Di era 80-an ada sebuah majalah khusus pria yang terkenal, meski namanya majalah pria tetapi wanitapun sering mengintipnya karena selain majalah itu ngganteng eh..maaf mosok ada majalah ganteng tetapi memang wajar di-intip oleh lawan jenis. Salah seorang redaktur majalah itu sekarang menjadi presenter kondang dan Presiden ILC, disalah satu stasion TV terkenal sekarang. Salah satu yang saya tidak pernah lupa baca pada majalah itu ada rubrik lelucon. Barangkali ada diantara agan-agan yang pernah dengar atau baca tetapi gak salah nuturkan kembali, kan bro? Begini ceritanya.

Ada tiga orang murid TK yang sedang ngobrol sehabis belajar dan bermain, sambil menunggu mobil jemputan. Salah satu anak itu berceritra atau kita sebut saja anak pertama, berceritra, di rumah mereta tinggal tantenya yang masih gadis ,baik dan cantik. Tantenya sudah punya pacar. Tetapi kalau pacar tanteku datang kerumah ngapeli tante aku selalu intip dan kalau pacarnya mau mencumbu tanteku aku langsung teriak minta tolong minta dibuatin susu, sehingga tante gak jadi bermesraan, begitu kulakukan terus. Kau bagaimana kata si anak pertama kepada temannya, sebut saja anak kedua.

Ah..kalau aku yang jelas ku ingat waktu itu saya lahir di rumah sakit bersalin lalu waktu saya keluar kulihat dunia baruku terang benderang, lalu aku ditaruh seorang bidan yang cantik dan seksi didalam sebuah tempat tidur box yang lembut dan sangat bagus. Saking cantiknya bidan itu akuselalu dipangkuannya dan aku sering menggodanya, aku pura2 menangis dan menjerit. Lalu bidan cantik itu datang menghampiriku dan merunduk untuk mengambilku dari box, pada saat itulah aku berusaha menggapai bagian tubuh indah bidan dengan tgangan kecilku itu kata sianak kedua itu membual.

Lalu kamu gimana kata si anak pertama dan anak kedua kepada anak ketiga. Ah kalau ceritaku tidak ada yang istemewa, saya kurang ingat jelas. Tetapi sama-samar saya ingat waktu itu hari Jumat, besoknya libur, Sabtu. Bapak saya menilpon pacarnya mengajak pergi kesebuah pantai yang terkenal waktu itu sebagai tempat rekreasi bagi muda-mudi disebuah pantai di Jakarta Utara, untuk memadu kasih. Setelah habis kantor bapak mengendarai mobil dan menjemput pacarnya pergi ke pantai. Waktu menuju pantai itu aku masih ikut bapak. Bapak dan pacarnya berceritra ngalor ngidul, bercanda dan bercumbu dipantai itu. Disana sangat rame karena banyak pasangan muda mudi. Malam semakin larut, bapak mengantarkan pacarnya pulang tetapi waktu itu aku tidak ikut bapak lagi, aku telah ikut pacarnya.