Kualitas Jalan Rendah Akibat Kebijakan Pemotongan Anggaran

Jakarta - Rendahnya kualitas jalan raya di DKI Jakarta kini mulai terkuak. Cepat rusaknya jalan di Ibukota dinilai akibat kebijakan Gubernur Joko Widodo yang melakukan pemotongan anggaran sebesar 25 persen sejak awal kepemimpinan.

"Bagaimana kualitas jalan tidak jelek, anggaran dipotong begitu saja? Darimana kontraktor bisa menalangi anggaran agar kualitas jalan bisa seperti dua tahun lalu," ungkap seorang rekanan Dinas PU DKI yang enggan disebutkan namanya kepada Beritasatu.com di Jakarta, Jumat (14/).

Padahal menurut rekanan itu, harga material semakin meningkat setelah kenaikan dollar Amerika dari Rp 9.000 ke Rp 12.000 per US$ 1. Belum lagi inflasi yang terus naik dalam dua tahun terakhir.

Karena kondisi tersebut, kontraktor tidak bisa berbuat banyak dan gaji karyawan harus tetap terbayar. Dia tidak mengungkapkan kualitas aspal beton mana yang dipakai pada 2013 lalu.

"Anda sendiri sudah tahulah itu. Namun yang pasti Pemprov DKI telah membuat harga satuan dan itu seharusnya diikuti oleh perencana. Kalau ada pemotongan anggaran sampai 25 persen dari harga satuan siapa yang sanggup mengerjakan jalan dengan kualitas bagus?" tanyanya.

Kepala Dinas PU Rudi Manggas Siahaan juga dinilai tak sanggup merencanakan anggaran secara proporsional. Pejabat kesayangan Gubernur Jokowi itu dinilai tak mampu merepresentasikan instruksi atasannya.

"Saya kira Jokowi-Ahok tak ingin jalan di Jakarta rusak. Saya yakin itu. Saat ada instruksi Jokowi-Ahok adanya pemotongan anggaran sebasar 25 persen, Rudi langsung menerapkannya di lapangan. Kalau Kadis PU memiliki kemampuan dalam perencanaan saya kira dia akan mengerti dan berusaha menjelaskan kepada gubernur dan wakil gubernur apa dampak pemotongan anggaran itu," katanya.

Sebagaimana diketahui, jalan rusak di Jakarta bertambah setiap 2,6 menit per titik. Walaupun demikian Jokowi masih tetap mempertahankan Rudi Manggas dengan berbagai alasan.

Beritasatu