Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

williamiskadrAvatar border
TS
williamiskadr
Sudah Matikah Empati Di Negeri Ini?


Beberapa hari lalu, hati saya ngilu karena membaca sebuah berita di media on-line nasional dimana seorang penyandang disabilitas terpaksa duduk di lantai kereta karena kursi yang seharusnya di peruntukkan untuk mereka diduduki oleh orang yang sehat jasmani.


Edan! Bagaimana bisa ada manusia.. ya.. manusia.. bukan binatang tentunya.. yang tega melihat seorang cacat duduk di lantai kereta dengan merampas hak mereka untuk duduk di bangku prioritas. Bukankah negara kita negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukan negara biadab kan?!

Jujur saja, hal ini semakin menyulut emosi saya. Setiap hari saat berkendara, sudah sering kali saya melihat prilaku pengendara yang berkendara bak binatang tak bernurani. Pernah sekali seorang anak kampung dengan motor kampungannya yang ber-ban kecil nyaris menyerempet ibu-ibu tua yang sedang menyebarang. Padahal saya yakin, dikejauhan dia sudah melihat ibu ini sedang menyebarang. Namun karena haram baginya menurunkan gas, nekat saja bocah keparat ini menaikan gas memotong jalan si ibu dan nyaris menyerempetnya. Ini baru satu contoh saja. Masih banyak contoh manusia tanpa nurani dijalanan republik ini.

Ketika SMA, saya selalu menggunakan PATAS AC 76 Jurusan Ciputat – Senen. Setiap pagi bis itu selalu sesak. Tak jarang orang tua atau ibu hamil naik bus itu dan berdiri. Tapi jika saya melihat mereka, saya selalu akan memberikan mereka tempat duduk. Maaf, bukan karena saya jagoan atau sok pahlawan biar orang bilang saya hebat. Ada dua alasan saya selalu melakukan itu. Pertama, saya membayangkan itu adalah ibu saya. Saya berharap, dimanapun keluarga saya berada, orang akan selalu berlaku baik kepada keluarga saya. Kedua, saya selalu memimpikan republik yang indah, dan damai. Karena saya begitu mencintai republik ini. Maka dari itu, ada satu kalimat yang diberikan senior saya ketika saya masih menjadi anggota Paskibra dan saya cam kan itu hingga saat ini. “Jika kamu mau negara ini lebih baik. Mulailah dari diri kamu sendiri.”

Persetan jika anda teriak bahwa Israel atau Korea Utara itu biadab. Lihat ke diri kita masing-masing. Tidakkah kita sama biadabnya dengan mereka? Kurang biadab apa kita jika ada ibu hamil atau orang cacat anda rampas haknya untuk duduk di bangku prioritas. Atau saat ada lansia menyebrang jalan, anda potong jalurnya dan nyaris mencelakakannya. Ini sama biadabnya dengan tentara Israel yang merampas kebahagian anak anak Palestina! Persetan jika anda menunjuk politikus A atau B adalah koruptor. Persetan jika anda menunjuk FPI adalah bajingan. Karena kita tak lebih baik dari mereka. Kita lebih buruk dari mereka. Bahkan lebih buruk dari anjing sekalipun.

Sempat saya baca juga berita lama tentang kampanye yang mengajak masyarakat untuk memproritaskan tempat duduk bagi lansia, ibu hamil dan penyandang disabilitas. Kasihan, mereka harus mengemis atas tempat duduk yang memang seharusnya menjadi hak mereka. Sebuah salah kaprah besar di negara ini. Namun acungan jempol bagi penggiat kampanye ini. Mereka terus memperjuangkan hak mereka.

Maaf jika ucapan saya melalui tulisan ini kasar. Ini adalah luapan emosi saya yang sudah lama saya pendam. Saya sedih melihat bangsa ini. Melalui tulisan saya yang terbakar emosi malam ini. Saya hanya ingin mengajak anda untuk sedikit berempati. Berbaik hati dengan orang lain. Permurah senyum. Agar negara yang lebih baik bisa terwujud seperti yang kita inginkan. Bukan sekedar koar-koar di media sosial.
0
897
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan