lensaindonesia..com: Banyaknya permasalahn di DKI Jakarta yang hingga saat ini belum dapat ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta, membuat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dimata warga yang sebelumnya sempat menduduki rangking pertama menurun.

Dari temuan survei Indonesia Network Election Survey (INES) menyebutkan hampir 67% pendapat masyarakat makin muak dengan aksi blusukan Jokowi yang dianggap tidak ada hasilnya.

Baca juga: Prabowo tempati elektabilitas tertinggi sebagai calon Presiden dan Gerakan Pramuka harus mampu tingkatkan disiplin

“Ekstabilitas Jokowi yang sempat menduduki rangking pertama, kini terjun bebas. Akibat dari janji Jokowi di saat Pilgub DKI Jakarta yang mengatakan, “Banjir dan macet itu gampang diselesaikan, itukan hanya masalah managemen anggaran, ternyata semua tidak terealisasi dan tidak ada progress yang jelas,” ujar Direktur Executive INES, Irwan Suhanto dalam konfrensi pers Survei Elektabilitas Parpol dan Capres jelang pemilu 2014 penghakiman rakyat, yang bertema “siapa menabur akan menuai”, di Jakarta Pusat, Kamis (20/2/14).

Selain banyaknya masyarakat yang dianggap mulai muak dengan aksi blusukan Jokowi, dibandingkan dengan Dahlan Iskan yang bukan dari parpol, justru ekstabilitas Dahlan lebih tinggi.

“Dahlan Iskan yang bukan dari parpol elektabilitasnya melewati Jokowi dengan 6,9%, sedangkan Jokowi hanya 5,6%,” paparnya.


NB : Sepertinya Jokowi harus berpikir dua kali untuk nyapres, sebab yang kita lihat memang terlalu menggampangkan persolan Jokowi ini, tapi realisasinya tidak ada atau belum. Gimana mau nyapres kalau Jakarta saja tidak selesai bukan begitu? Apalagi seperti ane ini sangat rindu presiden yang mempunya misi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik membuka sekolah-sekolah di daerah, dan juga menyediakan komputer di masing-masing sekolah. Juga meningkatkan sekolah-sekolah kejuruan Peternakan dan pertanian untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil pangan kita agar tidak lagi impor dari vietnam atau negara manapun, meningkatkan sekolah-sekolah berbasis pesantren seperti ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah. Tentu saja kesejahteraan guru dan dosen juga harus diperhatikan dan ditingkatkan. Hal ini kurang diperhatikan oleh Jokowi ini.
Harapan saya semoga ada pemimpin yang mempunyai visi misi itu serta fokus didalamnya.
FORZA INDONESIA!!!