- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[UPDATE]The Dead Zone . The lost nazi island . Terdampar(bagian2)


TS
mujahidinjember
[UPDATE]The Dead Zone . The lost nazi island . Terdampar(bagian2)
SELAMAT DATANG DI THREAD IMAJINASI ANE,SEMOGA TERHIBUR DENGAN KHAYALAN ANEH ANE.
![[UPDATE]The Dead Zone . The lost nazi island . Terdampar(bagian2)](https://s.kaskus.id/images/2014/03/18/6508701_20140318070658.png)
Berhubung masih di awal mohon ratting nya dulu ya gan

Biar mudah bacanya bagian 1 sama 2 ane hubungin.
Nb: Mohon Disimak karena kebanyakan malas membaca dan langsung ninggalin thread ane tanpa ngasih masukan.
Ini adalah hasil editan terbaru.
Yuk lansung aja ke Tkp.
Nb: Mohon Disimak karena kebanyakan malas membaca dan langsung ninggalin thread ane tanpa ngasih masukan.
Ini adalah hasil editan terbaru.
Yuk lansung aja ke Tkp.

Quote:
Sinar bulan purnama menerangi pulau misterius, kehiningan malam harus terpecah beberapa kali oleh raungan mahluk misterius.Suara teriakan nya cukup banyak,mungkin ada lebih dari 10 mahluk berteriak menyeramkan seolah sedang ada pesta pembantaian sapi. Tak berselang lama, awan mendung mulai menutupi kilau bulan purnama. Suasana pulau yang terang dan mencekam berubah menjadi gelap gulita dan sunyi. Untuk menghindari hal terburuk terjadi, kami berjaga bergantian. Yang pertama kali jaga adalah ane, ketika semua tidur ane merasa agak takut karena suasananya sunyi dan gelap gulita. Detik demi detik berlalu, ane duduk diatas atap kapal dan sesekali menyorot pantai dengan senter yg ane bawa. Karena kegelapan dan kesunyian ane mulai membayangkan wujud suara dari mahluk misterius tadi.
Tiba tiba aku dikagetkan dengan suara orang berlari di pantai, dengan reflek yang cepat ane langsung nyorot pantai dengan senter dan lagi-lagi tdk ada apa apa. Ketika ane hendak turun dan ane menghidupkan senter, tak sengaja senter tersebut terarahkan ke pantai dan ane melihat sepintas bayangan mahluk misterius. Bayangan nya mirip seperti gorila hanya lebih tegak. Pada saat itu ane benar benar merasa takut kalau mahluk tersebut nekat menghampiri kapal ane yang berada di laut dangkal
.Aku bergegas langsung turun dan membangunkan Diar untuk berjaga. Tanpa menceritakan hal tersebut ane langsung bergegas tidur.
Waktu subuh pun tiba aku bangun dan melupakan kejadian tadi malam. Kami semua langsung melaksanakan solat subuh berjamaah. Setelah selesai solat kami mulai berdiskusi untuk menyelidiki pulau lebih lanjut, siapa tahu ada bahan bakar dan beberapa peralatn untuk memperbaiki kapal. Pada awal nya aku merasa ragu karena penampakan tadi malam. Berhubung ada hal yang lebih penting tanpa pikir panjang ane bersedia ikut ke pulau. Kesepakatan pun terbentuk 3 orang ke pulau dan 2 berjaga dikapal. Aku,Alvin,Dan Mas Agung yang pergi ke pulau dan Diar,Derry berjaga dikapal. Sebelum berangkat, kami menyiapkan beberapa perlengkapan dan tas. Ketika berkemas Mas agung membiri kamai senjata" ini ada senjata, 2 golok,1 kapak, dan 1 senjata api revolver dan 1 senjata rifle,Kalian pilh yang mana?(maklum abang ane dulu sering nembak babi hutan waktu kerja di kalimantan)" Deri memilih rifle karena harus berjaga di kapal dan harus mempertahankan garis pantai yang berjarak 80 meter dari pantai, diar memilih kapak,alvin memilih golok, dan Mas agung memilih sebuah golok dan pistol revolver. Dan ane gk dapet apa apa
, hanya pisau komando yang ane bawa dari rumah. Karena masih merasa kurang ane mencoba untuk turun ke gudang berharap menemukan sesuatu yg bisa digunkan.
Digudang ane menemukan sbatng pipa besi sepanjang 70 centimeter ,beberapa paku beton.lem besi dan dempul. Ane pun mendapatakan ide untuk membuat pentungan yg ada durinya. Semua paku yg ada (kira kira 20 butir dan panjang+- 12 cm) ane paku sampai setengah panjang kurang sedikit. Kemudian setiap paku ane lem dengan lem besi dan hasilnya sangat kuat. Tidak cukp disitu pipa kemudian ane isi dengan dempul setelah kering ane tutup dengan tutup pipa. Stelah selesai kami pun turun dari kapal dan pergi ke pantai dengan sekoci. Jantung ane merasa berdebar debar ketika berada di kapal.Cuaca saat itu mendung dan berkabut(ngeri kayak di silent hill
) ketika kami mulai masuk kedalam hutan hujan seolah olah seperti ada yang mengawasi.Kami tetap melanjutkan perjalanan. Ahkirnya kami tiba di markas militer yang terabaikan. Disana kami tidak menemukan apa2, kemudian kami memutuskan untuk masuk ke bangunan utama. Ketika masuk suasana didalam sangat gelap karena bangunan sperti benteng. kami mulai masuk kedalam menyusuri lorong2 gelap dan lembap. Suasana didalam sangat berantakan banyak selongsong peluru di lantai. Ketika tiba di ruangan alangkah kaget nya karena kami melihat tembok bercat kan bendera nazi yang suda agak lapuk.
Kami pun sadar ternyata ini adalah pulau militer nazi, yang hancur terkena serangan sekutu. Entah pulau itu kosong atau tidak. Tiba tiba kami pun dikagetkan dengan seseorang yang lari keluar lewat lorng dibelakang kami. Kami memutuskan utnuk mengejar orang tersebut. Kami mengejar orang tersebut dan ketika sampai diluar orang tersebut menghilang. Tak berselang lama aku melihat orang tersebut" itu dia orang!(menunjuk kearah jalan yang ditumbuhi semak belukar).Pengejaran pun berlanjut , kami terus mengejar hingg masuk kedalam hutan. Kabut menghalangi pandangn kami. Dan ditngah rimbunnya pepohonan dan semak belukar orang tersebut menghilang. Kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke pusat pulau. Di tengah perjalanan kami seper t dia awasi beberapa sorot mata dari dalam hutan. Karena merasa terancam kami mulai berlari ke kumpulan puing puing bangunan untuk mencari perlindungan.
Susana menjadi hening lagi. Tiba tiba dari arah hutan keluar sekumpulan bayangan yang berlari ke arah kami. Kami pun mencoba berlari kedalam reruntuhan.Tiba tiba kami tersangkut tali dan terjatuh kedalam lubang saluran air. Diatas kami terdengar langkah kaki yang cukup banyak. Karena merasa aman kami pun beristirahat sebentar. Tiba tiba terdengar sura langkah kaki dari dalam saluran air tersebut.Semakin lama mendekat dan mendekat dan ahkirnya orang tersebut tepat berada dijangkuan senter, kami semua siap siap menyerang dan ternyata dia adalah manusia. Kami pun merasa leha karena masih ada orang, Orang itupun langsung menanyai kami"apakah anda regu penolong? Saya sudah terdampar di pulau ini selama 1 bulan, dan saya sangat ketakuatan berada di pulau ini.Tolong lah saya!
(Cetak miring berarti dalam bhs inggris)"."Maaf kami juga terdampar di pulau ini,dan kami mencoba untuk mencari bahan bakar dan peralatan untuk memperbaiki kapal kami"Jawab mas Agung.Sejenak kami pun terdiam memandang orang tersebut. Dia memakai sebuah setelan yang sudah lusuh dan membawa tas ranse,Penampilan nya sungguh menyedihkan
dia bertubuh kurus seperti orang kelaparan. Ane langsung aja menanyai orang itu"dari mana asal anda dan mengapa anda bisa sampai di pulau ini?" Orang tersebut menjawab"Saya berasal dari inggris saya,saya berlibur bersama anak laki2 saya di sebuah kapal persiar." Ane bertanya lagi sambil menaruh menaruh pentungan di tas ane" Kenapa kapal pesiar bisa sampai disini?" "Ceritanya panjang,Lebih baik bercerita didalam karena tidak aman berada disini" Orang tersebut menjawab sambil mengajak kami kedalam saluran air.
Pada awal nya kami ragu,akan tetapi karena kami merasa kawatir jika ada mahluk misterius yang turun melalui celah direruntuhan ahkirnya kami mengikuti orang tersebut. Mas Agung masih merasa curiga dengan orang tersebut, dia terus menodongkan pistol ke arah orang tersebut sambil terus berjalan. Didalam terowongan suasananya sepi dan penuh endapan pasir dan lumpur jika. Jika dilihat dari jejak dilumpur kelihatanya tempat ini jarang dijelajai mahluk hidup. Setelah jalan melalui terowongan lurus dan ane menemukan beberapa lampu yang redup di tembok sisi kanan tembok(padahal kan disini tidak ada pembangkit listrik dan perkampungan). Ahkirnya kami melihat sebuah tangga di sisi kanan terowongan ,Orang asing tersebut langsung naik dan bilang"Hati hati tangganya licin!". Ane pun membisikan keteman teman ane" Terus waspada siapa tahu orang ini menjebak kita". Tanpa ada yang menjawab semua naik. Setiba diatas kami menemukan sebuah pintu baja yang didepannya terdapan tulisan dengan bahasa Jerman(Kami gk tau artinya apa
)dan diatas pintu ada sebuah lampu yang berwarna merah redup.
Pintu pun dibuka secara perlahan(dikarenakan pintu tersebut cukup berat). Didalam terdapat sebuah ruangan dengan beberapa tombol dan tuas di sisi kanan ruangan dan beberapa pipa lengkap dengan pemutar untuk membuka saluran. Diruangan yang diterangi cahay redup tampak cukup rapi dan bersih(mungkin karena ditempati oleh orang tersebut. Orang tersebut mempersilahkan kami untuk masuk dan menanyai kami "Kalian berasal dari mana?" Yang jawab ane"Kami berasal dari Indonesia" Tuh orang tanya lagi" Kenapa bisa sampai disini" Alvin pun menjawab "Kami terjebak didalam badai dan kapal kami kehabisan bahan bakar,Selama 9 Hari kami mengapung dilautan dan ahkirnya kami tiba di Pulau ini." "Sebenarnya apa yang terjadi di pulau ini?" Tanya ane. "Pulau ini dulunya adalah sebuah Pulau militer Nazi yang berada di samudera hindia. Kemudian pulau ini diserang oleh tentara australia. Setelah itu terjadi sebuah wabah dan tentara Jerman melakukan pembalasan pulau berhasil direbut akan tetapi wabah berlanjut dan banyak sekali pendudk yang mati dan ada yang hidup akan tetapi berubah menjadi monster yang ganas. Hanya itulah yang aku tahu dari seorang kakek di ujung selatan pulau. Apakah kalian punya makanan?". Mas ane langsung nyodorin makanan sambil bertanya"Berarti masih ada orang disini?" "Ya benar, bahkan beberapa penumpang kemungkinan masih selamat dengan bertahan di dalam kapal pesiar" Jawab orang itu. "Bagaimana kapal pesiar bisa terdampar disini?Dan dimana lokasi kapal tersebut" Tanya ane. "Awalnya kapal mengalami kerusakan navigasi dan semua alat komunikasi kemudian ketika mendekati pulau kapal terkena ranjau bawah air dan merusak mesin dan baling2 kapal,kapal mengalami kebocoran akan tetapi hanya mengisi sebuah kompartmen saja dan kapal mampu bertahan. Karena mesin mati dan kendali kapal juga mati kami kapal terbawa arus ke pulau ini dan ahkirnya membentur tebing pulau bagian barat dekat pelabuhan. Kapal tetap stabil hanya miring beberapa derajat.Penumpang Dievakuasi sementara keluar, Ketika itu tepat 12 siang dan suasana nya cerah. Ketika suasana semakin sore penumpang di surh nai lagi. Kira kira pukul 5:30 suasana kapal gelap karena suplai listrik dimatikan untuk mencegah terjadi kerusakan. Kemudian ketenangan di kapal terpecah seketika. Beberapa "Monster" dengan ganas masuk dan memburu penumpang pesiar. Waktu itu saya berada di ruang makan bersama anak saya. Tiba 2 beberapa monster masuk kedalam sontak suasan menjadi kacau semua orang berteriak berlarian di tengah kegelapan kapal. Terdengar Rentetan tembakan yang diikuti raungan monster tersebut, pihak keamanan mencoba untuk membunuh mahluk tersebut akan tetapi jumlah monster dan kekuatannya lebih besar ketimbang pihak keaamanan kapal. Dengan sigap saya berlari menuju kamar bersama anak saya. Pintu kamar kami kunci dan kami langsung mewadahi beberapa barang ke tas ransel. Setelah selesai kami membuka pintu dan kami langsung keluar susana sangat kacau banyak darah bersimbah dimana mana. Tanpa menghiraukan hal tersebut kami terus berlari. Tiba di sebuah ruang bar. Ketika itu tepat didepan saya ada sebuah monster yang sedang memakan manusia. Ketika cahaya senter tepat mengenai wajahnya terlihat jelas ternyata monster tersebut adalah seorang manusia berwajah pucat abu2 putih ,sorot matanya tajam, dan monster tersebut membuka mulut nya terlihat jelas gigi tajamnya yang dihiasi darah
.Monster itu langsung berlari kearah kami, Saya berlari kearah kanan menuju jendela kaca yang pecah. Tapi anak ku berlari ke arah lobi. Dari situ lah kami terpisah, Monster tersebut terus mengejar saya. Tanpa pikir panjang saya lansung loncat ke arah tebing dan berpegang pada sebuah pohon. Di belakang monster terus mengejar dan loncat beruntung monster tersebut meloncat dan mebentur batu tebing kemudian terjatuh sambil meraung. Di bawah terdengar suara benturan ternyata monster tersebut membentur lambung kapal dan terjepit diabtara kapal dan tebing." Orang tersebut menjawab sambil memakan ikan bakar yang ane beri. Kami pun bertanya dimana pintu keluarnya dan mengajak orang tersebut keluar. Akan tetapi orang tersebut menolak dan khawatir akan adanya Zombie yang mengejar. kemudian orang tersebut bilang"disini saja aman, zombie tidak bisa masuk kesini karena mereka tdk berani menyentuh air".Sontak ane teringat sama Derry dan Diar yang berada di kapal" Ayo cepat kita kembali ke kapal takutnya jika Diar dan Derry turun ke pantai mereka masih belum tahu mahluk misterius yang mengintai kapal tadi malam!" " Kenapa kamu tadi malam tidak memberitahu kita?" Potong mas Agung. "Maaf
aku lupa tadi pagi mau cerita" Ane minta maaf. "ada apa?" Tanya orang asing. "lokasi kapal kami tadi malam didatangi satu zombie."Jawab Alvin. "Gawat zombie jika sudah tahu lokasi mangsanya mereka akan mendatangi nya dengan mengajak beberapa teman nya,Mereka jarang menyerang sendiri"orang asing tersebut memberi tahu kami. Kami pun lansung pergi dan berhasil membujuk orang itu untuk ikut kami.......
Lanjutan Bertahan hidup sendirian.(Nunggu update selanjutnya)
Tiba tiba aku dikagetkan dengan suara orang berlari di pantai, dengan reflek yang cepat ane langsung nyorot pantai dengan senter dan lagi-lagi tdk ada apa apa. Ketika ane hendak turun dan ane menghidupkan senter, tak sengaja senter tersebut terarahkan ke pantai dan ane melihat sepintas bayangan mahluk misterius. Bayangan nya mirip seperti gorila hanya lebih tegak. Pada saat itu ane benar benar merasa takut kalau mahluk tersebut nekat menghampiri kapal ane yang berada di laut dangkal

Waktu subuh pun tiba aku bangun dan melupakan kejadian tadi malam. Kami semua langsung melaksanakan solat subuh berjamaah. Setelah selesai solat kami mulai berdiskusi untuk menyelidiki pulau lebih lanjut, siapa tahu ada bahan bakar dan beberapa peralatn untuk memperbaiki kapal. Pada awal nya aku merasa ragu karena penampakan tadi malam. Berhubung ada hal yang lebih penting tanpa pikir panjang ane bersedia ikut ke pulau. Kesepakatan pun terbentuk 3 orang ke pulau dan 2 berjaga dikapal. Aku,Alvin,Dan Mas Agung yang pergi ke pulau dan Diar,Derry berjaga dikapal. Sebelum berangkat, kami menyiapkan beberapa perlengkapan dan tas. Ketika berkemas Mas agung membiri kamai senjata" ini ada senjata, 2 golok,1 kapak, dan 1 senjata api revolver dan 1 senjata rifle,Kalian pilh yang mana?(maklum abang ane dulu sering nembak babi hutan waktu kerja di kalimantan)" Deri memilih rifle karena harus berjaga di kapal dan harus mempertahankan garis pantai yang berjarak 80 meter dari pantai, diar memilih kapak,alvin memilih golok, dan Mas agung memilih sebuah golok dan pistol revolver. Dan ane gk dapet apa apa

Digudang ane menemukan sbatng pipa besi sepanjang 70 centimeter ,beberapa paku beton.lem besi dan dempul. Ane pun mendapatakan ide untuk membuat pentungan yg ada durinya. Semua paku yg ada (kira kira 20 butir dan panjang+- 12 cm) ane paku sampai setengah panjang kurang sedikit. Kemudian setiap paku ane lem dengan lem besi dan hasilnya sangat kuat. Tidak cukp disitu pipa kemudian ane isi dengan dempul setelah kering ane tutup dengan tutup pipa. Stelah selesai kami pun turun dari kapal dan pergi ke pantai dengan sekoci. Jantung ane merasa berdebar debar ketika berada di kapal.Cuaca saat itu mendung dan berkabut(ngeri kayak di silent hill

Kami pun sadar ternyata ini adalah pulau militer nazi, yang hancur terkena serangan sekutu. Entah pulau itu kosong atau tidak. Tiba tiba kami pun dikagetkan dengan seseorang yang lari keluar lewat lorng dibelakang kami. Kami memutuskan utnuk mengejar orang tersebut. Kami mengejar orang tersebut dan ketika sampai diluar orang tersebut menghilang. Tak berselang lama aku melihat orang tersebut" itu dia orang!(menunjuk kearah jalan yang ditumbuhi semak belukar).Pengejaran pun berlanjut , kami terus mengejar hingg masuk kedalam hutan. Kabut menghalangi pandangn kami. Dan ditngah rimbunnya pepohonan dan semak belukar orang tersebut menghilang. Kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke pusat pulau. Di tengah perjalanan kami seper t dia awasi beberapa sorot mata dari dalam hutan. Karena merasa terancam kami mulai berlari ke kumpulan puing puing bangunan untuk mencari perlindungan.
Susana menjadi hening lagi. Tiba tiba dari arah hutan keluar sekumpulan bayangan yang berlari ke arah kami. Kami pun mencoba berlari kedalam reruntuhan.Tiba tiba kami tersangkut tali dan terjatuh kedalam lubang saluran air. Diatas kami terdengar langkah kaki yang cukup banyak. Karena merasa aman kami pun beristirahat sebentar. Tiba tiba terdengar sura langkah kaki dari dalam saluran air tersebut.Semakin lama mendekat dan mendekat dan ahkirnya orang tersebut tepat berada dijangkuan senter, kami semua siap siap menyerang dan ternyata dia adalah manusia. Kami pun merasa leha karena masih ada orang, Orang itupun langsung menanyai kami"apakah anda regu penolong? Saya sudah terdampar di pulau ini selama 1 bulan, dan saya sangat ketakuatan berada di pulau ini.Tolong lah saya!


Pada awal nya kami ragu,akan tetapi karena kami merasa kawatir jika ada mahluk misterius yang turun melalui celah direruntuhan ahkirnya kami mengikuti orang tersebut. Mas Agung masih merasa curiga dengan orang tersebut, dia terus menodongkan pistol ke arah orang tersebut sambil terus berjalan. Didalam terowongan suasananya sepi dan penuh endapan pasir dan lumpur jika. Jika dilihat dari jejak dilumpur kelihatanya tempat ini jarang dijelajai mahluk hidup. Setelah jalan melalui terowongan lurus dan ane menemukan beberapa lampu yang redup di tembok sisi kanan tembok(padahal kan disini tidak ada pembangkit listrik dan perkampungan). Ahkirnya kami melihat sebuah tangga di sisi kanan terowongan ,Orang asing tersebut langsung naik dan bilang"Hati hati tangganya licin!". Ane pun membisikan keteman teman ane" Terus waspada siapa tahu orang ini menjebak kita". Tanpa ada yang menjawab semua naik. Setiba diatas kami menemukan sebuah pintu baja yang didepannya terdapan tulisan dengan bahasa Jerman(Kami gk tau artinya apa

Pintu pun dibuka secara perlahan(dikarenakan pintu tersebut cukup berat). Didalam terdapat sebuah ruangan dengan beberapa tombol dan tuas di sisi kanan ruangan dan beberapa pipa lengkap dengan pemutar untuk membuka saluran. Diruangan yang diterangi cahay redup tampak cukup rapi dan bersih(mungkin karena ditempati oleh orang tersebut. Orang tersebut mempersilahkan kami untuk masuk dan menanyai kami "Kalian berasal dari mana?" Yang jawab ane"Kami berasal dari Indonesia" Tuh orang tanya lagi" Kenapa bisa sampai disini" Alvin pun menjawab "Kami terjebak didalam badai dan kapal kami kehabisan bahan bakar,Selama 9 Hari kami mengapung dilautan dan ahkirnya kami tiba di Pulau ini." "Sebenarnya apa yang terjadi di pulau ini?" Tanya ane. "Pulau ini dulunya adalah sebuah Pulau militer Nazi yang berada di samudera hindia. Kemudian pulau ini diserang oleh tentara australia. Setelah itu terjadi sebuah wabah dan tentara Jerman melakukan pembalasan pulau berhasil direbut akan tetapi wabah berlanjut dan banyak sekali pendudk yang mati dan ada yang hidup akan tetapi berubah menjadi monster yang ganas. Hanya itulah yang aku tahu dari seorang kakek di ujung selatan pulau. Apakah kalian punya makanan?". Mas ane langsung nyodorin makanan sambil bertanya"Berarti masih ada orang disini?" "Ya benar, bahkan beberapa penumpang kemungkinan masih selamat dengan bertahan di dalam kapal pesiar" Jawab orang itu. "Bagaimana kapal pesiar bisa terdampar disini?Dan dimana lokasi kapal tersebut" Tanya ane. "Awalnya kapal mengalami kerusakan navigasi dan semua alat komunikasi kemudian ketika mendekati pulau kapal terkena ranjau bawah air dan merusak mesin dan baling2 kapal,kapal mengalami kebocoran akan tetapi hanya mengisi sebuah kompartmen saja dan kapal mampu bertahan. Karena mesin mati dan kendali kapal juga mati kami kapal terbawa arus ke pulau ini dan ahkirnya membentur tebing pulau bagian barat dekat pelabuhan. Kapal tetap stabil hanya miring beberapa derajat.Penumpang Dievakuasi sementara keluar, Ketika itu tepat 12 siang dan suasana nya cerah. Ketika suasana semakin sore penumpang di surh nai lagi. Kira kira pukul 5:30 suasana kapal gelap karena suplai listrik dimatikan untuk mencegah terjadi kerusakan. Kemudian ketenangan di kapal terpecah seketika. Beberapa "Monster" dengan ganas masuk dan memburu penumpang pesiar. Waktu itu saya berada di ruang makan bersama anak saya. Tiba 2 beberapa monster masuk kedalam sontak suasan menjadi kacau semua orang berteriak berlarian di tengah kegelapan kapal. Terdengar Rentetan tembakan yang diikuti raungan monster tersebut, pihak keamanan mencoba untuk membunuh mahluk tersebut akan tetapi jumlah monster dan kekuatannya lebih besar ketimbang pihak keaamanan kapal. Dengan sigap saya berlari menuju kamar bersama anak saya. Pintu kamar kami kunci dan kami langsung mewadahi beberapa barang ke tas ransel. Setelah selesai kami membuka pintu dan kami langsung keluar susana sangat kacau banyak darah bersimbah dimana mana. Tanpa menghiraukan hal tersebut kami terus berlari. Tiba di sebuah ruang bar. Ketika itu tepat didepan saya ada sebuah monster yang sedang memakan manusia. Ketika cahaya senter tepat mengenai wajahnya terlihat jelas ternyata monster tersebut adalah seorang manusia berwajah pucat abu2 putih ,sorot matanya tajam, dan monster tersebut membuka mulut nya terlihat jelas gigi tajamnya yang dihiasi darah


Lanjutan Bertahan hidup sendirian.(Nunggu update selanjutnya)
JIKA AGAN/WATI SUKA MOHON MASUKANNYA,ANE SANGAT MENERIMA MASUKAN AGAN/WATI
JIKA BERKENAN MOHON JANGAN LUPA
BAGI DERMAWAN ANE SANGAT MENERIMA
BAGI YANG TIDAK SUKA MOHON JANGAN DILEMPAR

JIKA BERKENAN MOHON JANGAN LUPA

BAGI DERMAWAN ANE SANGAT MENERIMA

BAGI YANG TIDAK SUKA MOHON JANGAN DILEMPAR

SEKIAN DULU DAN TERIMAKASIH
ilovekaskus


Diubah oleh mujahidinjember 20-03-2014 22:05
0
2.1K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan