Padahal udah comot slank, batman, robin, tapi tetap 3%
Jakarta - CSIS merilis hasil survei yang menempatkan PKS menempati uru
tan kesembilan dengan perolehan 3,4 persen. Sekjen PKS Taufik Ridha menyatakan pihaknya akan tetap optimis menempati posisi empat besar.
"Biarin aja kalau survei sih, kita optimis di empat besar kok. Tak usah serius-serius lah menanggapi survei itu, ada yang bilang kita nomor sembilan, nomor delapan, atau nomor berapa gitu. Kita santai saja lah, kalau terlalu dipikirin malah nggak bisa kerja nanti kita," ujar Taufik saat di Bengkulu, Selasa (1/4/2014).
Sebelumnya Presiden PKS Anis Matta pun menyebut bahwa PKS menempati posisi empat besar dalam survei internal. Hal ini tentunya berbeda dengan survei yang dirilis oleh CSIS.
"Kalau yang dibilang sama Pak Anis Matta itu memang kita melakukan survei sendiri di lapangan. Kader-kader kita di Dapil-Dapil (Daerah Pemilihan) sudah melakukan survei. Kalau kita memang posisi keempat, memang masalah buat lo ya?" ucap Taufik kemudian.
Taufik juga menyatakan bahwa PKS telah melakukan evaluasi berkesinambungan. Tentunya PKS mengejar perolehan suara pada pileg mendatang.
"Kalau dipikirin malah sakit hati kita nanti, pusing, malah nggak bisa kerja. Lebih baik optimis karena kita juga telah melakukan evaluasi-evaluasi berkesinambungan dari kader, caleg kita evaluasi semua. Paling penting sekarang ini kan evaluasi," imbuh Taufik.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...uat-lo?9922032
Quote:
KPK atau PKS yang Duluan Bubar?
itoday – Ada dua kekuatan politik yang sedang menggarap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di lembaga penegakan hukum. Adapun modusnya mengaitkan semua urusan pribadi tersangka kasus suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah dengan PKS.
Tulisan itu terpampang di lini massa akun Twitter milik politisi PKS, Mahfudz Siddiq, @MahfudzSiddiq. Kicauan itu dibubuhi dengan tulisan “just confirmed”.
“Saya tahu persis siapa-siapa saja anggota komisi ini yang intens berkomunikasi dengan aktor lingkungan keraton. Saya juga tahu siapa penumpang gelap dari permainan ini, tuk kepentingan politik pragmatisnya di 2014. Mereka eksploitasi isu artis wanita,” tulis @MahfudzSiddiq.
Menurut Mahfudz, kekuatan politik itu dilatarbelakangi dua motif. Yakni, “kemarahan politik” dan mengambil kembali segmen pemilih yang mulai beralih.
“Jika bisa diungkap, approach tambah kuota ke AF adalah step kedua. Step pertama justru dengan petinggi salah satu dari 2 kekuatan politik tsb. Step kedua itulah yang jelaskan kenapa ada perbedaan data kecukupan pasokan antara menteri dengan pihak vendor. Sudah ada deal di step pertama,” tulis @MahfudzSiddiq.
Mahfudz menyimpulkan, skenario dengan isu Ahmad Fathanah itu diarahkan kepada pembubaran PKS. “Dugaan menerima suap —> TPPU —> Korupsi Korporasi —-> Pembubaran PKS. Inget ucapan: “kita lihat siapa duluan yg bubar, KPK atau PKS ?” tulis @MahfudzSiddiq.
Sebelumnya, politisi PKS yang juga Menkominfo, Tifatul Sembiring, menegaskan bahwa hal-hal yang terkait dengan wanita yang dekat dengan “AF”, tak berhubungan dengan PKS.
“Dan wanita-wanita lain, terkait AF yang tidak ada hubungannya dengan PKS. Kutipan media yang mengulang-ulang kata AF, LHI, wanita-wanita, terkesan satu kesatuan. Kesimpulan: AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kepada Laguna, untuk kepentingan pribadi. Yang tertangkap tangan adalah AF bukan LHI,” tegas Tifatul melalui akun Twitter @tifsembiring.
Read more:
http://www.itoday.co.id/politik/kpk-...#ixzz2xX7KjZwx
Quote:
Fahri Hamzah-PKS: Saya Tak Goyah Bubarkan KPK
VIVAnews - Meski dihujani kecaman bertubi-tubi, Wakil Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah, berkukuh dengan pendapatnya. Dia bahkan menantang para pengritiknya untuk berdebat soal pendapatnya tentang perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibubarkan.
"Kita harus terbuka untuk berdialog dengan siapapun. Saya tidak pernah menutup diri," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.
Menurut Fahri, selama kritik dialamatkan kepada dia pribadi, dia tidak akan mengubah pendirian. "Selama tidak ada yang menggoyang pikiran saya, ya saya tidak akan goyang," ujar dia.
Fahri mengaku dirinya sangat terbuka untuk berdialog dengan siapapun. "Saya satu di antara pejabat publik yang gampang diakses. Jadi itulah mandat demokrasi kita. Kritik dan saran publik langsung bisa kita baca," kata anggota DPR bernomor urut 1 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat ini.
Menurut Fahri, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, keterbukaan seperti itu juga harus ditunjukkan KPK. "Harusnya sistem KPK tidak tertutup. Kritik Dewan harus diperhatikan. KPK semakin frustrasi dan dipakai pimpinannya," dia menuduh.
Fahri mengklaim apa yang disuarakannya adalah juga yang menjadi pemikiran banyak orang. Hanya saja, belum tersuarakan dengan nyaring. "Kalau kemarin dalam rapat dengan pimpinan Komisi III DPR itu semua mengritik keras KPK, harusnya muncul pertanyaan 'kok bisa'?" ujarnya. "Kalau menegur saya, silakan. Saya akan hadir dan saya siap berdebat."
Fahri menilai, selama sembilan tahun KPK berdiri, tidak tampak adanya dampak nyata perannya dalam menekan korupsi. Bahkan, menurut dia indeks persepsi korupsi Indonesia tidak membaik. "Apakah selama sembilan tahun UU KPK disahkan, dia sudah memenuhi mandat kita semua dan menjalankan pemberantasan korupsi secara sistematis?" Fahri mempertanyakan. (kd)
http://politik.news.viva.co.id/news/...ak-akan-goyang
Quote:
Sadapan KPK: Fathanah dan Luthfi Hasan Bahas Posisi Fahri Hamzah di DPR
Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq cukup intens
dalam berkomunikasi via teepon.
Salah satu hal yang mereka
diskusikan ternyata mengenai posisi anggota DPR F-PKS Fahri
Hamzah.
Transkrip rekaman penyadapan 1 November 2012 ini dibacakan oleh
jaksa Guntur di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta
Selatan, Kamis (10/10/2013). Saat itu saksi Luthfi Hasan Ishaaq
tengah diperlihatkan barang bukti dalam sidang Ahmad Fathanah.
Tidak jelas apa yang dibicarakan oleh dua sahabat ini. Namun salah
satu tema yang didiskusikan adalah posisi Fahri di DPR.
Fathanah:
Ya, nggak nggak semangat orangnya, memang dia jagonya di
Komisi III, itu benar. Itu sudah salah kasus dia dikasih komisi
ekonomi memang dia nggak suka ekonomi, memang dia nggak
makan duit, dia nggak suka duit. Oleh Anis dia dikasih steril jadi
hasil-hasil bisnis mereka, halo...
Luthfi:
Hmm hmm
Fathanah:
Disisihkan buat Fahri, nggak boleh tersentuh dari mana-mana duit
apa, malah steril anaknya, disterilkan memang jadi ada hasilnya.
Sesuatu, nggak jelas disisipkan buat Fahri
Luthfi:
Dikasih ke dia?
Fathanah:
Kembalikanlah dia ke komisi III, bener itu.
Ketua Majelis Nawawi Pomolango menanyakan siapa Fahri yang
dimaksud? "Fahri Hamzah," jawab Luthfi.
http://news.detik.com/read/2013/10/1...pr?nd771104bcj
Quote:
PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK
Jakarta - Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq merasa tidak ada masalah dengan pernyataan Fahri Hamzah yang ingin membubarkan KPK. Pernyataan rekan separtainya itu dianggap hanya sikap kritis terhadap KPK.
"Diperlukan jutaan orang untuk dukung KPK. Tapi dibutuhkan minimal satu orang untuk mengkritisinya. Kenapa? Karena KPK sebagai lembaga kuasi-negara dan ad hoc memiliki kewenangan luar biasa besar melampaui kewenangan lembaga penegak hukum permanen, kepolisian dan kejaksaan," tutur Mahfudz.
Di tengah maraknya kasus korupsi dan arus ekspetasi publik yang tinggi terhadap KPK, Mahfudz menyadari, mengkritisi lembaga superbody itu sangat tidak populer.
"Tapi itu dibutuhkan agar prinsip check and balance sebagai prinsip demokrasi dan good governance tetap terjaga. Komisi III termasuk Fahri Hamzah sebagai unsur pimpinannya punya kewajiban konstitusional untuk perankan fungsi kontrol dan sikap kritis terhadap KPK," paparnya.
"Yang harus diingat institusi apa pun dengan kewenangan besar tapi absen dari check and balance bisa tergiring kepada abuse of power. Jadi jika kita ingin KPK tetap ada dan efektif fungsinya, maka harus sediakan ruang bagi fungsi kontrol dan sikap kritis," lanjutnya.
Lebih dari itu, menurut Mahfudz, kritis terhadap KPK justru sudah dijadikan semacam ketakutan. Karena seolah menjadi menentang KPK.
"Ada situasi yang harus kita cermati bersama. Yaitu muncul polarisasi sikap di berbagai elemen bangsa yang seolah-olah mengarah pada pro dan anti-KPK. Sehingga siapa pun yang kritisi dinilai sebagai anti-KPK. Ini tidak boleh terjadi," tandasnya.
http://news.detik.com/read/2011/10/0...n-bubarkan-kpk
Hebat pks, partai 3% berani teriak2 bubarkan kpk
KPK ATAU KPK YANG BUBAR?