Kamis, 6 Maret 2014 keramaian ibukota Jakarta dikalahkan dengan kejadian di sebuah rumah milik seorang karyawan di salah satu Bank milik pemerintah.

Kejadian tersebut adalah penemuan mayat wanita yg bernama Sri Asih (28), telah bekerja sekitar 3 tahun di Bank. Korban tewas ditusuk benda tajam dalam keadaan terduduk di ruang tamu. Di meja ditemukan 2 gelas teh yg 1 tersisa setengah, berada di depan korban dan gelas yg 1 nya masih penuh dan berada di depan kursi sebelah korban.

Perkiraan kematian korban adalah pukul 22.00 - 23.00

Polisi menemukan sebuah tanda yang dibuat oleh korban yaitu simbol: Q dengan menggunakan darah yg bercucuran dari perutnya. Simbol tersebut ditulis dengan jarinya di atas pegangan sofa dan setelah ditulis, ditutup dengan tangan.

Suami korban datang dari luar kota dan langsung histeris menangis melihat istrinya tewas. Setelah ditenangkan, polisi mulai menanyai sang suami.

Doni (29), saya baru pulang dari Bekasi, sejak sebulan ini saya ribut dengan istri saya karena dia boros, uang saya di tabungan berkurang 30jt. Memang dia yg selama ini memegang ATM saya buat keperluan sehari2 tapi waktu itu dia tidak menjelaskan penggunaan uang 30jt itu sehingga kami bertengkar dan saya pergi ke Bekasi.

Apa pekerjaan anda dan apa yg anda lakukan selama di Bekasi? Kemudian apa yg anda lakukan dari pukul 10-11 malam td (Tanya polisi)

Saya pengusaha meubel dan mengurus usaha saya di Bekasi. Waktu jam tersebut saya sudah tidur. Baru bangun pagi harinya pukul 6 pagi, mendapat kabar menyedihkan ini saya langsung ke sini (jawab Doni)

Polisi mendapat keterangan bahwa korban pulang bekerja dengan mobil miliknya bersama salah seorang sahabatnya yg juga pegawai Bank di tempat yg sama. Polisi langsung menanyai sahabatnya tersebut.

Irina (28), saya memang pulang bersamanya tiap hari. Kami berdua bersahabat sejak SMA, kampus kami pun sama. Saya sangat sedih melihat sahabat saya dibunuh seperti ini (Irina menangis histeris).

Apakah anda melihat perubahan pada sahabat anda? Dan apa anda tahu apakah korban memiliki musuh? (Cecar polisi)

Akhir2 ini dia memang kelihatan sedih dan tertekan karena ditinggal suami yg sangat dia cintai. Dia berusaha agar suaminya tidak marah lagi padanya. Dan saya tidak tahu dia memiliki musuh atau tidak, saya rasa tidak ada karena dia orangnya baik dan cerdas.

Di lemari rumahnya terdapat beberapa piala dan piagam semasa SMA dan selalu juara 1. Dan disana juga terdapat foto korban di kliping surat kabar beberapa tahun yg lalu.

Dia memang pintar, selalu juara 1 di bidang sains dan mendapat beasiswa kuliah. Aku selalu berada dibawahnya di rangking 2

Berarti anda iri padanya karena dia selalu diatas anda (tanya polisi)

Hmm.. ANDA TIDAK SOPAN BERTANYA SEPERTI ITU !! KAMI BERDUA BERSAHABAT !! (teriak Irina)

Baik, anda jangan kemana2 karena anda diketahui bersama korban sebelum dia meninggal.

Saya hanya diantar sahabat saya di pinggir jalan, kemudian saya melanjutkan pulang dengan taksi. Itu saja

Setelah mewawancarai dua org tersebut, polisi menemukan catatan transfer uang sebesar 30jt atas nama Riska (27). Polisi mencari nya dan langsung mewawancarai nya

Asih meminjamkan uang nya kepada saya sebesar 30jt karena saya butuh untuk modal usaha pakaian. Tapi uangnya belum bisa saya kembalikan karena usaha saya masih sepi dan saya juga ditipu oleh distributor saya di Lampung sehingga saya ga bisa mengembalikan. Saya teman Asih saat SMA dan Asih sangat baik meminjami saya modal. Dia pernah bilang jangan memberitahu suaminya karena suaminya pasti gak akan mengijinkan dia meminjami uang.

Kapan seharusnya anda membayar utang tsb kepada korban dan apa alibi anda tadi malam? (Tanya polisi)

Saya seharusnya mengembalikan uang tersebut 3 bulan setelah peminjaman tapi Asih tiba2 ingin uangnya dikembalikan. Saya sudah memberitahunya akan berusaha melunasi uangnya secepatnya.
Tadi malam saya sudah tidur sejak pukul 9 malam dan baru bangun pukul 6 pagi ini.



Kasus solved oleh agan minangrayo