mildanzAvatar border
TS
mildanz
Special : Batistuta, Teladan, Profesional, Legenda
Spoiler for Legenda Jawara:

Dia sudah mundur dari dunia sepak bola profesional sejak tahun 2005 silam. Namun, sosok teladan dan profesional pemain legendaris Argentina bernama Gabriel Batistuta takkan pernah pudar oleh masa.

Sehebat itukah Batistuta? Mereka yang pernah menjadi saksi sepak terjang pemain berjuluk Batigol ini di era 1990-an sampai awal milenium baru pasti takkan ragu menjawab 'ya'. Kenapa bisa demikian? Sederhana saja, yaitu karena dia adalah Batistuta. Dia memang istimewa.

Batistuta lahir di Santa Fe pada tahun 1969. Dia mengawali karier profesional di Newell's Old Boys ketika berusia 19, lalu menyeberang ke duo raksasa Negeri Tango, River Plate (1989-1990) dan Boca Juniors (1990-1991), sebelum mengepakkan sayap ke Eropa.

Petualangan Batistuta di Benua Biru diawalinya bersama tim elit Italia Fiorentina pada tahun 1991. Di Firenze pula, Batistuta kemudian menemukan form terbaik, mendunia, menghabiskan sebagian besar kariernya, termasuk ketika Fiorentina berkubang di Serie B pada musim 1993–94, dan dianggap sebagai legenda oleh para tifosi setia La Viola. Mereka bahkan membuatkan sebuah patung sebagai bentuk pernghormatan kepadanya di tahun 1996.
Spoiler for Patung Batigol:

Dengan seragam Fiorentina, Batistuta mengukir total 207 gol dalam 332 penampilan di semua ajang. Hanya saja, selama bermarkas di Artemio Franchi, Batistuta cuma bisa mempersembahkan gelar Coppa Italia 1995/96 dan Supercoppa Italiana 1996. Scudetto yang diimpikannya tak kunjung kesampaian.

Atas dasar itulah, dengan berat hati, sang Capocannoniere 1995 menerima pinangan AS Roma di tahun 2000. Pada musim pertamanya di ibu kota, Batistuta langsung mengangkat trofi Serie A. Itu adalah Scudetto pertama dan satu-satunya bagi Batistuta. Namun, gelar itu didapat Batistuta melalui sebuah jalan yang tidak mudah - baginya. Pasalnya, Batistuta mau tak mau harus menghadapi mantan klubnya.

Pada giornata 8 2000/01, didasari profesionalisme untuk memberikan yang terbaik bagi Roma, Batistuta mencetak sebuah late winner spektakuler ke gawang Francesco Toldo. Roma bersukacita, tapi Batistuta terpukul. Bagaimana pun, Fiorentina adalah klub yang sudah delapan musim dibelanya. Dia tak merayakan gol tersebut. Dia justru menangis. Seusai laga, dia berlari ke arah para tifosi Fiorentina yang hadir di Olimpico dan memberi salam kepada mereka - kembali dengan air mata yang berlinang. Sungguh malam yang sangat emosional baginya.
Spoiler for gol kontroversi:

Spoiler for nyang ga bisa waffer:

Batistuta lalu dipinjamkan ke Inter Milan pada tahun 2003. Setelah hanya mencetak dua gol dalam 12 penampilan, di usia yang sudah 34, Batistuta memutuskan meninggalkan gemerlapnya Serie A dan berlabuh di Qatar.

Dua tahun memperkuat klub lokal Al Arabi, pemain yang turut mengantarkan Argentina juara Copa America 1991 dan 1993 serta Piala Konfederasi 1992 itu akhirnya gantung sepatu dan mundur dari dunia yang telah membesarkan namanya.

Batistuta merupakan salah satu mesin gol paling dahsyat dalam sejarah. Dia satu dari sekian 'nomor 9' paling mematikan dan paling komplet yang pernah ada. Finishing, heading, free-kick dan tembakan kerasnya tak mudah dilupakan. Dia pribadi luar biasa, baik di dalam maupun luar lapangan. Loyalitas dan profesionalismenya tak perlu diragukan. Kawan mencintainya, lawan menaruh respek terhadapnya. Pemain hebat lain yang juga kompatriotnya, Diego Maradona, mengatakan bahwa sosok yang selalu turun ke lapangan dengan antusiasme tinggi dan penuh energi ini sebagai striker terbaik yang pernah dilihatnya dalam kancah persepakbolaan dunia. Dia adalah legenda.
Spoiler for Gol terbaik Batigol:

Sampai sekarang, pemain yang tampil di tiga Piala Dunia ini masih memegang rekor top scorer sepanjang masa Argentina dengan 56 gol dalam 78 penampilan, masih unggul jauh dari Lionel Messi di urutan dua dengan 37 gol dalam 83 penampilan.

Nama Pemain Terbaik Dunia urutan ketiga tahun 1999 dan salah satu dari 125 Greatest Living Footballers ini dicantumkan dalam Hall of Fame del Calcio Italiano edisi 2013, menyusul tokoh-tokoh legendaris Serie A lain seperti Roberto Baggio, Michel Platini (2011), Paolo Maldini dan Marco van Basten (2012).

Ane dulu pertama nonton liga itali liat batistuta maen ciamik banget..
naluri dan isting gol dia sering kali membuat la viola terus bersinar..
bahkan sempet jadi pujaan bagi romanisti

yang suka Batigol juga bisa bagi ane emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Sumber
Spoiler for Jangan di buka:

Quote:

Quote:
Diubah oleh mildanz 04-12-2013 10:25
nona212
tien212700
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
16.4K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan