kaltimonlineAvatar border
TS
kaltimonline
Inilah Nasib Petani Kita yang tidak di perhatikan pemerintah
Inilah Nasib Petani Kita yang tidak di perhatikan pemerintah
padahal Kita Makanan Pokok nya Beras. Namun Tak ada perhatian Serius dari pemerintah khususnya PETANI PADI.

GAGAL PANEN: Para petani di kabupaten Paser Utara terancam gagal panen gara-gara serangan hama wereng.
PENAJAM–Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terancam gagal panen disebabkan serangan hama wereng. Tasfika (39), seorang petani Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu mengaku tanaman padinya terserang hama sehingga terancam gagal panen. Sudah berbagai macam cara yang dilakukannya untuk membasmi hama tersebut, namun tidak membuahkan hasil. Kini dirinya mengaku pasrah melihat keadaan tersebut.

“Sawah saya seluas tiga hektare semuanya terserang hama, kita tidak bisa lagi berharap banyak. Karena kondisi tanaman padi ada yang tidak bisa lagi berbuah,” ujar Tasfika dengan nada sedih.

Petani perempuan ini mengungkapkan, panen kali ini ia memperkirakan hasil panen akan turun drastis. Jika, tanaman padi tumbuh subur tanpa ada serangan hama, hasil panen bisa mencapai 5 sampai 6 ton perhektarenya. Tapi melihat kondisi sekarang dirinya hanya memperkirakan hasil panen hanya mencapai 2 ton bahkan kurang dari 2 ton.

“Melihat tanaman padi seperti ini, kita tidak bisa lagi pulang kampung ke Jawa, dan kita juga tidak bisa beli apa-apa lagi. Palingan hasil panen nantinya, hanya untuk makan saja,” kata Tasfika.

Muzamir (33) petani Desa Sebakung Jaya mengatakan bahwa dirinya memiliki lahan pertanian seluas tiga hektare. Ia mengaku sedih melihat tanaman padinya terserang penyakit sehingga diperkirakan hasil panennya akan menurun. Mengingat biaya yang dikeluarkan mulai dari pengolahan hingga tanaman padi tumbuh besar makan biaya jutaan rupiah perhektarenya. Biaya yang paling banyak ia keluarkan hanya untuk membeli obat anti hama. Apalagi obat anti hama perbotolnya Rp100 ribu bahkan lebih.

“Untuk menutupi biaya itu, saya terpaksa ngutang di kelompok tani sekira Rp21 juta, karena biaya yang kita keluarkan perhektarenya mencapai Rp7 juta. Tahun lalu kita tidak mengeluarkan biaya sebesar ini karena tanaman padi tidak terserang hama, tapi kali ini, 3 hektare tanaman padi saya semuanya terserang penyakit. Dan kita bisa terancam mengalami kerugian yang cukup besar,” ujar Muzamir.

Ngatemin Ketua Kelompok Tani Sridewi Desa Sebakung Jaya menyatakan, dalam kelompok tani yang dipimpinya beranggotakan 36 orang dan lahan yang digarap seluas 42 hektare. dari 42 hektare tanaman padi tersebut, semuanya terserang hama, bahkan ada 9 hektare tanaman Fuso (gagal panen total).

“Ada 33 hektare tanaman kita terkena hama skala ringan, sisa itu yang kita harapkan, namun kita tidak bisa berharap banyak karena sudah dipastikan hasil panennya menurun hingga 50 hingga 60 persen,” terangnya.

Lanjut Ngatemin, ada dua orang anggota kelompoknya stres melihat tanaman padinya layu terserang hama, sehingga mereka lepaskan dan meninggalkan tanaman padinya tersebut. Mereka bernama Suherman dan Munali. Suherman memiliki lahan persawahan seluas 5 hektare sedangkan Munali seluas 2 hektare.

MEREKA TERANCAM GAGAL PANEN...emoticon-Berduka (S)
Dampaknya nya Harga Beras NAIK. dan Rakyat Pun Menjerit... dan Pejabat ..
Santai sanati saja makan di Resto Harga Mahal. Kan mereka Punya UANG Banyak. Meskipun di jalanan Banyak Rakyat Gak Makan
http://www.kaltimonline.com/2014/03/...ser-utara.html
0
980
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan