- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah yang Terjadi Bila Tubuh Pria Kekurangan Hormon Seks
TS
tobby88
Inilah yang Terjadi Bila Tubuh Pria Kekurangan Hormon Seks
Met Sore menjelang malem gan,,,
Moga ajah ane gak ea gan,,,
Spoiler for NO REPSOL:
Langsung ajah gan gk usah byk cincaw,,,
cekibrot TKP
Spoiler for TKP:
Spoiler for Inilah yang Terjadi Bila Tubuh Pria Kekurangan Hormon Seks:
Quote:
Jakarta, Testosteron, atau juga dikenal dengan hormon seks, berperan penting bagi tubuh pria. Kekurangan hormon ini bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari hilangnya otot hingga impotensi, yang dalam istilah medis dikenal dengan hipogonadisme.
Hipogonadisme atau male hypogonadism adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak cukup memproduksi testosteron (hormon yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan maskulin dan pengembangan selama masa pubertas) atau memiliki gangguan kemampuan untuk memproduksi sperma, atau keduanya.
Hipogonadisme dapat dimulai selama perkembangan janin, sebelum pubertas atau selama masa dewasa. Tanda dan gejala tergantung pada saat kondisi berkembang. Berikut gejala-gejala hipogonadisme tergantung pada saat terjadinya, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (19/3/2014):
Perkembangan Janin
Jika tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron selama perkembangan janin, hasilnya mungkin mengganggu pertumbuhan organ seks eksternal. Tergantung kapan hipogonadisme terjadi dan berapa banyak testosteron yang diproduksi, anak yang secara genetik laki-laki dapat lahir dengan:
1. Alat kelamin perempuan
2. Alat kelamin ambigu, alat kelaminnya tidak jelas ke laki-laki atau perempuan
3. Alat kelamin laki-laki tidak terbentuk sempurna.
Masa Pubertas
Hipogonadisme dapat menunda pubertas atau menyebabkan tidak lengkap atau kurangnya perkembangan normal. Hal ini dapat menyebabkan:
1. Penurunan pengembangan massa otot
2. Kurangnya pendalaman suara
3. Gangguan pertumbuhan rambut tubuh
4. Gangguan pertumbuhan penis dan testis
5. Pertumbuhan berlebihan dari lengan dan kaki dalam kaitannya dengan batang tubuh
6. Pengembangan jaringan payudara (gynecomastia).
Masa Dewasa
Pada laki-laki dewasa, hipogonadisme dapat mengubah karakteristik fisik maskulin tertentu dan merusak fungsi reproduksi normal. Tanda dan gejala mungkin termasuk:
1. Disfungsi ereksi
2. Infertilitas
3. Penurunan jenggot dan pertumbuhan rambut tubuh
4. Penurunan massa otot
5. Pengembangan jaringan payudara (gynecomastia)
6. Hilangnya massa tulang (osteoporosis).
Hipogonadisme juga dapat menyebabkan perubahan mental dan emosional. Karena menurunnya testosteron, beberapa pria mungkin mengalami gejala yang mirip dengan menopause pada wanita, antara lain:
1. Kelelahan
2. Penurunan gairah seks
3. Kesulitan berkonsentrasi
4. Hot flashes (sensasi panas di dada).
Spoiler for Sumur:
Spoiler for Tambahan Update:
Spoiler for Tips Meningkatkan Hormon Seks Testosteron Pria:
Quote:
Pria dan wanita memiliki hormon-hormon seks yang berbeda. Pada wanita hormon seksnya disebut esterogen dan progesteron sedang pada pria disebut testosteron. Hormon seks tersebut mulai akan berfungsi ketika pria atau wanita sudah memasuki akil baliq atau remaja.
Pada pria hormon seks testosteron dikeluarkan melalui testis dan dilepas masuk ke dalam darah. Testosteron yang mulai muncul saat remaja pada umumnya akan memperlihatkan tanda-tanda sekunder seperti tumbuh rambut kumis, suara lebih keras, badan menjadi berotot, dan adanya produksi sperma pada testis.
Seiring dengan bertambahnya usia, produksi hormon seks akan semakin berkurang. Pria berusia tua kadang memiliki hormon testosteron yang sangat sedikit sehingga gairah seks juga rendah, hal tersebut adalah normal. Yang tidak normal adalah jika hormon testosteron sudah berkurang padahal belum waktunya. Jika ini terjadi maka perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab hormon seks berkurang dan jika dibutuhkan melakukan usaha-usaha untuk menambah jumlah hormon testosteron.
Di artikel ini kita akan membahas bagaimana cara meningkatkan jumlah hormon seks testosteron pada pria.
1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Hormon seks yang kurang kadang adalah efek samping dari sebuah kondisi medis yang diderita karena itu sebelum memulai meningkatkan kadar hormon testosteron, kondisi kesehatan anda harus diperiksa secara menyeluruh. Dokter anda akan melakukan tes hormon untuk memastikan tiroit, hipofisis dan sistem endoktrin anda sehat. Pemeriksaan kinerja sistem reproduksi perlu juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah pada organ seksual yang mempengaruhi atau bahkan terpengaruh oleh kadar hormon testosteron yang rendah.
2. Olahraga teratur.
Olahraga teratur akan merangsang sistem kelenjar tubuh khususnya kelenjar pituitari yang menyebabkan tubuh memproduksi testosteron. Olahraga teratur selama 45-60 menit setiap hari dapat menngkatkan hormon seks pria dengan cepat.
3. Lakukan diet.
Protein tinggi dan karbohidrat rendah mendorong tubuh memproduksi hormon testosteron. Ayam, sayuran dan daging sangat bagus untuk diet hormon ini. Kurangi makanan berlemak dan hindari karbohidrat dan gula tinggi yang dapat menghambat produksi testosteron dalam tubuh.
4. Istirahat yang cukup.
Saat tubuh dalam keadaan istirahat, sistem endokrin akan mengembalikan energi dan bahkan meningkatkan produksi hormon testosteron. Sebuah studi menunjukkan bahwa 6 sampai 8 jam tidur setiap hari akan membuat tubuh pria tetap memiliki kadar hormon seks testosteron yang normal. Sebaliknya, tidur yang kurang atau istirahat tidak optimal akan berefek pada ringkat produksi hormon seks.
5. Konsumsi suplemen.
Jika dibutuhkan konsumsilah suplemen seperti Provacyl yang dapat membantu meningkatkan produksi testosteron tubuh. Yang harus diperhatikan adalah konsumsilah suplemen yang telah disetujui oleh badan pemeriksa obat dan kesehatan agar hasilnya dapat terjamin.
Gairah seks muncul akibat adanya hormon testosteron yang terus diproduksi tubuh. Kekurangan testosteron akan menyebabkan gairah seks menurun, itulah sebabnya testosteron disebut juga hormon seks pria.
Jika memiliki masalah testosteron rendah padahal usia belum begitu tua, maka yang pertama dilakukan adalah cek sejarah penyakit dalam keluarga, kemungkinan ada penyakit yang belum terdeteksi secara fisik tapi sudah menyebabkan perubahan kadar testosteron dalam darah.
Lakukan konsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi obat atau suplemen penambah testosteron. Beberapa suplemen dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Dan jangan olahraga yang berlebihan sebab justru dapat menurunkan kadar hormon testosteron dalam darah.
Hormon seks testosteron normalnya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Gejala kekurangan testosteron pada pria berusia tua disebut Andropause, yang menyebabkan gairah seks akan sangat jauh bekurang. Fenomena yang sama pada wanita berusia tua disebut Menopause. Dan memang orientasi seksual pria dan wanita yang sudah tua tidak lagi sama seperti saat mereka muda. Saat usia tua, seks tidak lagi berorietasi orgasme dan ejakulasi tapi berorientasi menjalin keintiman bersama.
Pada pria hormon seks testosteron dikeluarkan melalui testis dan dilepas masuk ke dalam darah. Testosteron yang mulai muncul saat remaja pada umumnya akan memperlihatkan tanda-tanda sekunder seperti tumbuh rambut kumis, suara lebih keras, badan menjadi berotot, dan adanya produksi sperma pada testis.
Seiring dengan bertambahnya usia, produksi hormon seks akan semakin berkurang. Pria berusia tua kadang memiliki hormon testosteron yang sangat sedikit sehingga gairah seks juga rendah, hal tersebut adalah normal. Yang tidak normal adalah jika hormon testosteron sudah berkurang padahal belum waktunya. Jika ini terjadi maka perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab hormon seks berkurang dan jika dibutuhkan melakukan usaha-usaha untuk menambah jumlah hormon testosteron.
Di artikel ini kita akan membahas bagaimana cara meningkatkan jumlah hormon seks testosteron pada pria.
1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Hormon seks yang kurang kadang adalah efek samping dari sebuah kondisi medis yang diderita karena itu sebelum memulai meningkatkan kadar hormon testosteron, kondisi kesehatan anda harus diperiksa secara menyeluruh. Dokter anda akan melakukan tes hormon untuk memastikan tiroit, hipofisis dan sistem endoktrin anda sehat. Pemeriksaan kinerja sistem reproduksi perlu juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah pada organ seksual yang mempengaruhi atau bahkan terpengaruh oleh kadar hormon testosteron yang rendah.
2. Olahraga teratur.
Olahraga teratur akan merangsang sistem kelenjar tubuh khususnya kelenjar pituitari yang menyebabkan tubuh memproduksi testosteron. Olahraga teratur selama 45-60 menit setiap hari dapat menngkatkan hormon seks pria dengan cepat.
3. Lakukan diet.
Protein tinggi dan karbohidrat rendah mendorong tubuh memproduksi hormon testosteron. Ayam, sayuran dan daging sangat bagus untuk diet hormon ini. Kurangi makanan berlemak dan hindari karbohidrat dan gula tinggi yang dapat menghambat produksi testosteron dalam tubuh.
4. Istirahat yang cukup.
Saat tubuh dalam keadaan istirahat, sistem endokrin akan mengembalikan energi dan bahkan meningkatkan produksi hormon testosteron. Sebuah studi menunjukkan bahwa 6 sampai 8 jam tidur setiap hari akan membuat tubuh pria tetap memiliki kadar hormon seks testosteron yang normal. Sebaliknya, tidur yang kurang atau istirahat tidak optimal akan berefek pada ringkat produksi hormon seks.
5. Konsumsi suplemen.
Jika dibutuhkan konsumsilah suplemen seperti Provacyl yang dapat membantu meningkatkan produksi testosteron tubuh. Yang harus diperhatikan adalah konsumsilah suplemen yang telah disetujui oleh badan pemeriksa obat dan kesehatan agar hasilnya dapat terjamin.
Gairah seks muncul akibat adanya hormon testosteron yang terus diproduksi tubuh. Kekurangan testosteron akan menyebabkan gairah seks menurun, itulah sebabnya testosteron disebut juga hormon seks pria.
Jika memiliki masalah testosteron rendah padahal usia belum begitu tua, maka yang pertama dilakukan adalah cek sejarah penyakit dalam keluarga, kemungkinan ada penyakit yang belum terdeteksi secara fisik tapi sudah menyebabkan perubahan kadar testosteron dalam darah.
Lakukan konsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi obat atau suplemen penambah testosteron. Beberapa suplemen dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Dan jangan olahraga yang berlebihan sebab justru dapat menurunkan kadar hormon testosteron dalam darah.
Hormon seks testosteron normalnya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Gejala kekurangan testosteron pada pria berusia tua disebut Andropause, yang menyebabkan gairah seks akan sangat jauh bekurang. Fenomena yang sama pada wanita berusia tua disebut Menopause. Dan memang orientasi seksual pria dan wanita yang sudah tua tidak lagi sama seperti saat mereka muda. Saat usia tua, seks tidak lagi berorietasi orgasme dan ejakulasi tapi berorientasi menjalin keintiman bersama.
Spoiler for Terapi Testosteron Untuk Penyembuhan Impotensi:
Quote:
Testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh dan membentuk karakter jantan atau maskulin pada manusia. Pada saat pria menginjak remaja, produksi hormon testosteron ditandai dengan tumbuhnya kumis, bulu kemaluan, bulu dada, mimpi basah, dan adanya ketertarikan terhadap lawan jenis. Produksi hormon testosteron mencapai puncak pada saat pria menjelang usia 30 tahun dan berangsur-angsur menurun setelah lewat usia tersebut. Pada saat tubuh pria dewasa kekurangan hormon testosteron maka dibutuhkan terapi testosteron agar fungsi seksual pria kembali normal.
Terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi
Terapi testosteron adalah penyuntikan hormon testosteron sintetis yang berbentuk gel dalam jumlah tertentu ke dalam tubuh pria agar jumlah testosteron dalam tubuh kembali normal. Pada awalnya, penyuntikan testosteron digunakan sebagai terapi menghilangkan sifat feminis pada pria yang menunjukkan perilaku kewanita-wanitaan sehingga sifat maskulinnya lebih dominan. Namun dalam perkembangannya, terapi testosteron bisa juga dilakukan terhadap pria usia paruh baya yang mengalami penurunan produksi hormon testosteron.
Tanda-tanda Pria Kekurangan Hormon Testosteron
Pria berpenampilan maskulin dan mampu menunjukkan kejantanannya di atas kasur adalah idaman semua wanita. Namun apalah artinya jika penampilan macho seorang pria tidak diimbangi dengan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan seksual. Kondisi tersebut pada umumnya disebabkan oleh menurunnya produksi hormon testosteron dalam tubuh seorang pria akibat faktor usia maupun pengaruh penggunaan obat penyakit kronis.
Bagaimana cara mengetahui pria sedang mengalami penurunan produksi hormon testosteron dalam tubuhnya? Kondisi tubuh dan perilaku pria yang kekurangan hormon testosteron pada umumnya ditandai dengan beberapa gejala berikut:
1. Gairah seksual menurun.
2. Kepadatan tulang berkurang.
3. Gangguan tidur.
4. Tubuh lebih mudah menjadi gemuk.
5. Kerontokan rambut.
6. Sulit berkonsentrasi.
7. Perasaan depresi dan berkurangnya motivasi.
Tanda-tanda pria kekurangan hormon testosteron tersebut bisa muncul dua tanda ataupun lebih. Secara umum, tanda yang paling berpengaruh dalam kehidupan pria dewasa adalah berkurangnya hasrat melakukan hubungan seksual. Gangguan seksual ini muncul dalam bentuk disfungsi ereksi maupun impotensi. Untuk itu, pria perlu melakukan pengobatan disfungsi ereksi agar kehidupan seksual mereka kembali bergairah seperti sedia kala.
Manfaat Terapi Testosteron Untuk Pengobatan Impotensi
Pada jaman modern ini, terapi testosteron dilakukan untuk mengobati beragam gangguan seksual yang terjadi pada pria, misalnya disfungsi ereksi (impotensi) dan ejakulasi dini. Apakah terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi pada pria bisa bekerja efektif? Pada banyak kasus impotensi, pengobatan gangguan seksual melalui terapi testosteron berhasil mengatasi keluhan pria. Pria bisa kembali menemukan kejantannya berkat menjalani terapi testosteron. Libido pria berkobar, peka menanggapi rangsang seksual, dan mampu mempertahankan ereksi lebih lama.
Selain menyembuhkan impotensi, terdapat beberapa manfaat terapi testosteron lainnya yang harus diketahui oleh pria. Manfaat tesebut antara lain:
1. Menambah massa otot sehingga tubuh pria terlihat lebih seksi.
2. Meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan mengingat.
3. Mempertahankan kepadatan tulang sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan patah tulang.
Seringkali terapi testosteron membutuhkan waktu yang lama agar manfaatnya bisa dirasakan pria. Dibutuhkan suntikan hormon testosteron secara berkala sehingga fungsi organ seks pria kembali normal. Metode penyembuhan impotensi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena terapi testosteron termasuk pengobatan kategori mahal. Oleh karena itu pria harus serius menjaga pola hidup sehat selama menjalani terapi testosteron.
Selama menjalankan terapi testosteron, pria harus tetap berperilaku hidup sehat, baik fisik maupun mental. Perilaku tersebut diwujudkan dengan cara berolahraga secara rutin, tidur 8 jam sehari, menerapkan diet sehat dan berimbang, selalu berpikir positif dan melakukan relaksasi.
Sebaliknya, saat melakukan terapi testosteron pria harus menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan seksualnya. Kebiasaan buruk yang harus dihentikan misalnya: merokok, begadang, minum alkohol, konsumsi narkoba dan berkendara di jalan raya dalam waktu yang lama.
Resiko Terapi Testosteron Bagi Kesehatan Pria
Pada banyak kasus penyembuhan impotensi dan disfungsi ereksi, terapi testosteron memang berhasil mengembalikan vitalitas pria di atas ranjang seperti ketika mereka masih berusia muda. Namun selain manfaat tersebut, Anda juga harus ketahui efek samping penggunaan terapi testosteron bagi kesehatan pria secara umum. Resiko terapi testosteron adalah:
1. Gangguan kulit dan pertumbuhan jerawat.
2. Payudara pria mengalami pembesaran.
3. Testis mengecil sehingga produksi sperma menurun.
4. Beresiko terkena penyakit kanker prostat.
5. Beresiko terkena penyakit jantung akibat peningkatan produksi sel darah merah.
6. Gangguan pernapasan pada waktu tidur.
Dengan mengetahui resiko terapi testosteron di atas, maka pria penderita impotensi hendaknya mempertimbangkan matang-matang penggunaan terapi testeron untuk penyembuhan gangguan fungsi seksual. Masih terdapat beberapa cara yang bisa dipilih pria untuk menyembuhkan impotensi selain terapi testosteron. Misalnya dengan konsumsi obat medis, memakai pompa vakum, melatih pernapasan, olahraga yoga, maupun konsultasi psikologi dengan ahlinya.
Secara umum, terapi testosteron berguna membantu pria mendapatkan kembali gairah di atas ranjang. Kehidupan seksual pria kembali berkobar berkat penggunaan terapi testosteron. Meski demikian, terapi testosteron tetap memiliki sejumlah resiko yang harus dipertimbangkan oleh pria. Pastikan Anda memahami kelebihan dan kekurangan terapi testosteron untuk penyembuhan impotensi pria. Dengan demikian Anda bisa lebih bijak mengambil keputusan dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan paling buruk sekalipun akibat terapi testosteron.
Semoga artikel yang menjelaskan manfaat dan resiko terapi testosteron untuk penyembuhan impotensi ini bisa berguna untuk pria Indonesia. Mari kita jaga kesehatan fisik dan mental agar kehidupan seksual yang prima bisa kita nikmati setiap saat!
Terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi
Terapi testosteron adalah penyuntikan hormon testosteron sintetis yang berbentuk gel dalam jumlah tertentu ke dalam tubuh pria agar jumlah testosteron dalam tubuh kembali normal. Pada awalnya, penyuntikan testosteron digunakan sebagai terapi menghilangkan sifat feminis pada pria yang menunjukkan perilaku kewanita-wanitaan sehingga sifat maskulinnya lebih dominan. Namun dalam perkembangannya, terapi testosteron bisa juga dilakukan terhadap pria usia paruh baya yang mengalami penurunan produksi hormon testosteron.
Tanda-tanda Pria Kekurangan Hormon Testosteron
Pria berpenampilan maskulin dan mampu menunjukkan kejantanannya di atas kasur adalah idaman semua wanita. Namun apalah artinya jika penampilan macho seorang pria tidak diimbangi dengan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan seksual. Kondisi tersebut pada umumnya disebabkan oleh menurunnya produksi hormon testosteron dalam tubuh seorang pria akibat faktor usia maupun pengaruh penggunaan obat penyakit kronis.
Bagaimana cara mengetahui pria sedang mengalami penurunan produksi hormon testosteron dalam tubuhnya? Kondisi tubuh dan perilaku pria yang kekurangan hormon testosteron pada umumnya ditandai dengan beberapa gejala berikut:
1. Gairah seksual menurun.
2. Kepadatan tulang berkurang.
3. Gangguan tidur.
4. Tubuh lebih mudah menjadi gemuk.
5. Kerontokan rambut.
6. Sulit berkonsentrasi.
7. Perasaan depresi dan berkurangnya motivasi.
Tanda-tanda pria kekurangan hormon testosteron tersebut bisa muncul dua tanda ataupun lebih. Secara umum, tanda yang paling berpengaruh dalam kehidupan pria dewasa adalah berkurangnya hasrat melakukan hubungan seksual. Gangguan seksual ini muncul dalam bentuk disfungsi ereksi maupun impotensi. Untuk itu, pria perlu melakukan pengobatan disfungsi ereksi agar kehidupan seksual mereka kembali bergairah seperti sedia kala.
Manfaat Terapi Testosteron Untuk Pengobatan Impotensi
Pada jaman modern ini, terapi testosteron dilakukan untuk mengobati beragam gangguan seksual yang terjadi pada pria, misalnya disfungsi ereksi (impotensi) dan ejakulasi dini. Apakah terapi testosteron untuk menyembuhkan impotensi pada pria bisa bekerja efektif? Pada banyak kasus impotensi, pengobatan gangguan seksual melalui terapi testosteron berhasil mengatasi keluhan pria. Pria bisa kembali menemukan kejantannya berkat menjalani terapi testosteron. Libido pria berkobar, peka menanggapi rangsang seksual, dan mampu mempertahankan ereksi lebih lama.
Selain menyembuhkan impotensi, terdapat beberapa manfaat terapi testosteron lainnya yang harus diketahui oleh pria. Manfaat tesebut antara lain:
1. Menambah massa otot sehingga tubuh pria terlihat lebih seksi.
2. Meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan mengingat.
3. Mempertahankan kepadatan tulang sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan patah tulang.
Seringkali terapi testosteron membutuhkan waktu yang lama agar manfaatnya bisa dirasakan pria. Dibutuhkan suntikan hormon testosteron secara berkala sehingga fungsi organ seks pria kembali normal. Metode penyembuhan impotensi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena terapi testosteron termasuk pengobatan kategori mahal. Oleh karena itu pria harus serius menjaga pola hidup sehat selama menjalani terapi testosteron.
Selama menjalankan terapi testosteron, pria harus tetap berperilaku hidup sehat, baik fisik maupun mental. Perilaku tersebut diwujudkan dengan cara berolahraga secara rutin, tidur 8 jam sehari, menerapkan diet sehat dan berimbang, selalu berpikir positif dan melakukan relaksasi.
Sebaliknya, saat melakukan terapi testosteron pria harus menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan seksualnya. Kebiasaan buruk yang harus dihentikan misalnya: merokok, begadang, minum alkohol, konsumsi narkoba dan berkendara di jalan raya dalam waktu yang lama.
Resiko Terapi Testosteron Bagi Kesehatan Pria
Pada banyak kasus penyembuhan impotensi dan disfungsi ereksi, terapi testosteron memang berhasil mengembalikan vitalitas pria di atas ranjang seperti ketika mereka masih berusia muda. Namun selain manfaat tersebut, Anda juga harus ketahui efek samping penggunaan terapi testosteron bagi kesehatan pria secara umum. Resiko terapi testosteron adalah:
1. Gangguan kulit dan pertumbuhan jerawat.
2. Payudara pria mengalami pembesaran.
3. Testis mengecil sehingga produksi sperma menurun.
4. Beresiko terkena penyakit kanker prostat.
5. Beresiko terkena penyakit jantung akibat peningkatan produksi sel darah merah.
6. Gangguan pernapasan pada waktu tidur.
Dengan mengetahui resiko terapi testosteron di atas, maka pria penderita impotensi hendaknya mempertimbangkan matang-matang penggunaan terapi testeron untuk penyembuhan gangguan fungsi seksual. Masih terdapat beberapa cara yang bisa dipilih pria untuk menyembuhkan impotensi selain terapi testosteron. Misalnya dengan konsumsi obat medis, memakai pompa vakum, melatih pernapasan, olahraga yoga, maupun konsultasi psikologi dengan ahlinya.
Secara umum, terapi testosteron berguna membantu pria mendapatkan kembali gairah di atas ranjang. Kehidupan seksual pria kembali berkobar berkat penggunaan terapi testosteron. Meski demikian, terapi testosteron tetap memiliki sejumlah resiko yang harus dipertimbangkan oleh pria. Pastikan Anda memahami kelebihan dan kekurangan terapi testosteron untuk penyembuhan impotensi pria. Dengan demikian Anda bisa lebih bijak mengambil keputusan dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan paling buruk sekalipun akibat terapi testosteron.
Semoga artikel yang menjelaskan manfaat dan resiko terapi testosteron untuk penyembuhan impotensi ini bisa berguna untuk pria Indonesia. Mari kita jaga kesehatan fisik dan mental agar kehidupan seksual yang prima bisa kita nikmati setiap saat!
Spoiler for Sumur Tambahan Update:
Sekian dolo gan trit dari ane,,,
semoga bermanfaat infonya,,,
KASKUSERyg baik pasti selalu tinggalkan KOMENG...
Jangang lupa bantu
ane lagi haus
sakit gan pala ane klo di lemparin pake
...+++TERIMA KASIH+++...
Diubah oleh tobby88 21-03-2014 02:44
0
14.5K
Kutip
109
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan