leyhendraAvatar border
TS
leyhendra
Negara Berkembang dan Terbelakang Dalam Pemikiran, Wajib Belajar Dari Negara Maju Ini
Saint Paul - Jika di Indonesia pemakaian jilbab untuk polwan masih maju mundur, hal berbeda terjadi di Saint Paul, Minnesotta, Amerika Serikat (AS). Polwan setempat diperkenankan memakai jilbab dan Kadra Mohamed (21) menjadi yang pertama yang mengenakannya.

Kadra dilantik menjadi polwan St Paul pada Sabtu (4/3/2014) lalu setelah lulus dari East African Junior Police Academy di St Paul. Dalam pelantikan itu juga diperkenalkan seragam jilbab untuk polwan di Minnesotta, yang dipakai Kadra.
Kadra juga menjadi warga turunan AS-Somalia pertama yang bergabung di Kepolisian St Paul.

"Ini menegangkan, saya ingin menjadi teladan yang baik bagi orang lain, khususnya perempuan Somalia," kata Kadra seperti dikutip dari twincities.com.

Perempuan lulusan SMA St Paul Central dan sarjana bidang keadilan kriminal di Universitas St Cloud ini sebelum mengajukan lamaran menjadi petugas kepolisian ini bertanya apakah dia memungkinkan mengenakan jilbab saat bertugas.

Namun Kepala Kepolisian St Paul, Thomas Smith, mengatakan bahwa St Paul ini bergabung dengan departemen lain di Washington DC, yang menjadi satu-satunya departemen di AS yang mengizinkan pemakaian jilbab.

"Dia akan menjadi trendsetter," kata Smith.

Sementara petugas Kepolisian St Paul yang lain Sersan Tina Kill mengatakan pihaknya mengontak kepolisian Edmonton, Alberta, Kanada, yang juga mengizinkan polwan berjilbab bagi muslim. Tina berkonsultasi pada Kepolisian Edmonton tentang seragam jilbab yang tidak mengganggu tugas Kadra mengatakan bahwa jilbab dengan sangat cermat dibuat agar tidak menghalangi tugasnya. Ada satu baris kancing horisontal sepanjang jilbab di bagian kepala yang menghubungkan bagian atas dengan bagian lehernya.

"Kancing ini bisa copot dengan mudah bila ada kasus kriminal mencoba menarik jilbab di sekitar leher saya," kata Kadra.

Kadra adalah kelahiran Kenya, yang mengungsi ke Kenya saat ada perang sipil di Somalia sebelum menjadi imigran di AS. Kadra akhirnya tumbuh besar di West Side, St Paul, dengan ibunya.

Di Kepolisian St Paul ini, Kadra bertugas sebagai petugas penghubung, termasuk mendampingi personel dalam investigasi kriminal dan memperluas jangkauan ke komunitas Somalia untuk menjembatani perbedaan.

Sebagai bagian dari komitmen kepolisian untuk membangun dan memperkuat hubungan dalam komunitas Somalia di Twin Cities, St Paul, 23 remaja dan dewasa muda, yang sebagian besar asal Afrika Timur, dilantik pada upacara wisuda setelah menyelesaikan sebulan pendidikan akademi polisi junior. Empat puluh orang telah mendaftar untuk program ini, dan 12 tidak hadir pada upacara hari Sabtu.

Departemen Kepolisian St Paul teratur menyelenggarakan pendidikan untuk warga, termasuk untuk remaja, tapi ini adalah yang pertama diarahkan untuk pemuda imigran Afrika Timur.

Salah satu dari empat lulusan perempuan, Faisa Mohamed (18), mengatakan bahwa Kadra Mohamed akan menjadi contoh bagi perempuan Somalia-Amerika muda yang mungkin dianggap tidak akan bisa menjadi personel kepolisian karena anggapan perbedaan budaya.

ember

Indonesia harus banyak belajar HAM dan Toleransi beragama.......
POLRI harus banyak belajar HAM
buat POLRI, selamat belajar HAM....
POLRI sebaiknya belajar UUD 45 pasal 29...."Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu"
Diubah oleh leyhendra 04-03-2014 09:57
0
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan