[Worldoftino] Agan/ Aganwati, ngak lama lagi, kita akan melaksanakan hajatan besar demokrasi, yaitu pemilu untuk memilih calon yang bakal duduk di lembaga legislatif (DPR/DPR) dan yudikatif (Presiden dan wakilnya). Untuk pemilihan pasangan presiden dan wakilnya, kita mungkin nggak asing lagi, karena pasangan itu banyak yang sudah nampang di media massa, baik cetak maupun elektronik. Tapi kalau pemilihan untuk anggota legislatif (DPR dan DPD)?

Bayangkan, ada begitu banyak calon di surat suara, tapi tak tahu siapa mereka, sepak terjangnya, catatan sejarahnya, dan apa yang membuat kita akhirnya menjatuhkan pilihan kepada salah satu dari mereka. Nggak heran kalau kebanyakan dari pemilih hanya asal pilih berdasarkan hal berikut:

Ini biasanya dilakukan oleh pemilih fanatik. Pokoknya harus partai anu, titik! Nggak peduli yang dipilih siapa, yang penting coblos partainya.

Berdasarkan urut kancing,

Nyoblosnya sambil ngucap: "Tang-ting-tung, yang kena tangannya buntung"


Karena calegnya cantik/ ganteng.


Kalau begitu, caleg yang terpilih pun kemungkinan besar hanya berdasarkan keberuntungan, bukan atas kinerja dan prestasinya. Padahal slogan Komisi Pemilihan Umum (KPU) "Jangan asal pilih dan jangan pilih yang asal". Untuk menghindarkan diri dari "asal pilih" memang perlu usaha ekstra, caranya:

1. Cari tahu siapa saja caleg yang bakal bertarung di pileg nanti. Nama-nama kandidat calon legislatif yang bakal bertarung di pemilu nanti bisa dilihat di situs KPU. Segera meluncur ke www.kpu.go.id.


2. Setelah masuk ke situs itu, klik DCT DPR Pemilu 2014 untuk kandidat calon anggota DPR dan untuk calon DPD, masuk ke kolom DCT DPD Pemilu 2014. Lalu tinggal klik untuk wilayah pemilihan di mana kita akan memilih nantinya. Nama-nama calon anggota legislatif akan muncul dalam format Pdf.


3. Selesai? Belum. Karena informasi itu tidak berarti apa-apa, cuma tanda gambar partai dan calon anggota legislatif. Selanjutnya, kita bisa browsing data mengenai masing-masing calon di Internet. Kalau beruntung, kita bisa mendapatkan alamat situs atau minimal kita bisa mendapatkan hamalan Facebook mereka yang berisi informasi tentang calon bersangkutan, track record-nya, prestasinya, dana kampanye yang dikeluarkan dan lain sebagainya (kalau ada). Dari situ kita bisa menganalisa calon tersebut, untuk diputuskan apakah kita bakal memilihnya atau tidak.

Tak jarang kita menemukan caleg yang nggak punya informasi apa pun? Kalau sudah begitu, ke laut aja deh buat caleg yang cuma mengandalkan keberuntungan.

Itulah yang harus kita lakukan kalau tidak mau "memilih kucing dalam karung", dan mendapatkan anggota legislatif yang duduk di DPR/DPD "setidaknya" bermutu. Agak repot memang, tetapi hal tersebut menghindarkan kita dari Pemilu yang sia-sia dan menyebabkan kerugian uang negara yang besarnya sampai Rp16.000.000.000.000,00(Rp16 T), sebagai ongkos dipakai untuk menyelenggarakan pemilu. (dari berbagai sumber)

worldoftinotagadine