Hari ini tanggal 27 Januari 2014 kurang lebih pukul 14.30 saya merasa diperlakukan kurang adil/ diskriminatif terhadal salah satu teler Bank Muamalat cabang kalimalang yang bernama Dewi. Berikut kronologisnya.
Kurang lebih sekitar pukul 14.15 kami sampai di bank Muamalat yg beralamat Ruko Duta Permai Plaza (Jl. KH Noer Ali Kalimalang) saya dan istri berniat untuk melakukan setoran. Setelah mengisi cek yang disediakan saya kemudian mengambil nomor antrian. Pada saat itu hanya ada 3 nasabah yg ada ditempat tersebut.

A: Ibu dan bapak
B:Ibu dan anak kecil
C: Saya dan istri

Tak berapa lama kemdudian nasabah A dipanggil hingga selesai bertransaksi kurang lebih sekitar 5-7 menit. Selanjutnya nasabah B dipanggil oleh teler dan dipersilahkan duduk kembali karena mngkin proses transaksi memakan waktu jadi mungkin Ibu dan anak lebih baik untuk duduk saja. Hampir kurang lebih 20 menit belum selesai, lalu saya memberanikan diri untuk bertanya kepada ibu tersebut tentang transaksi apa yg beliau minta. Ibu tersebut menjawab.. bahwa dia hanya print out buku saja. Kebetulan istri saya pernah bekerja sebagai teler di B*I. Dia bilang bahwa proses print out buku biasany tidak lebih dr 10 menit. Kami mencoba sabar dan tetap untuk berfikir positif. Tak lama berselang. Ada nasabah ke empat sebut saja D (Ibu dan anak 4 thn atau sebut saja orang kaya). Dia sudah langsung ke teler bermaksud mengutarakan mksd Nyonya muda ini. Hanya saja terler dengan senyum manisnya menta untuk duduk sebentar. Ibu ini lalu menanyakan toilet, dan petugas saat itu penjaga pintu menunjukkan dimana toilet. Di luar halaman bank, sang suami dengan mobil mewahny sudah menunggu dengan tidak sabar seprtinya. Karena saya lihat dia terlihat memaju mundurkan mobilnya. Kembali ke dalam bank. Waktu yg km tunggu tiba,nasabah B telah selesai transaksi, saat kami hendak menuju ke meja si teler yang bernama Dewi ini tiba tiba meminta saya dan istri saya untuk menunggu dengan alasan yg tidak jelas.

Dengan sikapny yg manis dengan cuek mempersilahkan dengan manisnya Nyonya muda untuk melakukan transaksi. Saya dan istri saling pandang, lalu saya berkaca kepada penampilan kami dan membandingkan dengan penampilan nyonya tersebut yg wah. Apa karena penampilan kami.

Tidak pake lama kami lalu meninggalkan bank tersebut dengan keadaan kecewa tanpa meminta konfirmasi dari teler cantik Dewi. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran buat kami. Masih anget kejadian..






Oke terimakasih untuk jawabanny kalo gt gan. Thanks juga untuk infonya. Case Closed