[quote]The Legendary Moonlight Sculptor, sebuah light novel karya Nam Hi Sung (남희성) yang kini telah diterbitkan sebanyak 39 volume di Korea Selatan. Sebuah light novel yang mengisahkan tentang buah dari kerja keras gila-gilaan seorang pemuda yatim piatu baik demi keluarganya. Bertahun-tahun tersiksa akibat utang menumpuk dan kerasnya dunia kerja membuatnya melepaskan kekesalannya pada dunia game online "Continent of Magic" yang membuatnya diakui sebagai sang legenda tak terkalahkan, namun siapa sangka teknologi terus berkembang dari zaman game online MMORPG biasa berkembang menjadi virtual reality VRMMORPG membuatnya tertarik dan menjual akunnya seharga 3 juta won lebih!
Menjual akun dan mendapat uang namun tersisa beberapa juta won saja akibat membayar utang plus bunga yang menumpuk membuatnya stress. Berbekal pengalaman menjual akun game online ia memutuskan beralih profesi menjadi seorang "Dark Gamer"; membeli perangkat senilai jutaan won dan meneliti seluk beluk dunia Virtual Reality dan bahkan berlatih beladiri!
Dengan karakter "Weed",, ia melakukan sesuatu yang diyakini mustahil menjadi kenyataan "impossible is nothing", berkat kerja keras, rayuan gombal yang bahkan pada NPC sekalipun, serta memandang segala loot dari hasil hunting adalah "permata"! Kulit monster, kuku, taring, rumput liar, pedang dan armor rongsokan yang tercecer pun dilibasnya tanpa sisa. Bermain game berjam-jam dengan menyisakan tidur hanya 2-3 jam sehari! Semua demi adik perempuannya, demi neneknya semata! Mengandalkan mulut dan rayuan serta skill menyulap barang murah menjadi mahal, membeli barang semurah-murahnya, menipu ras avian, brainwashing, kerja paksa, dan ancaman pada anak buahnya agar loyal menjadi senjata utamanya.
Dikejar-kejar gadis cantik yang aneh yang ingin bersamanya (atau jika menurut Weed gadis yang ingin memerasnya bahkan membantainya! LOL), rekan-rekan yang mengagumi, dan musuh yang menghormati dan menakutinya, serta kisah serius nan kocak menjadi sajian menarik khas drama ala korea. Bagaimanapun light novel korea ini memang menarik untuk disimak, ironisnya light novel yang populer di Korea Selatan ini kurang berhasil di pasaran Amerika, The Legendary Moonlight Sculptor

Coba bayangkanlah suatu kehidupan yang terhormat, elegan dan indah dalam kemiskinan yang tak mungkin kau ketemukan di tempat lain selain dalam opera sabun. Tidak peduli semiskin apakah dirimu, hal itu tidak mencegahmu untuk menunjukkan rasa kasih tanpa syarat bagi orang asing, yang bahkan untuk sepotong roti dibagi-bagi dengan senyuman yang hangat.

Apabila ada seseorang yang menyatakan bahwa ilusi semacam itu eksis secara realita, Lee Hyun akan menghajarnya sampai babak belur, dan menyerangnya sekali lagi untuk menghabisinya.

Kehidupan masih terlalu kejam bagi orang miskin. Hukum Kesejahteraan Tenaga Kerja yang direvisi oleh parlemen membuat banyak lowongan kerja tidak tersedia bagi anak-anak. Meskipun ilegal, Lee Hyun pernah bekerja dalam beberapa macam pekerjaan yang ada. Semenjak usia 14 tahun, ia mengambil pekerjaan menjahit pada pabrik konveksi. Gajinya pun bisa dibilang minim, namun dia masih mampu menggunakannya untuk makan. Akan tetapi, bekerja pada ruangan bawah tanah dengan hanya 2 kipas angin ventilasi, membuat kondisi kesehatannya semakin merosot. Berkat hal tersebut maka ia menderita sakit paru-paru, sehingga ia mendapatkan tagihan biaya penggobatan yang mahal. Kemudian ia bekerja pada sebuah stasiun pengisian bahan bakar dan terkadang ia pun berkeliling mendorong gerobak yang mengumpulkan barang rongsokan dan menjual barang yang dapat di daur ulang tersebut.

Tapi tidak peduli seberapa keras ia bekerja, uang yang tersisa di dalam kantongnya hanyalah uang receh saja. Sebagai anak-anak ia terpaksa mendapatkan kerja secara ilegal. Kenyataan ini dipergunakan oleh orang yang mempekerjakannya habis-habisan sampai banting tulang. Ia menjalani kehidupan yang penuh eksploitasi ini sampai berumur 20 tahun. Nah berkat hal tersebut ia menjadi paham dengan baik nilai uang. Namun, banyak hal akan menjadi berbeda sekarang. Akhirnya ia menjadi orang dewasa, dan karena itu mendapatkan sebuah kartu identitas yang akan memungkinkan dirinya bekerja secara legal.

Sambil memasukkan kartu identitasnya ke dalam dompetnya, Lee Hyun bergumam, Aku harus bekerja sampai tubuhku hancur. “Aku harus bisa menangani 3 pekerjaan sehari." Ketika ia masih kecil, orang tuanya meninggal, keluarganya sekarang hanya nenek dan adiknya. "Baiklah. Mulai sekarang aku akan menjadi kaya. "Lee Hyun membulatkan tekadnya dan kembali ke rumah.

"Apa kamu baru datang?" Neneknya berbaring meringkuk dalam selimut. Setelah jatuh menuruni tangga beberapa hari yang lalu, dia menderita sakit pinggang sehingga ia tidak dapat lagi pergi bekerja. Meskipun minum obat, dengan kondisi keluarga yang miskin dia tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk menerima perawatan yang tepat, sehingga hanya bisa beristirahat di rumah. Karena tidak menerima pengobatan yang baik, setiap malam ia hanya bisa mengerang kesakitan.
Setiap kali Lee Hyun memasuki rumah, ia merasa dadanya sesak. Itu adalah rumah tak bernyawa dengan adik penyendiri dan nenek tua. Meskipun ia tidak menyadarinya, itulah alasan mengapa ia sangat tidak suka pulang ke rumah.

" Hayan ? "
" Saya tidak tahu . Dia pergi keluar dan belum kembali . Dia pergi bersama para berandalan itu lagi, mungkin . "

Lee Hayan adalah adiknya . Akhir-akhir ini dia jarang melihat wajah adik perempuannya .

" Jangan terlalu khawatir . Memang apa yang mungkin terjadi ? "
"Kau adalah kakaknya . Seorang saudara harus melindungi adiknya . "
" Baiklah. "

Lee Hyun tersenyum masam dan pergi ke kamarnya . Bahkan jika dia dipaksa kerja fisik atau mengemudi taksi , dia ingin mengirim adik perempuannya ke perguruan tinggi . Untuk sementara ia memang melewati batas , tapi dia periang dan cerdas, tidak seperti Lee Hyun . Dia percaya bahwa di perguruan tinggi ia akan bertemu suami yang baik dan bisa hidup lebih baik dari sekarang . Dia juga ingin menebus jasa neneknya yang sudah tua dan sakit-sakitan, untuk semua pengorbanannya yang telah membesarkan Lee Hyun dan Lee Hayan .
" Baiklah, aku akan mencari pekerjaan besok. Mungkin akan ada tes kerja juga .......
" Sambil bergumam , Lee Hyun menyalakan komputer . Komputer rongsokan itupun berdengung hidup . Begitu terhubung ke internet , sperti biasanya , ia mengakses sebuah game . Game itu berjudul Continent Of Magic. Sebuah game jadul yang dirilis 20 tahun yang lalu . Sebuah game online yang pernah menciptakan keributan di kalangan gamer Republik Korea . Sebuah game yang berada di puncak kejayaannya dan berakhir 3 tahun yang lalu .
Komputer Lee Hyun adalah komputer rakitan yang dirakit dengan menggabungkan bagian-bagian dari sana sini, karena itu komputer tersebut tidak mampu memainkan sebagian besar game lain . Tapi Continent Of Magic dapat dimainkan dengan lancar . Itu adalah game pertama yang ia mainkan , selama memainkan game ini ia merasa sangat menikmatinya . Gaya Lee Hyun bermain sangat aneh . Dia tidak bergaul dengan orang-orang disekitarnya dan hanya berburu monster sepanjang hari . Setelah membunuh monster dan level karakternya meningkat, ia menuju ke tempat perburuan yang lebih sulit . Dia tidak memiliki kelompok atau guild sama sekali.
Kesenangannya dalam game adalah ketika perlahan-lahan meningkatkan level karakter dan meng’upgrade equipmentnya. Dia pernah berburu monster selama 200 jam nonstop tanpa tidur walaupun hanya sekedip. Itu bukan hal yang luar biasa baginya, berjuang selama sebulan untuk menaikkan satu level atau menangkap seekor monster. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, kesenangan seperti apa yang dia dapatkan, tapi baginya itu sangat menyenangkan melihat karakternya tumbuh lebih kuat dan ketika ia mampu mengalahkan monster yang sebelumnya tidak bisa di kalahkan, ia benar-benar senang. Dalam waktu singkat, Lee Hyun telah mencapai level tertinggi. Dia telah mencapai keadaan dimana level sudah tidak bias ditingkatkan lagi. Dalam sejarah Continent of Magic, itu adalah rekor yang pertama dan terakhir. Ketika Lee Hyun melihat kebelakang, ia tidak menemukan seorangpun yang dapat menandingi kehebatan karakternya. Di sebuah area perburuan dimana orang lain berjuang dengan kemlompoknya untuk menghabisi seekor monster, Lee Hyun yang hanya seorang diri dapat menyapu bersih semua monster di area tersebut.

Setelah berada di level tertinggi, ia berburu semua Ultimate monster yang ada, termasuk Dragons. Meskipun Lee Hyun telah kehilangan kesenangannya dalam game tersebut.
Saat ini dengan kemajuan teknologi, tujuan utama dari setiap gamer adalah untuk melengkapi diri dengan sistem Virtual Reality. Ada sebuah game yang benar-benar megah bernama “Royal Road”, disebut sebagai standar untuk virtual reality. Dimulai dengan dunia yang di implementasikan secara nyata, game yang terdapat puluhan ribu ras dan pemain. Lebih dari puluhan ribu jobs dan ratusan ribu skills. Kamu bisa menikmati petualangan seperti yang kamu inginkan atau bahkan pergi memancing di laut dengan teman-teman selama berhari-hari, tentu saja selama tidak ada badai topan. Skala kebebasan yang sangat besar sungguh menakjubkan, tapi diatas semua itu tentu saja di butuhkan game system yang menakjubkan. Royal Road adalah game yang memiliki reputasi dapat memunculkan kesenangan tertinggi yang bisa di dinikmati manusia dalam sebuah permainan.

"Yah tapi bagiku, itu semua seperti kue pie yang ada di langit." Apa yang bisa Lee Hyun harapkan dari sebuah komputer yang melambat hanya karena halaman web yang sedikit rumit?, untuk menginstal peralatan yang dapat merealisasikan virtual reality akan memakan biaya lebih dari 10.000.000won (±Rp.100jt). Jika dia punya uang sebanyak itu, dalam keadaan apa pun, dia lebih baik menggunakannya untuk tagihan medis neneknya, atau untuk biaya kuliah adiknya. Dan sekarang untuk fokus mencari uang, permainan harus berakhir.