TERLALU lama menjanda memang bisa membeku dalam dingin. Karenanya Ny. Luwarsih, 28, mau saja dikimpoii duda Oknum P, 35. Dikiranya punya suami lagi itu enak, justru sebaliknya. Soalnya suami baru ini terlalu doyan, sampai-sampai anak tiri pun disikatnya. Terpaksa Luwarsih mengadu ke Polres Pematangsiantar (Sumut).

Banyak kalangan orangtua menasihati, jika menjanda dan memiliki sejumlah anak, mending konsentrasi ngurus anak daripada kimpoi lagi. Soalnya, punya suami baru enaknya tak seberapa, tapi masalah baru akan berdatangan silih berganti. Apa lagi bila suami pengganti juga punya anak bawaaan, woo….perang Palestina – Israel niscaya bisa pindah ke sini.

Ny. Luwarsih warga Dolok Sinumbah, Kec. Bandar, Simalungun (Sumut), juga pernah mendengar petatah-petitih semacam itu. Maka ketika tiba-tiba dia berstatus janda cerai dengan anak bawaan usia 10 tahun, sebenarnya dia ingin mengikuti nasihat itu. Tapi ternyata, hidup menjanda itu beraaaat. Soal kebutuhan perut masih bisa dipenuhi dengan mudah, tapi yang di bawah perut? Ini yang repot. Apa mungkin ketemu lelaki langsung bilang: “Halo cowok, kelonin gue dong!”

Segatel-gatelnya itu barang, begitu kata Sutan Bathugana, tak mungkinlah Luwarsih bertindak serendah itu. Maka ketika kemudian ada duda “nyasar” kepengin menikahinya, dia setuja-setuju saja. Di samping dia butuh, sepertinya Oknum P ini serius, tidak main-main dan sekedar untuk pelampiasan nafsu. Maka tahun 2006 lalu Luwarsih pun menikah resmi dengan Oknum P.

Ternyata masa-masa indah berumahtangga jilid II hanya dinikmati sekejap mata. Oknum P kini ketahuan aslinya, doyan perempuan. Terbukti ketika dia bekerja di Padangsidempuan, diam-diam menikah lagi di sana. Bagaimana nggak makan hati? Daripada semakin menderita, meski sudah lahir satu momongan baru, Luwarsih memilih pecah kongsi dari Oknum P tanpa menunggu 2014.
Biar skore menjadi 1-1, Luwarsih segera mencari lelaki pendamping baru. Dasar lagi milik, baru sebulan menjanda sudah disamber cowok baru, sehingga Luwarsih pun menikah lagi dan tingal di tempatnya sekarang. Agaknya di sini dia benar-benar menemukan kebahagiaannya, karena suami baru ini bisa memahami kondisi lahir dan batinnya. Maka boleh dikata, bersama suami baru tugas Luwarsih hanyalah mamah dan mlumah.

Agaknya Oknum P tak rela atas kebahagiaan Luwarsih sekarang, sehingga kemudian membalas dendam dengan kejamnya. Bukan main santet atau menganiaya mantan istri, tapi menjebak anak bawaan Luwarsih yang sekaligus bekas anak tirinya. Maklum, dalam usia 16 tahun sekarang Rini nampak langsing macam format baru kolom ini. “Tak ada rotan akar pun berguna, tak ada emak anaknya pun juga nggak apa-apa,” begitu tekad Oknum P.

Demikianlah, pelajar SMP itu sempat digauli secara paksa oleh Oknum P hingga dua kali. Gadis ABG itu kemudian mengadu pada guru kelasnya, yang kemudian diteruskan kepada Ny. Luwarsih selaku pihak terkait. Tentu saja janda Oknum P ini marah pada bekas suaminya, sehingga kasus ini dilaporkan ke Polres Pematangsiantar.

Dalam pemeriksaan polisi Oknum P membantah segala keterangan bekas istrinya. Katanya, apa yang dikatakan Luwarsih semua adalah pembunuhan karakter atas dirinya. Oknum P mengaku tak pernah merudapaksa anak tirinya, apa lagi kimpoi diam-diam di Padangsidempuan. “Itu fitnah, dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan!” ujarnya.

Mau, sampeyan dibunuh bekas istrimu? (JPNN/Gunarso TS)

sumber dipercaya sekali

ilustrasi ABG ama Bandot Tua diperagakan oleh model profesional


aduh nih om P kok sungguh terlalu sekali ya.