Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

panbalehAvatar border
TS
panbaleh
kisah dibalik akuisisi perusaah termahal awal tahun 2014
WhatApp, Perusahaan dengan jumlah karyawan hanya 55 orang dibeli $19billion/ Rp209 triliun oleh facebook.

Jan Koun, salah satu pendiri WhatApp, lahir dan besar di ukraina dari keluarga yang relatif miskin

Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai "American Dream"

Di usia 17tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratapkan langit, beralaskan tanah.

Untuk bertahan hidup, Jan Koun remaja bekerja sebagai tukang bersih supermarket. Hidup begitu pahit, begitu koun membatin.

Hidup mereka makin terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka lalu hidup hanya dengan tunjangan kesehatan seadanya.

Koun lalu kuliah di san jose university. Tapi ia memilih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak.

Pendiri microsoft, apple, facebook, semua billioner. Mereka semua DO saat kuliah. Jadi?

Karena keahliannya sebagai programmer, jan koun, diterima bekerja sebagai enggineer di yahoo.

Ia bekerja di yahoo selama 10 tahun. Disini pula ia berteman dengan brian acton. Mereka berdua bikin WA thn 2009 setelah resign dari yahoo.

Setelah resign dari yahoo, mereka berdua sempat melamar ke google, namun ditolak.

SetelahWhatApp resmi debeli dg harga Rp209triliun, Jan Koun melakukan ritual yang mengharukan.

Ia datang ke tempat dimana ia dulu setiap pagi antri untuk dapat jatah makan, saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun...

Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan ia tak punya uang....

Pelan2 matanya meleleh. Ia tak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan harga Rp209triliun.

Ia lalu terkenang ibunya yang sudah meninggal (karena kanker). Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. Tak ada uang nak...

Jan Koun tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita ini pada ibunya.

"ditempat antri dapat jatah makan ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan..." begitu mungkin jan koun berbisik dalam hati.

Rezeki mungkin datang dari arah yang tak terduga. Remaja miskin yang dapat jatah makan itu kini jadi billioner.

Imposible is nothing
Diubah oleh panbaleh 25-02-2014 14:13
0
977
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan