Kok Sin Enggan Lepaskan
Tanah untuk Dirikan Tower
PLN

Rabu, 5 Maret 2014 21:10
TRIBUN/IST
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Medan /
Fahrizal Fahmi Daulay

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PLN
hingga kini belum bisa mendirikan satu
tower lagi karena terkendala
pembebasan tanah warga. Satu tower
yang menurut Sutan bermasalah
tersebut, berdasarkan informasi adalah
milik warga Kecamatan Brandan Barat
Langkat bernama Kok Sin yang meminta
ganti rugi.

“Berdasarkan penjelasan dari orang PLN,
yang membandel ini namanya Kok Sin.
Camat yang memediasi pun dia tantang.
Rumahnya berada di tower 189. Tanah
sudah diganti rugi, tapi kabel yang ditarik
melewati rumahnya dia minta ganti rugi
300 ribu per meter. Padahal dia masih
bisa menanam di tanah tersebut tanpa
risiko apapun,” ujar Sutan Bhatoegana
kepada Tribun-Medan.com, Rabu
(5/3/2014).

Untuk itu Sutan meminta aparat
pengadilan untuk melakukan tindakan
yang efektif untuk menyelesaikannya,
Komisi VII siap membantu memfasiltiasi
jika memerlukan izin kementerian atau
jaksa, yang penting krisis listrik di Sumut
bisa teratasi. Ia juga meminta Pemkab
Langkat untuk turun tangan
menyelesaikan persoalan ini demi
kepentingan sumut.

“Jangan karena penduduk di situ yang
tidak memberikan izin, seluruh Sumut
menderita. Kami minta penyelesaian
yang baik. Kalau engak, kami akan
angkat ke pemerintah pusat. Kalau ada
kendala, kami minta PLN juga buat surat
resmi ke Komisi VII. Begitu juga
permasalahan ganti rugi pohon
sepanjang 47 kilometer yang dilalui oleh
transmisi, kami minta dilakukan secara
persuasif,” katanya.


MAKIN KELIATAN BIANG NYA KEHANCURAN INDONESIA TETAP SJ YG ITU ITU JG....