Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SonycriderAvatar border
TS
Sonycrider
[Just Story] Gadis Kecil yang Berani Bermimpi
Sewaktu Ami Hagadorn berjalan tepat dibelokan menuju ke kelasnya, dia bertabrakan dengan seorang anak laki - laki bertumbuh jangkung, murid kelas lima, yang sedang berlari dari arah berlawanan.
"Jangan meleng, bodoh," maki anak itu sambil menghindar dari anak kelas tiga yang bertubuh jauh lebih kecil. Setelah itu, dengan raut wajah sinis anak laki - laki itu berjalan sambil memegangi kaki kanannya, menirukan cara berjalan Amy yang memiliki kaki tidak sempurna.
Amy memejamkan matanya. Jangan pedulikan dia, katanya dalam hati sambil terus berjalan menuju ke kelasnya.
Akan tetapi sampai saat sekolah usai, Amy tidak dapat melepaskan pikirannya dari ejekan anak laki - laki jangkung itu. Padahal bukan dia satu - satunya anak yang mengejeknya. Rasanya, sejak Amy mulai duduk di kelas tiga, setiap hari pasti ada yang mengejeknya. Ada yang mengejek cara bicaranya, ada yang mengejek kelumpuhannya. Amy sampai bosan. Kadang - kadang, bahkan meskipun sedang bersama anak - anak lain di dalam kelas, dia merasa sendirian.
Di rumah, di meja makan saat santap malam, Amy hampir tidak berbicara. Ibunya tahu bahwa Amy baru melewati pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolah. Itu sebabnya Patri Hagadorn senang mempunyai beberapa kabar baik yang dapat dia ceritakan kepada putrinya.
"Ada lomba permohonan Natal di sebuah stasiun radio," kata ibu Amy. "Tulislah sepucuk surat kepada Santa Claus, maka kau berpeluang mendapatkan hadiah. Menurutku anak yang berambut pirang di meja makan ini layak mengikutinya."
Amy terkekeh. Perlombaan itu tampaknya menyenangkan. Dia mulai memikirkan yang paling ingin dimintanya untuk perayaan Natal.
Sebuah senyuman langsung menghiasi wajah Amy begitu gagasan pertama datang kepadanya. Dia langsung mengambil sebatang pensil dan sehelai kertas, dan Amy mulai membuat suratnya. "Dear Santa Claus," tulisnya di ujung kiri atas.
ewaktu Amy sibuk dengan proyeknya, seluruh anggota keluarga mencoba menebak apa yang diinginkan oleh gadis kecil itu dari Santa Claus. Kakak Amy, jamie, dan ibunya sama - sama menebak bahwa di urutan paling atas Amy akan meminta sebuah boneka Barbie seukuran 1 meter. ayah Amu menebak bahwa gadis kecil itu akan meminta buku gambar. Akan tetapi Amy belum bersedia menyingkapkan permohonan natalnya. Berikut ini surat Amy kepada Santa Claus, tepat seperti yang ditulisnya pada malam itu;

Dear Santa Claus.
Namaku Amy, aku berusia sembilan tahun. Aku mempunyai masalah di sekolah. Dapatkah Anda membantuku, Santa? Anak - anak menertawakan caraku berjalan, caraku berlari, dan caraku berbicara. Aku menderita kelainan yang biasa disebut cerebrak palsy. Aku cuma ingin satu hari saja tidak ada orang yang menertawakan dan memperolok aku.

Love,
Amy


Di stasiun radio WJLT di Fort Wayne, Indiana, surat-surat membanjir dari anak - anak yang mengikuti lomba permohonan Natal. Para pegawainya senang membaca surat - surat yang berasal dari anak - anak di seluruh kota, berisi permintaan tyang berbeda - beda.
Ketika surat Amy tiba di stasiun radio itu, sang manajer, Lee Tobin, membacanya dengan serius. Dia tahu cerebral palsy adalah gangguan otot yang barangkali membingungkan teman - teman sekolah Amy karena mereka tidak memahami cacat seperti itu. Dia berpendapat ada baiknya jika masyarakat Fort Wayne mendengar tentang anak kelas tiga yang istimewa dengan permohonannya yang sangat luar biasa. Mr. Tobin menghubungi surat kabar setempat.
Keesokan harinya, sebuah foto Amy dan suratnya kepada Santa Claus terpampang di halaman depan surat kabar News Sentinel. Kisah itu menyebar dengan cepat sekali. Di seluruh negeri, surat -surat kabar, stasiun -stasiun radio, dan stasiun - stasiun televisi mengangkat kisah gadis kecil di Fort Wayne, Indiana, yang telah mengajukan sebuah permintaan begitu sederhana namun sangat mengesankan sebagai hadiah Natal "sehari saja tanpa diolok-olok".
Tiba - tiba tukang pos menjadi pemandangan yang rutin di rumah keluarga Hagadorn. Amplop - amplop beragam ukuran yang dialamatkan kepada Amy datang setiap hari dari anak - anak dan orang dewasa di seluruh negeri. Amplop - amplop itu berisi kartu selamat Natal yang ditambah dengan beberapa ungkapan yang membesarkan hati.
Selama p[erayaan Natal yang tak terlupakan itu, lebih dari dua ribu orang dari seluruh dunia telah mengirimi Amy surat-surat persahabatan dan dukungan. Amy dan keluarganya membaca setiap surat itu. Sebagian penulisnya adalah para penyandang cacat; yang sebagian pernah diolok-olok sewaktu kanak-kanak. Tiap penulis menyampaikan sebuah pesan khusus bagi Amy. Melalui kartu - kartu dan surat-surat dari orang-orang asing itu, Amy merasakan sebuah dunia yang penuh dengan orang - orang yang sungguh sangat peuli. Dia sadar bahwa ejekan seperti apa pun tidak akan pernah membuatnya merasa kesepian lagi.
Banyak orang berterima kasih kepada Amy karena telah cukup berani mengungkapkan isi hatinya. Yang lain mengajurkan agar dia tidak usah peduli kepada olok-olok dan terus berjalan dengan wajah tetap tengadah. Lynn, seorang anak kelas enam dari Texas, mengirimkan pesan sebagai berikut:
"Aku ingin menjadi temanmu,"tulisnya,:"dan kalau kau dapat datang ke rumahku, kita bisa bersenang - senang. Tak seorangpun akan memperolok kita, sebab kalau berbuat demikian, kita tidak akan mendengarkan mereka.:
Amy mendapatkan keinginannya untuk sebuah hari khusus tanpa olok-olok di South Wayne Elementary School. Selain itu, semua orang di sekolah itu mendapatkan bonus. Guru-guru dan para murid berdiskusi tentang betapa buruk kebiasaan mengolok-olok bagi orang yang menjadi korban.
Tahun itu, walikota Fort Wayne secara resmi mencanangkan tanggal 21 Desember sebagai Hari Amy Jo Hagadorn yang berlaku di seluruh kota. Dalam sambutannya sang walikota mengatakan bahwa dengan keberaniannya mengajukan permohonan yang begitu sederhan, Amy telah mengajarkan sebuah pelajaran yang universal./
"Semua orang". kata sang walikota, "ingin dan berhak diperlakukan secara hormat, bermatabat, dan hangat."

Alan D.Shultz
Chicken soup for the soul
0
1.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan