Menanggapi hasil survei itu, pengamat politik, Gun Gun Heryanto menilai, setidaknya ada empat halyang menyebabkan Partai Islam tak dipilih oleh masyarakat. Berikut, ulasannya:

1. Partai Islam sami mawon
"Yang pertama, gagalnya menjadi pembeda antara partai Islam dengan partai lain. Dari gaya, gagasan, policy, yang dibuat nyaris sama. Pemilih mengidentifikasi sama saja memilih partai Islam dengan partai lainnya," kata Gun Gun di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014).

2. [masih] Mengandalkan ketokohan
Selanjutnya, ketokohan yang kuat, menurutnya, malah menjadi titik kelemahan sebagai kelemahan pada partai Islam. Dia mencontohkan, Partai Bulan Bintang sangat kuat dengan ketokohan Yusril Ihza Mahendra, PAN dengan Hatta dan Amien Rais atau PKB dengan Gus Dur.

"Artinya ada kelemahan transformasi sistemik. Harusnya sistem dengan pengkaderan yang kuat bukan pada figur. Politik figur itu milik parpol nasional. PDIP dengan Mega, dan Demokrat ala SBY," terangnya.

3. Tidak Sesuai Harapan
"Ketiga, gagal mengelola harapan publik. Isu TKI di negara Islam, yang mengadvokasi bukan partai Islam, itu menjadi kegagalan di persepsi publik," tambahnya.

4. Basisnya Memudar
Penyebab kegagalan terkahir, sambungnya, memudarnya basis ideologis partai Islam. "Basis muslim, semangat ideologi muslim ini semakin memudar," tandasnya.

Perolehan suara partai Islam, keta dia, mengalami penurunan sejak Pemilu 1999. "Hanya PKS yang cenderung konstan dalam perolehan suara. Itu pun masih pada kisaran tujuh persen," pungkasnya.

Juga karena banyak kader-kader partai Islam yang terjerat kasus korupsi dan diblow up habis2an di media. Terutama di media itu tuuuuh....