- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 Lukisan Anti Mainstream di Dunia (JILID 2)


TS
nuxe773
10 Lukisan Anti Mainstream di Dunia (JILID 2)
WELCOME TO MY THREAD..!! 

KASKUSER YANG BAIK ADALAH KASKUSER YANG TIDAK LUPA MENINGGALKAN JEJAKNYA





Quote:
Spoiler for Cek Repost:
"DIJAMIN NO REPOST GAN, SOALNYA THREAD INI LANJUTAN DARI THREAD TS YANG PERTAMA"





Quote:
Melihat dari besarnya minat dari para kaskuser terhadap karya seni lukis unik dan kreatif, kali ini TS ingin berbagi kembali tentang karya lukis anti mainstream jilid 2, dimana dalam jilid 2 ini hasil dari seniman kelas dunia yang belum dibahas pada jilid sebelumnya.
Bagi agan dan aganwati yang belum mengunjungi jilid sebelumnya, alangkah baiknya agan dan aganwati mengunjunginya terlebih dahulu.
Perlu agan tau, karya-karya seni lukis yang akan TS sajikan ini adalah sebuah karya yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Bahkan ada sebagian yang membutuhkan banyak dana hanya untuk membuat sebuah mahakarya seni lukis ini.
Seperti apakah lukisan-lukisan tersebut? Langsung saja:
Bagi agan dan aganwati yang belum mengunjungi jilid sebelumnya, alangkah baiknya agan dan aganwati mengunjunginya terlebih dahulu.
Perlu agan tau, karya-karya seni lukis yang akan TS sajikan ini adalah sebuah karya yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Bahkan ada sebagian yang membutuhkan banyak dana hanya untuk membuat sebuah mahakarya seni lukis ini.
Seperti apakah lukisan-lukisan tersebut? Langsung saja:
Quote:
Spoiler for 1. Lukisan Sekrup:


Lukisan yang terbuat dari sekrup menggambarkan seorang pria. Seorang seniman asal AS menciptakan sebuah lukisan 3 dimensi yang menggambarkan wajah orang-orang terkasihnya dengan menggunakan paku. Uniknya, sang seniman menggunakan kayu sebagai media lukis pengganti kanvas. Seniman bernama Andrew Myres membutuhkan waktu selama 6 bulan dan 10 ribu buah paku sekrup untuk menyelesaikan satu lukisan potret setinggi 1,2 meter itu. Pria berumur 31 tahun ini mengaku mendapatkan ide ketika dirinya berkerja di sebuah gereja tua tahun silam.
Spoiler for Karya Seniman Lain:
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:


Spoiler for Tiga:


Spoiler for Empat:

Spoiler for 2. Lukisan Floppy Disk:
Floppy disk telah pasti menjadi bagian dari sejarah. Mereka adalah bagian tak terelakkan dari komputer manapun dan kebanyakan dari kita mengingat hari ketika kami harus berurusan dengan mereka yang tidak begitu dingin drive magnetik untuk menyimpan data kami. Nick Gentry adalah seorang seniman dan ia adalah salah satu dari sedikit sekali orang yang masih menggunakan floppy disk untuk melakukan pekerjaan itu. Dia tidak menggunakan untuk menyimpan data tetapi ia menggunakannya sebagai bahan untuk karya seni yang menarik.
Nick menggunakan beberapa floppy disk untuk membuat lukisan. Dia melukis potret dan ia sering menggunakan pusat floppy disk sebagai ruang dimana pun dia menarik mata.
Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan melihat bahwa floppy disk tidak hanya media lupa untuk penyimpanan data yang digunakan oleh artis ini. Dia juga menggunakan kaset magnetik, biasanya untuk menarik mata mereka. Jika Anda bertanya-tanya apa yang terjadi dengan semua floppy disk yang tiba-tiba menghilang dari dunia komputer maka, Anda dapat menemukan bagian dari jawaban dalam artikel ini.
Nick menggunakan beberapa floppy disk untuk membuat lukisan. Dia melukis potret dan ia sering menggunakan pusat floppy disk sebagai ruang dimana pun dia menarik mata.
Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan melihat bahwa floppy disk tidak hanya media lupa untuk penyimpanan data yang digunakan oleh artis ini. Dia juga menggunakan kaset magnetik, biasanya untuk menarik mata mereka. Jika Anda bertanya-tanya apa yang terjadi dengan semua floppy disk yang tiba-tiba menghilang dari dunia komputer maka, Anda dapat menemukan bagian dari jawaban dalam artikel ini.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for Tujuh:

Spoiler for Delapan:

Spoiler for Sembilan:

Spoiler for Sepuluh:

Spoiler for Sebelas:

Spoiler for Dua Belas:

Spoiler for 3. Lukisan Buku Telepon:
Banyak karya seni yang diciptakan dengan hanya menggunakan material yang sangat simple. Beberapa diantaranya bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Calos Zuniga.
Dengan hanya bermodalkan spidol dan buku telepon, pria asal Chile ini mampu menciptakan lukisan foto yang memiliki nilai artistik tinggi.
Teknik yang digunakan Zuniga terisnpirasi dari teknik yang dibuat Ludovico dalam film "A ClockWork Orange" tahun 1971. Dalam membuat karyanya, ia hanya menandai nama-nama yang ada di buku telepon.
Pada awalnya Zuniga melakukan percobaan dengan menggarisi buku karya Charles Darwin, The Origin of Species. Selama proses itu, Zuniga mencoba mencari cara untuk mempresentasikan idenya kedalam sebuah gambar.
Meski kelihatannya terkesan mudah, namun proses untuk menciptakan hasil karya itu dikatakan Zuniga sangat sulit. Setidaknya membutuhkan waktu hingga 10 tahun sebelum akhirnya Zuniga menemukan media lain yang dapat menuangkan idenya kedalam gambar, yakni buku telepon.
Salah satu karyanya yang dianggap paling favorit berjudul "Imperial Poem". Disini Zuniga menggunakan tinta China untuk menggarisi berbagai nama di buku telepon dan menghasilkan gambar kepulauan Falkland dengan detil yang cukup sempurna.
"Hasilnya berbentuk gambar monokrom yang dari jarak tertentu dan juga akibat efek pandangan, menunjukkan gambar kepulauan Falkland," katanya seperti yang dilansir Oddity Central. "Bagi saya memamerkan karya ini membuat saya bertanggung jawab dengan seluruh gambar dan isi yang saya buat."
Selain karya tersebut, masih banyak lagi karya lainnya yang dibuat oleh Zuniga, termasuk di dalamnya terdapat potret wajah, potret penerbangan, hingga potret kapal terbang.
Dengan hanya bermodalkan spidol dan buku telepon, pria asal Chile ini mampu menciptakan lukisan foto yang memiliki nilai artistik tinggi.
Teknik yang digunakan Zuniga terisnpirasi dari teknik yang dibuat Ludovico dalam film "A ClockWork Orange" tahun 1971. Dalam membuat karyanya, ia hanya menandai nama-nama yang ada di buku telepon.
Pada awalnya Zuniga melakukan percobaan dengan menggarisi buku karya Charles Darwin, The Origin of Species. Selama proses itu, Zuniga mencoba mencari cara untuk mempresentasikan idenya kedalam sebuah gambar.
Meski kelihatannya terkesan mudah, namun proses untuk menciptakan hasil karya itu dikatakan Zuniga sangat sulit. Setidaknya membutuhkan waktu hingga 10 tahun sebelum akhirnya Zuniga menemukan media lain yang dapat menuangkan idenya kedalam gambar, yakni buku telepon.
Salah satu karyanya yang dianggap paling favorit berjudul "Imperial Poem". Disini Zuniga menggunakan tinta China untuk menggarisi berbagai nama di buku telepon dan menghasilkan gambar kepulauan Falkland dengan detil yang cukup sempurna.
"Hasilnya berbentuk gambar monokrom yang dari jarak tertentu dan juga akibat efek pandangan, menunjukkan gambar kepulauan Falkland," katanya seperti yang dilansir Oddity Central. "Bagi saya memamerkan karya ini membuat saya bertanggung jawab dengan seluruh gambar dan isi yang saya buat."
Selain karya tersebut, masih banyak lagi karya lainnya yang dibuat oleh Zuniga, termasuk di dalamnya terdapat potret wajah, potret penerbangan, hingga potret kapal terbang.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for 4. Lukisan Kumpulan Barang Bekas:

Jika kalian punya tumpukan sampah seperti botol, kepingan cd, kain, dan benda lainnya tidak ada salahnya mencoba mendaur ulang. Hal ini sukses dilakukan Bernard Pratz asal Perancis yang membuat lukisan wajah dari bahan-bahan tersebut. Sangat mengagumkan...!!!
Spoiler for 5. Lukisan Kecupan Bibir:

Seorang pelukis dari Houston, Natalie Irish menggunakan cara yang unik dan tersendiri untuk menghasilkan lukisan yaitu dengan cara menggunakan tekanan yang berbeda pada kanvas. Natalie Irish mampu menghasilkan lukisan Monroe yang sempurna dan menakjubkan.
Bakat seni Irish ini dimilikinya sejak kecil dan hampir semua karyanya mendapat perhatian dan Irish mampu memenangi semua pertandingan seni yang ia ikuti.
Bakat seni Irish ini dimilikinya sejak kecil dan hampir semua karyanya mendapat perhatian dan Irish mampu memenangi semua pertandingan seni yang ia ikuti.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for 6. Lukisan Robekan Kertas:
Masih ingat dengan kliping? Mengumpulkan sejumlah berita dari berbagai koran serta majalah yang lalu ditempelkan secara bersamaan pada satu karton.
Nah, seorang seniman asal New York, Derek Gores menggunakan teknik yang hampir sama dengan teknik yang digunakan untuk kliping dalam menghasilkan karya lukisannya.
Dirinya mengumpulkan berbagai macam kertas majalah yang telah dirobek dan disusunnya hingga membentuk sebuah gambar. Berikut ini ada beberapa lukisan fantastis dari robekan majalah dan koran hasil karyanya.
Nah, seorang seniman asal New York, Derek Gores menggunakan teknik yang hampir sama dengan teknik yang digunakan untuk kliping dalam menghasilkan karya lukisannya.
Dirinya mengumpulkan berbagai macam kertas majalah yang telah dirobek dan disusunnya hingga membentuk sebuah gambar. Berikut ini ada beberapa lukisan fantastis dari robekan majalah dan koran hasil karyanya.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for 7. Lukisan Isi Staples:
Spoiler for a. Baptiste Dembombourg:
Sebagian dari kita beranggapan bahwa staples hanyalah sebuah peralatan kantor biasa. Namun bagi pria asal Perancis, Baptiste Dembombourg, potongan-potongan kecil logam tersebut adalah sebuah media seni yang memungkinkan dirinya menghasilkan lukisan luar biasa. Selama bertahun-tahun seniman ini secara bertahap menyempurnakan teknik unik ini agar bisa menghasilkan beberapa lukisan terkenal. Berikut adalah hasil karyanya yang terinspirasi oleh para pelukis Eropa pertama.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for Tujuh:

Spoiler for Delapan:

Spoiler for b. Seniman Lain:
Untuk membuat seni seperti ini diperlukan waktu 75 jam tenaga kerja dan 35 ribu staples.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for Tujuh:

Spoiler for Delapan:

Spoiler for Sembilan:

Spoiler for Sepuluh:

Spoiler for 8. Lukisan Gombal:
Go Green!!! Kata-kata ini mulai membahana di tahun 2009. Akhirnya, tak sedikit orang yang lantas turut berpartisipasi dalam melestarikan alam melalui sejumlah karya yang memanfaatkan limbah atau sampah yang tak terpakai. Salah satunya adalah Bu Emmy Subagyo dengan Griya Emmy-nya yang terletak di kota Bogor, Jawa Barat.
Karya-karyanya yang memukau sejak ia tinggal di Jepang 10 tahun silam adalah Nendo, yaitu seni melukis dengan menggunakan limbah rotu tawar. Namun, dalam pembahasan kali ini saya hanya fokus pada karya dari limbah lainnya.
Ide ini sendiri didapat Bu Emmy dari rekannya yang sering menjadi Trainer Batik di Griyanya, Irma Haryadi. Seorang seniman batik yang pada tahun 2004 mulai terpesona dengan lukisan kain perca karya Didit Susanto sang pemilik Hak Paten Lukisan Gombal. Secara rutin ia terus berlatih sehingga kini telah menghasilkan banyak karya Lukisan Gombal dalam jumlah cukup banyak dan keren. Nih hasil karyanya.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for 9. Lukisan Perangko:
Seorang seniman Inggris, Peter R. Mason menggunakan ribuan perangko daur ulang untuk menciptakan gambar pixel yang terlihat seperti sebuah lukisan asli yang indah, bila dilihat dari kejauhan.
Peter R. Mason lahir di Brownhills, Inggris dan dia belajar di Stafford College of Art, dimana ia dianugerahi Diploma Kesenian dalam Desain Lukisan dan Litografi pada tahun 1962. Setelah menghabiskan seluruh hidupnya mengajar seni dan desain di sekolah menengah di Staffordshire, Liverpool, dan Warsall Mason menikmati pensiun dan memiliki kesempatan untuk fokus pada penciptaan karya seni yang unik dengan menggunakan perangko biasa.
Juga dikenal sebagai "Post-Pop Art Man" Peter telah membuat nama untuk dirinya sendiri dan menciptakan tribute dan potret dari beberapa seniman yang paling penting dan tokoh-tokoh politik dari abad kedua puluh dengan menggunakan perangko sederhana. Dia mulai dengan menggambar image yang ingin dia hasilkan diatas sebuah kanvas atau lembaran kertas yang besar, setelah itu ia dibagi kedalam kotak berukuran perangko. Perangko tersebut kemudian diurutkan berdasarkan desain, warna, dan pola yang telah ditentukan. Setiap perangko harus direndam dulu untuk menghilangkan bekas amplop di bagian belakangnya, kemudian dikeringkan, dipotong, dan dibentuk dengan sempurna sebelum dipasang di tempatnya.
Untuk lukisan dengan ukuran 4=E2=80B2 x 3=E2=80=B2, Mason menggunakan sekitar 3.500 buah perangko dan karya terbesarnya menggunakan 22.000 buah perangko. Jadi, bagaimana seniman tersebut mendapatkan semua bahan yang diperlukannya itu? Teman-teman dan keluarganya membantu dia semampu mereka. Tapi, sebagian besar perangko berasal dari pedagang perangko Inggris yang tertarik dalam penggunaan kreatif perangko. Karya Mason adalah potret Pangeran William dan Kate Middleton dalam perayaan pernikahan mereka mendatang.
Untuk lukisan-lukisan karya Mason silakkan buka spoilernya.
Peter R. Mason lahir di Brownhills, Inggris dan dia belajar di Stafford College of Art, dimana ia dianugerahi Diploma Kesenian dalam Desain Lukisan dan Litografi pada tahun 1962. Setelah menghabiskan seluruh hidupnya mengajar seni dan desain di sekolah menengah di Staffordshire, Liverpool, dan Warsall Mason menikmati pensiun dan memiliki kesempatan untuk fokus pada penciptaan karya seni yang unik dengan menggunakan perangko biasa.
Juga dikenal sebagai "Post-Pop Art Man" Peter telah membuat nama untuk dirinya sendiri dan menciptakan tribute dan potret dari beberapa seniman yang paling penting dan tokoh-tokoh politik dari abad kedua puluh dengan menggunakan perangko sederhana. Dia mulai dengan menggambar image yang ingin dia hasilkan diatas sebuah kanvas atau lembaran kertas yang besar, setelah itu ia dibagi kedalam kotak berukuran perangko. Perangko tersebut kemudian diurutkan berdasarkan desain, warna, dan pola yang telah ditentukan. Setiap perangko harus direndam dulu untuk menghilangkan bekas amplop di bagian belakangnya, kemudian dikeringkan, dipotong, dan dibentuk dengan sempurna sebelum dipasang di tempatnya.
Untuk lukisan dengan ukuran 4=E2=80B2 x 3=E2=80=B2, Mason menggunakan sekitar 3.500 buah perangko dan karya terbesarnya menggunakan 22.000 buah perangko. Jadi, bagaimana seniman tersebut mendapatkan semua bahan yang diperlukannya itu? Teman-teman dan keluarganya membantu dia semampu mereka. Tapi, sebagian besar perangko berasal dari pedagang perangko Inggris yang tertarik dalam penggunaan kreatif perangko. Karya Mason adalah potret Pangeran William dan Kate Middleton dalam perayaan pernikahan mereka mendatang.
Untuk lukisan-lukisan karya Mason silakkan buka spoilernya.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

Spoiler for Enam:

Spoiler for Tujuh:

Spoiler for Delapan:

Spoiler for 10. Lukisan Permata:
Seorang kolektor perhiasan Cina, telah menciptakan sebuah replika lukisan Leonardo da Vinci "Mona Lisa" dengan 100.000 karat permata.
Banyak seniman telah mencoba untuk meniru karya da Vinci dengan semua jenis bahan yang tidak biasa mulai dari cangkir kopi, roti bakar, dan bahkan komponen motherboard. Tapi belum pernah ada yang pernah membuat dengan replika mewah seperti dengan permata untuk lukisa Mona Lisa. Nama artis tersebut tidak diketahui, semua yang terungkap adalah bahwa dia seorang kolektor perhiasan yang telah menghabiskan lima tahun terakhir bekerja pada lukisan perhiasan ini dan 30 tahun terakhir mengumpulkan semua batu permata mentah yang dibutuhkan untuk setiap lukisan ini. Ribuan permata yang digunakan sampai sekitar 100.000 karat, betapa mengesankan.
Ini replika bedazzled dari Mona Lisa saat ini dipajang di sebuah pusat perbelanjaan di sebuah Kota Shengnyang, Cina. Berikut adalah gambar-gambar dari lukisan Mona Lisa dengan bahan dasar permata 100.000 karat.
Spoiler for Satu:

Spoiler for Dua:

Spoiler for Tiga:

Spoiler for Empat:

Spoiler for Lima:

JANGAN LUPA DI RATE YA GAN....!!! 






Quote:
Spoiler for Jika Berkenan:



Diubah oleh nuxe773 12-01-2014 07:45
0
7.7K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan