nagoyafusionAvatar border
TS
nagoyafusion
WASPADA : Saat Saya & Istri Jadi Korban
Selasa 18 Februari lalu sekitar pukul 18.30-19.00 saya dan istri yang sedang hamil 7 bulan bermaksud membeli cemilan di Circle K jalan Godean. Saat itu kondisi toko sepi, hanya ada 2 pegawai laki-laki dan 3 orang customer yang merupakan pendatang dari bagian paling Timur Indonesia. Setelah masuk, istri saya menuju bagian roti sedang saya mencari snack. Tiba-tiba salah seorang orang timur itu menghampiri istri sambil berteriak kasar dengan bahasa mereka. Spontan saya tanya baik-baik ada maksud dan perlu apa, tetapi orang timur tersebut memukul saya di perut dan mengancam dengan kata-kata “Kamu belum bayar uang keamanan 2 bulan”. Saat itulah saya sadar orang ini mabuk dan berusaha menyudahi pembicaraan. Tetapi orang timur itu dengan marah memukul saya beberapa kali meskipun bisa saya elak. Saya sudah menyatakan istri sedang hamil dan tidak ingin cari masalah, tetapi justru semakin kalap dan hampir mengenai istri juga. Dengan berjalan mundur, saya melindungi istri hingga keluar. Namun diluar orang tsb mengambil sesuatu dan melemparkannya ke kepala istri saya meskipun dihalangi rekannya sesama orang timur. Saya tidak membalas sama sekali sejak awal dan hanya bertahan karena prioritas utama adalah keselamatan istri dan calon anak saya. Waktu itu entah apa ada yang melihat selain 2 karyawan Circle K yang ada, tapi tidak ada satupun yang menolong. Beberapa waktu sebelum kejadian ini karyawati teman saya juga mengalami hal serupa, ditendang dari motor lalu dipukuli di daerah jembatan layang, padahal seorang perempuan. Sudah sebegitu parahnya kah Jogja kita? Dimana oknum pendatang berbuat seenaknya pada warga asli yang menerima mereka dengan tangan terbuka? Lalu sejauh manakah kepedulian penduduk asli, aparat dan pemerintah daerah menangani hal semacam ini? Saya aktif di banyak komunitas dan mayoritas yang mendengar cerita ini naik pitam. Bila hal seperti ini tidak ditindak tegas, saya khawatir akan ada agenda main hakim sendiri yang menyapu pendatang tanpa pandang bulu. Tentu hal demikian tidak kita inginkan demi Jogja yang berhati nyaman. Cerita ini tidak saya tulis untuk menyulut kebencian, tapi memberi penyadaran bahwa hal serupa bisa terjadi pada orang yang Anda kasihi. Karena itu waspadalah dan tingkatkan kesadaran untuk mencegah kebobrokan pada Jogja kita tercinta.
0
5.5K
83
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan