.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...ri.dari.Italia
terinspirasi oleh crimea, Venesia berniat mengelar referendum utk memisahkan diri dari Roma
Spoiler for Polisi Italia Tangkap Puluhan Anggota Kelompok Separatis Venesia:
ROMA, KOMPAS.com — Kepolisian Italia, Rabu (2/4/2014), menahan 24 orang yang diduga akan melakukan tindakan teror setelah menggagalkan sebuah rencana menduduki Lapangan Santo Markus, Venesia, dengan menggunakan senjata api dan tank rakitan.
Polisi mengatakan, orang-orang itu merupakan anggota sebuah kelompok yang menamakan dirinya "The Alliance", terkait tuduhan konspirasi terorisme dan melawan demokrasi.
Jika terbukti melakukan kedua kejahatan itu, maka ke-24 orang itu bisa diganjar hukuman penjara maksimal selama 15 tahun.
Kelompok bawah tanah yang terbentuk dari gabungan berbagai kelompok separatis dari kawasan Lombardy, Sardinia, dan Veneto ini berencana untuk "membebaskan" lapangan bersejarah itu dengan menggunakan senjata yang mereka peroleh dari mafia Albania. Mereka juga berencana mendirikan sebuah pemerintahan sendiri.
Mereka merencanakan serangan dengan kekuatan ratusan orang, sebagian dari mereka bersenjata dan merupakan kebangkitan warga Italia Utara yang terpengaruh krisis ekonomi. Demikian pernyataan kepolisian.
"Tank itu dibuat untuk melakukan sebuah aksi spektakuler di Lapangan Santo Markus," kata polisi sambil menambahkan, kelompok itu menjuluki kendaraan itu dengan nama "Tanko".
Sejumlah media lokal menyebut salah satu orang yang ditahan polisi itu bernama Franco Rocchetta, mantan anggota parlemen dari partai Liga Italia Utara yang menggagas referendum yang terinspirasi dari krisis Crimea.
Rencana itu muncul setelah dua juta warga Venesia dan wilayah sekitarnya bulan lalu menginginkan kemerdekaan dari Italia dan mendirikan negara terpisah.
Keinginan merdeka itu dituangkan dalam sebuah jajak pendapat di internet, meskipun tidak mengikat secara hukum, tetapi menunjukkan keinginan merdeka yang sangat kuat dari sejumlah wilayah di Italia Utara.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...aratis.Venesia
Pemberontakan d cium polisi dan d gagalkan, Tank modifikasi pun dsita
Spoiler for 89% mendukung referendum pemisahan:
Venice votes to split from Italy as 89% of the city's residents opt to form a new independent state
Venetians have voted overwhelmingly for their own sovereign state in a ‘referendum’ on independence from Italy.
Inspired by Scotland’s separatist ambitions, 89 per cent of the residents of the lagoon city and its surrounding area, opted to break away from Italy in an unofficial ballot.
The proposed ‘Repubblica Veneta’ would include the five million inhabitants of the Veneto region and could later expand to include parts of Lombardy, Trentino and Friuli-Venezia Giulia.
The floating city has only been part of Italy for 150 years. The 1000 year–old democratic Serenissima Repubblica di Venezia, was quashed by Napoleon and was subsumed into Italy in 1866.
Wealthy Venetians, under mounting financial pressure in the economic crisis, have rallied in their thousands, after growing tired of supporting Italy’s poor and crime ridden Mezzogiorno south, through high taxation.
Activists have been working closely with the SNP on their joint agendas, even travelling to Scotland alongside Catalonians and Basque separatists to take part in pro independence rallies.
selengkapnya:
http://www.dailymail.co.uk/news/arti...ent-state.html
Spoiler for pendukung referendum turun ke jalan:
Residents of Verona have flooded the streets of the northern Italian city to reiterate calls for independence and demand the release of 24 activists arrested earlier on suspicion of plotting to take over Venice's main square with an improvised tank.
Protesters blew whistles, set off air horns, and waved flags of the Veneto region en mass at the demonstration, while detonating smoke bombs in the region's signature red and yellow colors. The rally, which was staged in Piazza dei Signori – Verona’s downtown – was also held with the aim of freeing Veneto State from the clutches of the mafia.
“The jails are made for criminals and the mafia, not for the fathers and mothers of families,” federal secretary of Lega Nord, Matteo Salvini, told the crowd. He reiterated the pacifist nature of the event in Verona. “We are here to defend the freedom of thought and speech. The choice of the league is a non-violent choice.”
“It will be a march of freedom, a human chain of smiles,” Salvini stated prior to the event.
According to Salvini, the Italian government “put ideas in prison” by arresting the activists on Wednesday.
“Today we take to the streets in Verona together to demonstrate with respect and civility...to make the voice of the Veneto heard,” said Erika Stefani, a senator from Lega Nord. “The citizens are tired of slogans, now they want facts.”
On Wednesday, Italian police arrested 24 people on suspicion of plotting to take over Venice’s iconic St. Mark's Square with a bulldozer which they converted into a “tank.” Twenty-seven others are under investigation. Such crimes are punishable by up to 15 years behind bars.
“This investigation is wrong, with millions of euros spent on finding a bulldozer,” Salvini said at the rally.
The suspects were members of a group called The Alliance, which unites radical separatists from Italy’s Lombardy, Sardinia, and Veneto regions. Among the arrested was Franco Rocchetta, a former lawmaker and campaigner for Venetian independence who helped organize an unofficial online referendum in March, in the wake of Crimea’s independence from Ukraine.
Verona, one of the main tourist destinations in northern Italy, is a city in the Veneto region where many are seeking to restore the glory of its old days by creating a state of their own. In March, over 89 percent of Veneto’s residents voted in the unofficial, self-styled 'referendum' in favor of independence from the rest of the country. Local media doubted the results, alleging that many of the votes were generated by computers abroad.
Sumber:
http://rt.com/news/verona-independen...fia-rally-741/
0
1.9K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan