- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fahri Hamzah: Sudah Saatnya Ada yang Membangkang, Maju Anas!
![warjod](https://s.kaskus.id/user/avatar/2013/12/11/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
warjod
Fahri Hamzah: Sudah Saatnya Ada yang Membangkang, Maju Anas!
SIARNUSA.com – Politisi Partai keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mendukung langkah Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (7/1/2014).
Menurut Fahri, kasus yang membelit Anas tak bisa dilepaskan dari politik. KPK cenderung memaksakan untuk menjerat Anas. Tentu, hal ini terkait dengan perlawanan Anas terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya kira memang sudah saatnya harus ada yang membangkang. Maju pak ketum! @anasurbaningrum !!!,” kata Fahri lewat akun twitternya.
KPK, kata Fahri, semestinya tidak main-main dengan hukum. Kalau belum memiliki bukti yang kuat, tak perlu dipaksakan status hukum seseorang. Hukum, kata Fahri, butuh kejelasan dan kepastian.
“Jika mereka bermain-main dengan hukum dan kepastian. Lalu kenapa kita seperti orang dungu yang dicocok hidung? Seenaknya aja orang dipanggil dan harus datang Padahal mereka main-main dan tidak memberi jaminan kepastian. Lawan!!,” imbuhnya.
Fahri menegaskan, walaupun KPK saat ini punya kekuasaan besar, tapi tak bisa seenaknya. Sudah banyak orang melek hukum.
“Seenaknya saja menyita asset orang tanpa dasar macam hukum zaman orba. Go to hell otoritatianism!,” kata Fahri.
Tidak hanya itu, Fahri juga menyatakan bahwa kasus Anas yang lekat dengan politik itu hasil skenario pihak tertentu. Sebetulnya, kata dia, Edhie Baskoro Yudhonoyono (Ibas) lebih layak dijadikan tersangka ketimbang Anas.
“Ibas lebih pantas dijadikan tersangka daripada pak ketum @anasurbaningrum. Dari lombok kudoakan pak ketum. @anasurbaningrum,” pungkasnya.
Sumber
Comment : Ngomongnya berdasar Kebenaran atau kepentingan pa?
Menurut Fahri, kasus yang membelit Anas tak bisa dilepaskan dari politik. KPK cenderung memaksakan untuk menjerat Anas. Tentu, hal ini terkait dengan perlawanan Anas terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya kira memang sudah saatnya harus ada yang membangkang. Maju pak ketum! @anasurbaningrum !!!,” kata Fahri lewat akun twitternya.
KPK, kata Fahri, semestinya tidak main-main dengan hukum. Kalau belum memiliki bukti yang kuat, tak perlu dipaksakan status hukum seseorang. Hukum, kata Fahri, butuh kejelasan dan kepastian.
“Jika mereka bermain-main dengan hukum dan kepastian. Lalu kenapa kita seperti orang dungu yang dicocok hidung? Seenaknya aja orang dipanggil dan harus datang Padahal mereka main-main dan tidak memberi jaminan kepastian. Lawan!!,” imbuhnya.
Fahri menegaskan, walaupun KPK saat ini punya kekuasaan besar, tapi tak bisa seenaknya. Sudah banyak orang melek hukum.
“Seenaknya saja menyita asset orang tanpa dasar macam hukum zaman orba. Go to hell otoritatianism!,” kata Fahri.
Tidak hanya itu, Fahri juga menyatakan bahwa kasus Anas yang lekat dengan politik itu hasil skenario pihak tertentu. Sebetulnya, kata dia, Edhie Baskoro Yudhonoyono (Ibas) lebih layak dijadikan tersangka ketimbang Anas.
“Ibas lebih pantas dijadikan tersangka daripada pak ketum @anasurbaningrum. Dari lombok kudoakan pak ketum. @anasurbaningrum,” pungkasnya.
Sumber
Comment : Ngomongnya berdasar Kebenaran atau kepentingan pa?
0
5.9K
86
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan