Thread ini hanya sekedar curahan hati ane dan pengalaman ane.. mungkin agan-agan semua ada mengalami hal yang serupa

"Menjadi tua itu wajar, tapi menjadi dewasa itu pilihan" pepatah ini tentu dapat dihubungkan dengan kaum lelaki.. ketika seorang laki bukan hanya bisa bersikap bijaksana.. namun menjadi laki harus lebih dari sekedar bijaksana saja.

Ya memang hidup ini kayak kapal berguncang.. kadang menyenangkan.. kadang juga membuat muak.. terkadang hal yang memuakan membuat diri kita jatuh dalam keterpurukkan.. Rasa penyesalan dan amarah sering sekali menyelimuti pikiran kita. Namun ingat, semua itu adalah cobaan dan ujian dalam proses menjadi seorang "laki-laki"

Terkadang kita sudah memiliki apa yang kita kejar, namun semuanya, ada juga yang habis di tengah jalan alias gagal. Menjadi laki itu pilihan, gagal itu masalah bagaimana kita bisa menerimanya, dicuekin, dicaci, dan semuanya lah.. Dan ketika kita bisa menerima kegagalan kita dengan hati ikhlas itulah seorang "laki-laki" karena tak ada gading yang tak retak, seberapa besar pencapaian manusia pasti selalu ada celah kelemahannya.

Terkadang kegagalan terasa sangat pahit, kita kecewa berkepanjangan. Kalau mau mulai terasa sangat berat, kalau mau berhenti juga bakal memalukan bagi seorang "laki-laki". Kegagalan adalah hadiah terindah dalam hidup ini, jika tidak ada kegagalan, tidak ada kemajuan, dan jika tidam ada kemajuan, tak akan ada keberhasilan. Manusia yang sebenarnya djbentuk dari kegagalan.. semakin dipoles semakin elok dia. Begitu halnya dengan seorang lelaki. Kegagalan adalah obat pahit yang ampuh jika dibarengi dengan keinginan yang kuat dan hati yang tulus. Semoga semua akan terwujud.

Terkadang kita dihadapkan ke saat dimana kita harus memilih. Dan terasa sangat membingungkan, tapi ingatlah, seorang "laki-laki" akan memilih apa yang dianggap dia dan org banyak benar dan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan itu, laki-laki harus menjadi pemimpin yang baik.. baik dalam memimpin dirinya dan juga memimpin banyak orang.

Terkadang kita tidak bisa menerima apa yang orang lakukan terhadap kita. Seberapa berbekas dan tidak adilnya.. tapi menjadi seorang "laki-laki" kita harus dapat menerima hal tersebut, setiap orang pantas dihargai, karena itu hak asasi manusia selain memperoleh kehidupan yang layak. seorang laki-laki akan belajar mengendalikan emosinya, yang memang terkadang kebablasan. Tapi ingatlah, itulah cobaan yang sebenarnya dari umat laki-laki.

Terkadang kita merasa ditolak dan tidak diinginkan. Hal tersebut rasanya menyakitkan, namun menjadi seorang "laki-laki" tidak ada kata mundur. Penolakan hal yang paling menyakitkan, tapi berpikirlah, dibalik penolakanmu, masih banyak orang di luar sana yang mungkin lebih membutuhkanmu, itulah tugas dari seorang lelaki untuk keluar dan tunjukan bahwa kamu lebih pantas dicintai oleh orang banyak daripada satu orang saja.

Terkadang kita merasa minder dan malu akan diri kita baik dalm hal tampang muka, tinggi badan, bentuk fisik, ataupun kepintaran kita... Tetapi dalam proses menjadi "laki-laki" kita akan belajar bukan hanya menghargai orang, tetapi juga menghargai diri sendiri apa adanya.. jangan salah, "jelek itu adalah keuntungan" karena kita tau siapa yang betul-betul menerima diri kita apa adanya. Dan itulah esensi dari seorang lelaki.

Menjadi "laki-laki" itu adalah menjadi diri sendiri.. entah apapun yang dikatakan oleh orang banyak.. semua orang berhak melewati proses dan cobaan untuk menjadi "laki-laki" yang sebenarnya. Semoga semua bunga bermekaran sesuai dengan musimnya, dan semoga semua akan indah pada waktunya Salam Sejahtera!