Lembaga survei Pol-Tracking memeringkat kandidat capres berdasarkan kualitasnya. Hasilnya Jokowi ditempatkan di bawah Jusuf Kalla (JK). Apa kata Jokowi soal survei itu?

"Ya bagus dong, nggak apa-apa. Kenapa malah tanya balik, ya nggak papa. Saya biasa aja. Mau kalah, mau menang di survei biasa saja. Tapi biasanya saya nomor 1. Hehe..." kata Jokowi di trotoar depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (24/3/2014).

Pol-Tracking mengumpulkan 330 profesor dari seluruh Indonesia untuk memberikan penilaian terhadap kualitas para kandidat capres. Metode yang digunakan oleh Pol-Tracking menggunakan Focus Group Discussion (FGD). 330 guru besar dikumpulkan dalam sebuah forum diskusi untuk melakukan penilaian terhadap beberapa kandidat capres yang disajikan.

"Kalau nomor 1 biasa, nomor 1 lagi biasa saja, nomor 1 lagi biasa saja. Sebelumnya saya pernah nomor sekian atau malah ilang sama sekali," ujar Jokowi santai.

Menurutnya hasil survei tak seharusnya menjadi beban pikiran para tokoh yang akan maju. Serangan, sindiran dan hujat-menghujat adalah hal biasa dalam dunia politik.

"Gitu aja kok teralu dipikir. Hal seperti itu jangan terlalu dipikirin. Orang digebukin (fitnah, sindir -red) juga aku ra popo, hehe," kata Jokowi santai.

Ada tujuh poin penilaian kualitas yang digunakan dalam survey kali ini. Tujuh poin itu antara lain, Integritas, visi dan gagasan, leadership dan keberanian mengambil keputusan, kompetensi dan kapabilitas, pengalaman dan prestasi, kemampuan memimpin pemerintahan dan negara dan kemampuan memimpin koalisi partai politik di pemerintahan.

Berikut 10 besar hasil penilaian para profesor terkait kualitas kandidat capres yang mendapat poin di atas enam :

1. Jusuf Kalla
2. Joko Widodo
3. Machfud MD
4. Wiranto
5. Prabowo Subianto
6. Dahlan Iskan
7. Tri Rismaharini
8. Surya Paloh
9. Yusril Ihza Mahendra
10. Aburizal Bakrie





http://m.detik.com/news/pemilu2014/r.../2535370/1562/


artinya ngerep survei jg ya pak ???