korentang8Avatar border
TS
korentang8
9 gitaris indonesia terbaik...yuk masuk...
1. Ian Antono


Band : Gong 2000

Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 60 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bless. 





Awal karier :

Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King.
Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.

2. Eet Syahrani 


Bnad : Edane




Sejarah Karier :


Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak memengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.

3. Dewa Budjana


Band: Gigi

Dewa Budjana atau (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 47 tahun) biasa dipanggil dengan Budjana adalah anggota grup musik Gigi.
  



Awal Karier :


Ketertarikan dan bakat Dewa Budjana pada musik, khususnya gitar sudah sangat dominan, terlihat sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Klungkung Bali. Sampai-sampai, Budjana kecil pernah mencuri uang neneknya, untuk sekedar memenuhi keinginannya membeli gitar pertamanya seharga 10.000 rupiah.
Sejak memiliki gitar pertama inilah yang membuat Budjana tidak lagi memiliki semangat untuk bersekolah, baginya gitar adalah nomor 1. Pada saat itu Budjana mempelajari sendiri teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mahir mempelajari lagu Deddy Dores berjudul "Hilangnya Seorang Gadis" dan lagunya The Rollies berjudul"Setangkai Bunga", itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh literatur-literatur musik(gitar) yang formal.
Budjana menjadi lebih bergairah dalam hal bermusik terlihat ketika dia pindah ke Surabaya, Jawa Timur di mana ia mengambil kursus musik klasik dan bergabung dengan sebuah band yang banyak berpartisipasi dalam pertunjukan musik. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas Budjana memutuskan hijrah ke Jakarta untuk mengejar mimpinya berkarir sebagai musisi profesional.


4. John Paul Ivan


Band : Boomerang
John paul IVAN adalah salah satu gitaris top Indonesia. Ada juga sih yang bilang kalo doi tuh mirip banget ama SLASH. Mulai dari teknik bermain sampai style doi.



Ivan pertama kali muncul di blantika musik Indonesia pas dia gabung ama Los Angels. Band Ivan waktu itu menduduki posisi nomor 6 di festival Rock se-Indonesia yang diadain ama Log Zhelebour. Sampai pada akhirnya nih band berganti nama menjadi BOOMERANG. Bersama BOOMERANG ini lah nama John Paul Ivan mulai melejit. Bersama BOOMERANG John berhasil menelurkan beberapa album mulai dari Boomerang(1994), K.O(1995), Disharmoni(1996), Segitiga (1998), Best Ballads(1999),Rock N Heavy(1999),Extravaganza(2000),Terapi Visi(2003) dan Urbanoustic(2006). 


5. Aziz M.S

Band : Jambrud
Azis Mangasi Siagian Lahir : Cimahi (Jawa Barat), 26 Juli 1968 Band : Jamrud 



Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll "drugs". Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Ricky Tedy (bass) dan Budi Haryono (drumer Gigi), namun tak lama kemudian ia tinggalkan. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya diterlantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto pada vocal.


6. Andra Junaidi 




and : Andra and The BackBone

Biografi :

Andra Junaidi dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara kariernya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan ?desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karier di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap ?mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi- ?tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.

7. Patub




Bad : Letto

Patub yang memiliki nama lengkap Agus Riyono (lahir di Yogyakarta, 2 Agustus 1979; umur 31 tahun) adalah gitaris grup band Letto. Patub merupakan kakak drumer Letto, Dedy Riyono alias Dhedot.
Patub telah mengenal musik sejak kecil. Karier dunia musiknya diawali sejak terjun ke dunia band saat duduk di bangku SMP. Awalnya dia sering memainkan lagu-lagu milik Koes Plus. Kemudian pengenalan akan musik berlanjut ke aliran rock seperti Scorpion, Queen, dan Led Zeppellin. Ketika kuliah, Patub mengubah aliran musik lebih ke arah classic rock. Patub sempat juga sebentar menjadi drumer. Namun akhirnya lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada ini fokus ke gitar sampai bergabung dengan Letto.


8. Eross Candra

 




Bnd : Sheila On 7

Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 31 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut. Pria yang beragama Islam dan mempunyai tinggi 173 cm ini adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan mempunyai hobi kesenian.


Karier :

Eross besar di keluarga pecinta musik. Ibunya seorang penyanyi, kakeknya pemain saksofon, dan pamannya mahir main gitar. Sejak SD, Eross telah mengenal dunia musik karena sering mendampingi ibunya yang latihan band di studio musik di rumahnya, Karangkajen, Yogyakarta. Eross sangat tertarik dengan alat musik gitar dan mempelajarinya. Gitar pertama dimiliki oleh Eross saat berusia 14 tahun sebagai kado ulang tahun dari ayahnya. Saat kelas 3 SMP, Eross pernah ikut sebuah band, namun tak bertahan lama karena salah satu personelnya pindah kota.
Kelas 1 SMA menjadi saat yang bersejarah bagi Eross. Eross diajak bergabung dengan Dizzy band, bersama dengan Icha dan Adhit Jikustik. Eross menjadi satu-satunya anggota yang masih SMA, yang lain telah kuliah. Sang kakek juga menghadiahkan sebuah gitar listrik yang menjadi gitar listrik pertamanya. Pada tahun yang sama, Eross berkenalan dengan Sakti dan Anton dari saudaranya, Oscar. Dari Sakti, Eross kenal dengan Adam, lalu Duta. Dan akhirnya terbentuklah Sheila Gank pada tanggal 6 Mei 1996 di rumah Adam. Sheila Gank pernah mengikuti Festival Band DIY di Yogyakarta dan mendapat juara pertama. Eross menjadi The Best Guitarist dan Adam menjadi The Best Bassist. Tahun 1998, Sheila Gank mendapat kesempatan untuk menawarkan demo lagu mereka ke Sony Music Indonesia. Akhirnya mereka dikontrak. Nama band mereka diubah menjadi Sheila on 7. 

9. Rhoma Irama




Band: Soneta

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 64 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut". 


Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhomua Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
0
16.5K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan