- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Pasien Kanker Penis Melonjak di Inggris, Tak Sunat Jadi Salah Satu Faktor
TS
autoband
Pasien Kanker Penis Melonjak di Inggris, Tak Sunat Jadi Salah Satu Faktor
Rabu, 19/02/2014 16:45 WIB
Quote:
Jakarta : Apapun jenisnya, tak ada orang yang mau terserang kanker. Terlebih kanker yang menyerang bagian vital seperti penis. Namun studi terbaru mencatat di UK angka penderita kanker penis meningkat tajam hingga 20 persen dalam kurun 30 tahun terakhir.
Peneliti pun sepakat alasan utamanya adalah perubahan perilaku seksual, makin banyak pria yang tertular HPV (human papilloma virus) lewat hubungan seksual tak aman, dan sedikitnya anak di Inggris yang menjalani khitan.
Kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV sendiri dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus kanker penis hingga enam kali lipat antara tahun 1970-2009 dan peningkatan sebesar 30 persen sepanjang tahun 2000-2009.
Untuk itu, sejumlah yayasan peduli kanker di UK mendesak para pria agar mengetahui berbagai gejala kanker penis yang mungkin mereka alami. Pasalnya gejala kanker ini seringkali keliru diartikan sebagai salah satu gejala infeksi menular seksual. Padahal kanker penis memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika terdeteksi sejak dini.
Seperti halnya yang dialami Nigel Smith dari Wolverhampton. Ketika diperiksakan di sebuah klinik kesehatan seksual, Nigel hanya diberitahu jika ia mengalami kutil kelamin yang bisa hilang sendiri nantinya. Namun kutil ini ternyata tak kunjung hilang.
Dan alih-alih mencari bantuan medis, Nigel justru menyembunyikan sakitnya itu dari sang istri selama 12 bulan. Ia sengaja tidur di kamar terpisah dengan alasan tak mau istrinya terganggu oleh suara dengkurannya.
Barulah pada tahun 2011, Nigel akhirnya didiagnosis dengan kanker penis. Saat itu usianya sudah mencapai 58 tahun. Tentunya ini sudah terlambat. Untuk itu tahun lalu Nigel menjalani penektomi parsial (prosedur pengangkatan sebagian penis).
"Andai saja dokter saya merujuk ke urolog ketimbang ke klinik seks, kankernya mungkin sudah didiagnosis sejak stadium pertama dan segera diobati. Tapi ketika akhirnya menemui urolog, kanker saya sudah stadium 3. Dan meski sudah diangkat sebagian, kanker ini masih kembali ke tubuh saya, entah mengenai paru-paru atau hati," kisah Nigel seperti dilansir Daily Mail, Rabu (19/2/2014).
Nigel pun mengatakan dampak psikologis kanker ini juga luar biasa, bahkan lebih traumatis daripada orang-orang yang belum pernah mengalaminya.
Kanker memang dapat berkemban di bagian manapun dari penis, namun yang paling sering ditemukan adalah di bawah kulup dan di kepala penis. Sayangnya peyebab kanker ini masih blelum diketahui para pakar, kendati beberapa faktor telah dikaitkan dengan risiko penyakit ini.
Selain kutil kelamin yang disebabkan HPV, risiko kanker penis pada pria menjadi semakin besar jika ia merokok. Merokok dianggap dapat meningkatkan risiko berkembangnya infeksi HPV menjadi lesi pra-kanker dan kanker penis invasif. Lagipula racun yang terkandung dalam rokok akan di dalam urin. Kendati begitu, bila racun ini menumpuk di bawah kulup maka akan menyebabkan perubahan sel yang ada di bagian kulit tersebut, yang pada akhirnya membuat sel kanker berkembang.
Pria yang tak disunat juga berisiko tinggi terkena kanker penis karena setelah digunakan, para pria biasanya kesulitan untuk membersihkan kulupnya secara menyeluruh hingga ke bagian bawahnya. Akibatnya penis menjadi kotor dan terjadi penumpukan zat kimia yang menyebabkan iritasi kulit hingga perubahan sel sehat menjadi sel kanker.
Gejala kanker penis yang perlu diantisipasi, antara lain:
- Benjolan atau borok di penis yang tak terasa perih tapi tak sembuh-sembuh
- Pendarahan
- Ruam kemerahan di bawah kulup
- Susah menarik kulup
- Bau yang tak biasa di bawah kulup
- Perubahan warna kulit penis yang aneh
- Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha.
Peneliti pun sepakat alasan utamanya adalah perubahan perilaku seksual, makin banyak pria yang tertular HPV (human papilloma virus) lewat hubungan seksual tak aman, dan sedikitnya anak di Inggris yang menjalani khitan.
Kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV sendiri dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus kanker penis hingga enam kali lipat antara tahun 1970-2009 dan peningkatan sebesar 30 persen sepanjang tahun 2000-2009.
Untuk itu, sejumlah yayasan peduli kanker di UK mendesak para pria agar mengetahui berbagai gejala kanker penis yang mungkin mereka alami. Pasalnya gejala kanker ini seringkali keliru diartikan sebagai salah satu gejala infeksi menular seksual. Padahal kanker penis memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika terdeteksi sejak dini.
Seperti halnya yang dialami Nigel Smith dari Wolverhampton. Ketika diperiksakan di sebuah klinik kesehatan seksual, Nigel hanya diberitahu jika ia mengalami kutil kelamin yang bisa hilang sendiri nantinya. Namun kutil ini ternyata tak kunjung hilang.
Dan alih-alih mencari bantuan medis, Nigel justru menyembunyikan sakitnya itu dari sang istri selama 12 bulan. Ia sengaja tidur di kamar terpisah dengan alasan tak mau istrinya terganggu oleh suara dengkurannya.
Barulah pada tahun 2011, Nigel akhirnya didiagnosis dengan kanker penis. Saat itu usianya sudah mencapai 58 tahun. Tentunya ini sudah terlambat. Untuk itu tahun lalu Nigel menjalani penektomi parsial (prosedur pengangkatan sebagian penis).
"Andai saja dokter saya merujuk ke urolog ketimbang ke klinik seks, kankernya mungkin sudah didiagnosis sejak stadium pertama dan segera diobati. Tapi ketika akhirnya menemui urolog, kanker saya sudah stadium 3. Dan meski sudah diangkat sebagian, kanker ini masih kembali ke tubuh saya, entah mengenai paru-paru atau hati," kisah Nigel seperti dilansir Daily Mail, Rabu (19/2/2014).
Nigel pun mengatakan dampak psikologis kanker ini juga luar biasa, bahkan lebih traumatis daripada orang-orang yang belum pernah mengalaminya.
Kanker memang dapat berkemban di bagian manapun dari penis, namun yang paling sering ditemukan adalah di bawah kulup dan di kepala penis. Sayangnya peyebab kanker ini masih blelum diketahui para pakar, kendati beberapa faktor telah dikaitkan dengan risiko penyakit ini.
Selain kutil kelamin yang disebabkan HPV, risiko kanker penis pada pria menjadi semakin besar jika ia merokok. Merokok dianggap dapat meningkatkan risiko berkembangnya infeksi HPV menjadi lesi pra-kanker dan kanker penis invasif. Lagipula racun yang terkandung dalam rokok akan di dalam urin. Kendati begitu, bila racun ini menumpuk di bawah kulup maka akan menyebabkan perubahan sel yang ada di bagian kulit tersebut, yang pada akhirnya membuat sel kanker berkembang.
Pria yang tak disunat juga berisiko tinggi terkena kanker penis karena setelah digunakan, para pria biasanya kesulitan untuk membersihkan kulupnya secara menyeluruh hingga ke bagian bawahnya. Akibatnya penis menjadi kotor dan terjadi penumpukan zat kimia yang menyebabkan iritasi kulit hingga perubahan sel sehat menjadi sel kanker.
Gejala kanker penis yang perlu diantisipasi, antara lain:
- Benjolan atau borok di penis yang tak terasa perih tapi tak sembuh-sembuh
- Pendarahan
- Ruam kemerahan di bawah kulup
- Susah menarik kulup
- Bau yang tak biasa di bawah kulup
- Perubahan warna kulit penis yang aneh
- Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha.
Alhamdulillah, kulup ane udah terpisah dari gland penisnya, jd mudah dibersihken
Bangga mesti cacad kulup, karena pilihan yg tepat
0
10.5K
Kutip
91
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan