Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deadsideAvatar border
TS
deadside
Start Young, Keep Motivated, Made it Earlier
Start Young, Keep Motivated, Made it Earlier



Spoiler for Buka Gans:


Quote:


Start Young, Keep Motivated, Made it Earlier

Editor’s note : Benny Fajarai adalah Founder Kreavi.com – Marketplace dan jejaring kreatif Indonesia, pada tahun 2010, di usianya yang ke-19 Benny mendirikan CactusProject, web & multimedia agency, dan mengerjakan project klien dari kamar kosnya di dekat Universitas Bina Nusantara Jakarta.

First of all, I am a big fan of young and successful entrepreneurs. Not only because they are rich, but they found them self disctictively happy with what they are doing, and successfully made it in such a young age.Dulu pas ngobrol bareng sama temen-temen, kita bilang begini :
Masih Kuliah – Punya Waktu dan Tenaga, tapi ga punya Uang.

Waktu Kerja – Punya Tenaga dan Uang, tapi ga ada Waktu.

Udah Tua – Punya Waktu dan Uang, tapi ga ada Tenaga.

Here are some thoughts I got from my experience and mentors, that have been keeping me motivated.

Melawan Arus Paradigma, Kerja Atau Usaha
Orang Indonesia pada umumnya dibesarkan dengan pesan orang tua, “Sekolah yang pintar, kerja di perusahan besar dengan gaji besar”. Sadar tidak sadar, jadilah itu template hidup kita. Kadang walaupun ada ketertarikan dan semangat untuk memulai usaha, biasanya ada beban yang cukup besar karena harus melawan arus dan berbeda dari orang-orang disekitar kita. Belum lagi ketika merintis sebuah bisnis, kita akan dibandingkan dengan kerabat atau teman anda yang memiliki gaji tetap bulanan yang lebih besar dari kita.

Menjadi entrepreneur dan bekerja secara profesional merupakan dua hal yang sangat berbeda, namun sama-sama bisa membawa kita menuju kesuksesan. Saya selalu melihatnya seperti berkendara ke sebuah tujuan.

Bekerja di sebuah perusahaan, layaknya naik kendaraan umum dengan supir yang berpengalaman. Cara seperti ini lebih aman, melalui rute perjalanan yang relative umum dan terbukti.

Sedangkan menjadi entrepreneur, layaknya mengendarai kendaraan sendiri. Kita bisa memotong jalan, mencari jalur alternatif, menerobos jalan kecil, dan berbagai macam cara agar lebih cepat sampai ke tujuan. Namun kita harus mempersiapkan mobil (ide), bensin (uang), peta (strategi) dan memiliki kemampuan menyetir yang baik. Jika tidak, kita mungkin tidak akan sampai ke tujuan (sukses).

Kerja Dulu, Baru Bisnis

Biasanya orang memilih untuk bekerja terlebih dahulu sebelum memulai bisnis. Apakah hal tersebut merupakan pilihan yang baik?

Setelah bekerja, secara perlahan karir akan meningkat, gaji akan semakin tinggi. Ketika pada akhirnya kita memutuskan untuk memulai bisnis dan meninggalkan karir, perubahan yang terjadi akan semakin berat untuk dihadapi. Secara tidak langsung, gaya hidup harus berubah untuk menyesuaikan dengan kegiatan pengembangan bisnis yang padat, pola pikir dan cara kepemimpinan yang berbeda, dan juga harus menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan bisnis yang tidak tetap. Belum lagi ketika sudah memiliki keluarga yang harus ditanggung, sehingga meningkatkan resiko dan tekanan mental untuk memulai.

Hal seperti ini dialami sendiri oleh Senior saya, setelah bertahun-tahun bekerja dengan gaji besar dan jabatan tinggi di Singapura, sangatlah berat baginya untuk pulang ke Indonesia dan menjalankan mimpinya sebagai entrepreneur. Setelah bertahun-tahun pertimbangan, akhirnya beliau memutuskan untuk mengambil resiko dan mendirikan sebuah kursus bahasa Inggris yang beliau integrasikan menjadi education consultancy. Alhasil, dalam beberapa bulan, bisnis tersebut memberikan hasil yang positif dan terus berkembang.

Contoh tersebut adalah satu diantara banyak yang akhirnya memutuskan untuk mencoba, masih lebih banyak mereka yang masih memilih menjalani karir dan tidak mengambil resiko.

Tidak Memiliki Modal

Saya rasa saat ini modal bukan lagi sebuah kendala, jika ide bisnis bagus, sudah banyak investor yang siap menginvestasi. Jika kita yakin dengan ide kita, kita bahkan tinggal meminjam uang dari bank. Satu cerita dari seorang entrepreneur muda, Wahyu Aditya, pendiri dari HELLO FEST. Adit pindah ke Jakarta untuk bekerja sebagai desainer pada Trans TV sambil menyambi sebagai animator dan sutradara klip video. Secara mencengangkan, Adit meninggalkan pekerjaan tetapnya di usia 24. Ia mendirikan sekolah, Hello Motion, dengan pinjaman bank sebesar Rp. 400 juta. Hutang itu dilunasinya cuma dalam tempo 3 tahun.

Adit juga mendirikan festival film pendek dan animasi Hello Fest yang mengangkat 400 film baru dan menarik 10 ribu penonton setiap tahunnya. Sukses Hello Fest menciptakan lapangan kerja baru dan turut membangun industri film dan konten Indonesia.

Mestakung

Saya masih ingat dengan kata-kata dari pembimbing olimpiade, Pak Yohanes Surya di bukunya ‘Mestakung’. Mestakung artinya Semesta Mendukung. Ketika air dipanaskan sampai suhu 100 derajat celcius, air akan berubah wujud menjadi gas. Secara alamiah, tekanan dan kondisi dapat memicu perubahan yang tidak dapat dilakukan pada kondisi normal. Contohnya konyolnya saja, jika kita dikejar binatang buas, saya yakin kita akan berlari jauh lebih cepat dari yang kita bisa lakukan biasanya.

Terkadang kita sering mentolerir diri dengan banyaknya pilihan yang lebih baik, lebih aman, lebih sederhana, dan lain sebagainya. Namun ketika kita nekad mengeliminasi pilihan, dan memfokuskan diri pada satu hal, maka kita akan dapat menemukan cara untuk berhasil di bidang tersebut.

Saya sangat bersyukur dapat bertemu dan ngobrol dengan Bapak Sandiaga Uno, salah satu tokoh entrepreneur terkenal di Indonesia. Beliau bercerita banyak pada kesempatan yang singkat. Sebelumnya, beliau telah bekerja dan memiliki posisi yang tinggi di sebuah perusahaan besar di Indonesia. Pada tahun 1998, beliau adalah salah satu dari ratusan karyawan yang harus di PHK akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Pada saat itu, tidak ada pilihan baginya selain mendirikan perusahaan sendiri. Saat ini, perusahaan yang beliau dirikan, Saratoga Capital, telah memperkerjakan lebih dari 20.000 karyawan dan memiliki aset lebih dari 2 milyar dolar. Beliau berkata, jika saat itu beliau tidak di PHK, mungkin beliau tidak akan mendirikan perusahaannya sekarang.
Lakukan Sambil Belajar

Banyak yang merasa bahwa mereka belum memiliki kemampuan ataupun pengetahuan yang cukup untuk menjadi seorang entrepreneur. Namun apakah kita menunggu pandai berenang sebelum terjun ke air? Ataukah kita terjun ke air, mulai berenang, dan akhirnya perlahan semakin pandai dalam berenang?

Saya yakin memang ada basic theory yang harus kita ketahui sebelum terjun ke air dan berenang, tapi kita tidak akan pernah bisa mempelajari segalanya secara imaginatif tanpa praktek. Ketika kita mulai melakukan, kita akan melihat segalanya dari perspektif yang berbeda, dan mendapatkan pembelajaran yang lebih banyak.

Salah satu sahabat saya, sudah menjalani bisnis sejak dibangku kuliah. Kalau saya hitung, mungkin sudah belasan produk yang dia coba untuk jual. Sampai pada akhirnya, dia menemukan channel distribusi produk celana jeans dari eropa. Dalam dua tahun, dia sudah bisa membuka kios di Mall Central Park dengan omzet perbulan mencapai ratusan juta rupiah pada usianya yang baru 22 tahun.

Dua tahun yang lalu, saya nekad untuk mendirikan perusahaan pertama saya, Cactus Project. Sebuah perusahaan yang melayani pembuatan web dan multimedia untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dari banyak proposal yang terkirim, akhirnya project pertama kita dari salah satu multinational marketing company (Nielsen). Projectnya borongan pula, saya langsung dapat 3 portfolio dari company itu. Dari project tersebut, saya belajar sangat banyak dan channel saya terbuka lebar. Setelah project tersebut, kami mendapatkan project dari beberapa perusahaan besar lainnya seperti Sampoerna, Adam Khoo, dan lainnya.

Umur dan Pengalaman

Dulu, mereka yang muda dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Makanya beruntunglah anda jika memiliki wajah yang terlihat tua seperti saya. Hahaha, just kidding.

Saya yakin umur bukanlah penentu kesuksesan melainkan pengetahuan, kemampuan dan network. Pengetahuan, kemampuan dan network didapatkan dari pembelajaran, pengalaman dan keterlibatan yang membutuhkan waktu tidak cepat. Oleh karena itu, banyak yang mencapai kesuksesan di umur yang tidak muda.

Mereka yang dapat berhasil di usia muda, mempercepat proses belajar dan aktif di usia yang sangat muda sehingga dapat mencapai kesuksesan yang awal.

Tidak Perlu Mahir dalam Segala Hal

Tidak ada orang yang bisa mahir dalam segala hal, oleh karena itulah kita membutuhkan orang-orang yang melengkapi kita. Saya beruntung dapat menemukan teman-teman yang dapat melengkapi saya dalam menjalankan operational sehari-hari. Saya percaya bahwa kekuatan tim yang saling melengkapi sangatlah berpengaruh bagi performa sebuah organisasi. Hal itu juga yang memotivasi untuk mendirikan Kreavi.com, agar dapat menjembatani talenta kreatif kepada perusahaan, para pengusaha dan masyarakat yang membutuhkan jasa dan tenaga kerja kreatif.

Semoga artikel ini sedikit banyak dapat bermanfaat untuk Anda emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-Sundul emoticon-Rate 5 Star

Sumber Ilmu Ini : http://startupbisnis.com/
Diubah oleh deadside 14-01-2014 12:47
0
1.8K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan