Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

boxterAvatar border
TS
boxter
Ahok di Mata Sang Ibu
Nih gan ane kasih berita tentang kelakuan Ahok sebenarnya. Ini dari sumber terpercaya.

Sumber Valid

Ahok di Mata Sang Ibu
Posted by sak on December 20, 2013


Ahok.Org – Orang tua mana yang tidak bangga saat melihat anaknya mampu menggapai kesuksesan. Itulah yang dirasakan saat ini oleh Buniarti Ningsih, ibunda Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dia tidak menyangka anak kecil yang punya sifat keras itu bisa menjadi pemimpin di ibu kota,”Padahal, dulu saya tidak setuju kalau Ahok ikut politik,” katanya.

Menurut Buniarti, terlalu banyak kekhawatiran saat Ahok memutuskan bergabung dengan parpol yang berujung pada masuknya dia sebagai legislator DPRD di Kabupaten Belitung Timur.

Meski sudah memasuki masa reformasi, ibu tiga anak tersebut masih waswas soal perlakuan rasialiasme. Saat itu, dia masih berharap Ahok jauh dari politik dan menjadi insinyur atau pengusaha. Begitu juga ayahnya, alm Indra Tjahaja Purnama yang diceritakan ibunya berharap agar Ahok jadi dokter,”Dia bilang tidak ada tampang jadi dokter. Dibilang jangan, tapi nekat. Kata Ahok, itu cara untuk memajukan Belitung,” kenang Buniarti lantas tersenyum.

Upaya Ahok untuk meyakinkannya membuat dia luluh. Perlahan-lahan tapi pasti, karir Ahok moncer. Tidak lama menjadi anggota DPRD Beltim, dia diangkat menjadi bupati di wilayah yang sama.

Salah satu alasan Buniarti memberikan restu kepada Ahok adalah keyakinannya bahwa pola pendidikan yang diajarkan tidak akan membuat Ahok menyimpang. Sejak kecil, dia mengajarkan banyak hal soal kebaikan kepada anaknya. Mulai nilai kejujuran, ketekunan, hingga tidak ada kekerasan.

Nenek enam cucu itu tidak membantah bahwa Ahok tumbuh dari keluarga yang ekonominya cukup baik. Kejujuran tersebut tidak pernah membuat Ahok mencoba mencuri uang milik orang tua.”Dulu ngga ada bank. Uang dimasukkan seperti celengan dan di lemari. Tidak pernah dicuri,” terangnya.

Dia juga diajari menjadi pemimpin saat kecil. Sebab, Ahok adalah anak tertua diantara tiga bersaudara. Orang tua berharap Ahok kecil bisa menjaga tiga adiknya; Basuri Tjahaja Purnama (kini Bupati Belitung Timur), Fifi Lety dan Harry Basuki. Buniarti ingat kerap menegur Ahok saat kecil kalau ada perilaku yang kurang tepat.

Caranya, dia memanggil Ahok sendirian. Menjauhkan dari tiga adiknya sebelum menegur. Pernah gara-gara cara tersebut, kedua adiknya iri, dikira orang tua lebih memanjakan Ahok daripada mereka. Padahal, saat itu Ahok sedang ditegur.”Ahok tumbuh menjadi orang yang perhatian, tidak hanya pada keluarga, tapi orang lain,” tuturnya.

Kedekatan dengan keluarga juga dibangun sejak kecil. Saat belajar, anak-anak biasanya dipangku. Orang tua sibuk mengipasi untuk menghilangkan kegerahan. Sementara itu, anaknya menulis-nulis apa yang menjadi tugasnya di sekolah. Saat kecil, Buniarti mengaku lebih suka kalau Ahok bergaul dengan anak yang rajin, apa pun status ekonominya.

Lebih lanjut perempuan 67 tahun itu menceritakan, cara dirinya mendidik Ahok dimulai sejak suami Veronica Tan tersebut belum bisa bicara. Banyak kegiatan positif yang diajarkan. Sebagai orang tua, Buniarti dan almarhum Indra juga menunjukkan pola hubungan yang baik. Dia yakin, kalau anak melihat orang tua yang rukun, sikap itu akan ditiru.

“Ibarat pohon, lebih mudah dibentuk sejak kecil dibandingkan saat besar. Kalau sudah sekolah SD, apalagi SMP, susah,” ujarnya. Pola seperti itu akhirnya terbawa Ahok menjadi sangat care dengan sekitar. Ahok kecil suka mencari orang tuanya kalau tidak ada di rumah. Kini setiap hari dia selalu telepon ibunya.

Kalau telepon tidak diangkat, bisa dipastikan ayah tiga anak itu akan mencari. Telepon ke orang-orang yang mungkin tahu lokasi ibunya. Bukti kepekaan lain yang dia ingat betul adalah saat Ahok tumbuh menjadi remaja. Ketika itu, Ahok sedang makan ayam di restoran fast food kawasan jalan Gajah Mada atau Pasar Baru, Jakarta. Entah dari mana asalnya, ada tukang semir sepatu yang terus melihat ke arah pengunjung restoran. Sepertinya, dua kelaparan dan ingin menggit ayam goreng tersebut. Ahok kasihan lalu membeli paket lain yang dimasukkan ke dalam kotak,”Lalu, diberikannya kotak berisi ayam itu ke tukang semir,” kenangnya.

Kebanggaan Buniarti sebagai seorang ibu lengkap sudah, Ahok menjadi penurut dan tidak nakal. Apabila ditambah pencapaiannya saat ini. Meski perjalanan karir anaknya masih panjang, dia tidak menargetkan apapun. Seolah kebangaan yang diberikan oleh Ahok suda cukup.

Dia bingung kalau harus berandai-andai menjadi apa Ahok ke depan. Apakah serang gubernur atau bahkan presiden. Selama positif, dia meyakinkan akan terus mendampingi anaknya. [Jawa Pos]

Sumber asli dari Jawa Pos, tapi ane dapetnya dari Ahok.org

Semoga orang tua agan agan juga bangga dengan agan.
Diubah oleh boxter 20-12-2013 13:55
0
2.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan