di Indonesia, orang tua, sekalipun masih sehat fisik dan pikiran, menyerahkan semua urusan ke anak nya, termasuk soal pembiayaan diri nya, anak dijadikan investasi, ditambah doktrin agama soal darma bakti ke orang tua di jadikan pembenaran dan terlanjur membudaya, menempatkan orang tua Indonesia menjadi pemalas, cepat pikun, dan berumur pendek karena kurangnya aktifitas (termasuk otak).

di Amerika atau di Jepang, well mngkin anda nanya kenapa 2 negara itu yg dipilih TS ? karena setidaknya ane pernah lama tinggal di kedua negara itu, jadi tau budaya orang sana. nah orang tua di kedua negara itu tidak menganggap anak sebagai investasi seperti di Indonesia. kebahagiaan orang tua di kedua negara itu adalah melihat anaknya sukses dan punya anak dan hidup bahagia tanpa masalah berarti. well kedengaran sama dgn Indonesia? tidak !! bedanya adalah orang tua di Amerika dan Japan sebisa mungkin tidak mau membebani anaknya dengan kewajiban menafkahi orang tua nya di hari tua kelak, mereka sebisa mungkin ingin mandiri tanpa menganggu anak anak nya yang mungkin sudah pusing dengan urusan anak, kantor nya, dan istri nya. itulah sebabnya banyak orang tua di Amerika dan Japan yang masih gagah, masih kerja (minimal punya kesibukan), kemana mana sendirian naik kereta, dan bahkan finansial nya tidak kalah dengan anaknya. jangan heran jika harapan hidup manula di sana lebih tinggi ketimbang di Indonesia. semangat kemandirian di usia senja masih ada di sana, tapi tidak di Indonesia. semangat itulah yang memberi bahan bakar pada fisik cangkang nya sehingga hidup lebih lama.

nah sekarang anda tahu salah satu faktor kenapa mereka di sebut negara maju dan kita tidak. it's all start with the people !!