westernwayAvatar border
TS
westernway
Alasan Jokowi Bela Mega Jual Murah Aset Negara Terbantahkan Presiden RRC Xi Jinping
Megawati Dikritik Karena Obral Aset Negara, Jokowi Pasang Badan

Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo atau Jokowi menilai kritik terhadap Megawati terkait penjualan aset negara saat menjadi Presiden RI tidak tepat. Menurutnya, kritik seperti itu menggunakan tolok ukur pada keadaan saat ini bukan saat Megawati menjadi Presiden periode 2001-2004.

"Ya mestinya dilihat konteksnya saat itu, tidak sekarang. Saat itu ada kebutuhan APBN yang harus ditutup. Jadi dilihat saat-saat yang sangat sulit, kemudian mencari jalan keluar," kata Jokowi di sela-sela kampanye di Cisarua, Jawa Barat, Sabtu (29/3).

Menurutnya, hal itu adalah masa-masa yang sulit bagi seorang pemimpin negara seperti Megawati. Jokowi mengatakan sebagai pemimpin pasti akan dihadapkan pada pilihan-pilihan termasuk pilihan yang sulit.

"Pemimpin kan memang sering dihadapkan pada piihan yang sulit, dan itu harus dipiih. Dan piihan itu ada resikonya, dan itulah yang dipilih. Beda kalau keadaannya normal. Saat itu kan konteksnya krisis," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku tidak akan mengikuti langkah Megawati yang memilih menjual aset negara jika terpilih menjadi presiden mendatang. Justru, Jokowi akan mengusahakan membeli aset negara seperti operator air minum, Palyja.

"Ya dilihat dari (kinerja) di Jakarta lah. Kalau keadaan normal, kita ingin membeli. Seperti Palyja, jadi konteksnya harus nyambung. Kita akan usahakan buy back lagi. Kita kejar terus. Contoh konkritnya ya seperti Palyja yang kita usahakan untuk dibeli terus," tuturnya.

hot


tapi dibantah sama Xi Jinping, yang jadi presiden RRC sekarang

Wapres China: Presiden RI yang Minta Murah


Wakil Presiden China Xi Jinping menyatakan Presiden RI lah (Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri -red) yang minta harga murah untuk gas alam dalam kontrak LNG Tangguh.

Pernyataan Xi ini disampaikan Wapres Jusuf Kalla saat diberi kesempatan Presiden Yudhoyono menjelaskan proses renegosiasi kontrak LNG dengan China di hadapan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden di Kompleks Istana di Jakarta, Kamis (28/8) siang.

"Itu presiden Indonesia yang minta," kata Kalla menirukan pernyataan Xi Jinping saat mereka bertemu di Beijing pekan lalu. "Benar, karena kita ini kan bersahabat, tapi mari kita bicara jangka panjang. Kalau kita bicara jangka pendek, OK proyek ini selesai. Bisa-bisa ini tidak akan jalan," tambah Kalla, mengulang percakapannya dengan Xi waktu itu.

Penjelasan Kalla di hadapan sidang kabinet paripurna ini terkait rencana pemerintah untuk melakukan renegosiasi harga proyek LNG Tangguh. Harga gas alam dalam kontrak LNG ini dinilai sangat murah sehingga jika pada Oktober mendatang produksi gasnya sudah diekspor ke China, maka Indonesia akan mengalami kerugian.

Menurut Kalla, wapres China seorang yang sangat terbuka sehingga mau diajak berdiskusi. "Coba lihat keadaan. Masak Anda akan membeli gas negeri kami dengan harga seperdelapan dari harga dunia sekarang ini," kata Kalla lagi menirukan jawabannya kepada Xi.

Oleh karena itu, tambah Kalla, pemerintah akan mengajukan harga dan formula, dan latar belakang baru untuk merevisi kontrak LNG Tangguh. Wapres Kalla menyatakan di akhir pertemuannya dengan wapres China, keduanya sepakat untuk membentuk tim negosiasi kembali. "Dan kami akan bertemu untuk merundingkan kembali kontrak itu," kata Kalla.

Lebih jauh, mengambil hikmah kontrak LNG yang kontroversial ini, wapres minta tim yang akan dibentuk untuk menegosiaasi kembali kontrak itu tidak tergesa-gesa mengambil keputusan apalagi jika tanpa dasar.


news


resikonya besar membela dosa besar boss, malah makin ketahuan belangnya dia emoticon-Ngakak
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
48.7K
653
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan