Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

regional88Avatar border
TS
regional88
8 Makanan Sadis Di Dunia
Sudah bukan rahasia lagi jika hewan ternak memang disembelih untuk dimasak dengan berbagai macam bumbu dan dijadikan makanan lezat demi kelangsungan hidup manusia. Tetapi beberapa menu ini akan membuat Anda harus berfikir ulang untuk menikmati kelezatan makanannya, terlebih jika mengetahui bagaimana proses memasaknya. Yup, berikut ini 8 makanan paling “sadis” di dunia.

1. Ikizukuri (Jepang)

Ikizukuri merupakan makanan khas Jepang. Cara penyajiannya dianggap kontroversial, karena masih berupa ikan segar alias dalam keadaan hidup. Tentu yang menganggap kontroversial adalah mereka yang bukan warga Jepang. Masyarakat di Negeri Sakura menganggapnya sebagai kuliner khas, yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Ikan ini memang tersaji dengan cara sadis dalam kebiasaan kita. Sebab ikan yang masih hidup diiris tipis-tipis, menggeliat, dan berjuang untuk hidup di atas piring. Anda bisa membayangkannya ketika sedang menyantapnya?

2. Ortolan (Prancis)

Sesuai dengan nama menunya, bahan dari sajian ini berasal dari burung ortolan bunting (Emberiza hortulana). Cara membuatnya cukup mudah. Burung dengan bobot badan sekitar 2 ons ini ditusuk kedua matanya, kemudian diberi makan secara paksa sehingga bobot badannya naik 2-4 kali.

Praktik ini mirip dengan gelonggongan, namun bukan dengan air, melainkan dengan pakan berlebihan. Setelah digelonggong pakan, burung ini ditenggelamkan hidup-hidup dalam armagna (salah satu jenis minuman keras).

Selanjutnya, burung yang sudah mati tenggelam ini dibakar sekitar 6 – 8 menit untuk membuatnya menjadi matang dan siap untuk disantap.

3. Foie Gras (Prancis)

Menu yang satu ini terbuat dari hati angsa atau bebek. Sebelum disajikan, bebek / angsa tersebut harus memenuhi syarat, yaitu pada umur yang cukup, unggas d diberi makan paksa dengan jagung berlemak sampai hatinya menggelembung hingga enam kali lebih besar.

Setelah itu,para koki Prancis pun siap mengakhiri hidup unggas tersebut dengan menghidangkannya untuk Anda. Berminat untuk mencoba?

4. Dojo Tofu (Jepang)

Makanan ini terbuat dari tofu (tahu asal Jepang) dan loach (sejenis belut). Cara memasaknya cukup mudah. Rebus air hingga mendidih, masukkan tofu sampai tenggelam di dasar panci, lalu tambahkan belut-belut kecil yang masih hidup ke dalamnya.

Belut-belut ini akan berebut untuk menembus masuk ke dalam tofu yang masih dingin, karena tidak tahan dengan air yang mendidih itu.

Hasil akhir dari sajian ini berbentuk seperti keju swiss yang berlubang-lubang. Namun lubang-lubang itu bukan terbentuk saat proses fermentasi, melainkan karena perjuangan para belut yang menangis dan meronta menghindari panasnya air mendidih.

5. Feng Gan Ji (Tibet / China)

Feng gan ji adalah sebutan untuk masakan ayam yang diangin-anginkan. Menu masakan ini hanya membutuhkan ayam segar, pisau sangat tajam, dan seorang koki berhati dingin dan kejam.

Untuk persiapannya, ayam dibelah perutnya hidup-hidup, dikeluarkan isi perutnya, untuk digantikan dengan beberapa macam bumbu rahasia sebagai penyedap.

Setelah itu, perut sang ayam dijahit sehingga tertutup lagi, dan digantung begitu saja di bawah terik matahari sampai kering. Sudah merasa lapar?

6. Huo Jia Lu (China)

Daging keledai memang sudah biasa menjadi santapan kuliner. Namun untuk menyajikan menu satu ini, menurut panduan masak kuno dari China, daging keledai harus dipotong dalam keadaan hidup agar agar lebih sedap. Selanjutnya, daging dimasak dan langsung disajikan kepada pelanggannya.

7. Jiao Lu Rou (China)
Hampir sama seperti menu huo jia lu, masakan ini juga berbahan daging keledai, namun berbeda dalam cara penyajiannya. Keledai kali ini dikuliti hidup-hidup, kemudian dagingnya disiram dengan air mendidih terus-menerus hingga matang. Daging keledai pun siap dipotong untuk segera disajikan.

8. Otak kera hidup (China)

Otak kera yang masih hidup dipercaya menjadi obat kuat sejak era dinasti Qing. Bayangkan, seekor kera yang masih hidup, dilubangi tengkoraknya, diambil otaknya dan dihidangkan di atas piring Anda. Bahkan Anda pun masih dapat merasakan denyut otak kera tersebut saat memakannya.

Seiring berjalannya waktu, otak kera ini tetap disajikan, namun dengan tiga cara berbeda, yaitu otak kera yang sudah matang dan diberi bumbu, otak yang masih mentah dan dimakan langsung dari tengkorak kera yang sudah mati, dan seperti sebelumnya, otak kera yang masih hidup dan disajikan di atas piring.

Jangan Lupa Ya Komentar Sama Cendolnyaemoticon-Blue Guy Cendol (L)

TERIMA KASIH KASKUS DAN KASKUSER LAIN
0
3.7K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan