Jika anda menggunakan jasa shared hosting, free hosting dan sejenisnya yang anda sendiri tidak tahu bagaimana keamanan yang mereka sediakan, jangan hanya membebankan keamanan website anda kepada provider hosting anda. Anda juga harus berusaha untuk meningkatkan keamanan website anda. Terutama apabila anda menggunakan CMS seperti WordPress, maka anda harus lebih waspada terhadap ancaman hacker.

“Website-websites kecil diseluruh dunia yang biasanya hanya menggunakan CMS gratis memiliki potensi terbesar menjadi sasaran hacker karena masih banyaknya lubang keamanan pada websitenya” kata Chester Wisniewski, penasihat keamanan senior di perusahaan keamanan Sophos.



Atau apabila anda memiliki website dinamis dimana anda mendesign website anda sendiri, solusi terbaik adalah menggunakan layanan VPS atau cloud, dimana anda bisa manage sendiri account dan server anda. Anda bisa mengeksplorasi lebih dalam keamanan server anda sendiri dengan bantuan provider anda.

Malware sering didistribusikan secara online dan tersebar melalui situs-situs yang masih “abu-abu” . Para hacker selalu memindai atau melakukan scaning internet untuk menemukan hole atau lubang dari keamanan semua aplikasi termasuk website. Ketika mereka sudah menemukan lubangnya, hal yang paling sering dan paling mudah dilakukan adalah mengirim sebuah malware baik melalui PC anda (ketika proses upload) atau malah langsung mengirim ke website anda.

PC dan gadget lainnya pada saat ini sudah semakin maju dan sudah dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang dapat dipasang dengan gratis. Namun apakah aplikasi-aplikasi tersebut aman? hingga saat ini saya masih belum menemukan apakah ada survey atau penjelasan yang pasti mengenai masalah tersebut. Situasi ini semakin memburuk dengan bertambahnya jumlah add – ons, plug-in dan shareware saat ini. Semakin banyak aplikasi gratis yang “abu-abu” yang anda gunakan, maka semakin banyak jalan bagi hacker untuk menyerang anda.

“Singkirkan perangkat lunak yang tidak anda perlukan, kemudian pastikan sistem yang anda gunakan sudah aman dan up-to-date.” Michael Sutton, wakil presiden security research untuk penyedia keamanan cloud Zscaler mengatakan, “Lihatlah versi plug-in browser anda seperti Adobe reader dan Java, karena dua aplikasi tersebut adalah dua aplikasi yang paling sering menjadi sasaran hacker.”

Perlindungan untuk keuangan anda saat ini tidak hanya bergantung kepada Bank tempat anda menyimpan uang. Karena hacker saat ini jarang sekali menyerang langsung ke server bank utama, melainkan lebih sering menyerang individu-individu seperti anda. Mereka tahu bahwa proteksi yang anda gunakan pasti tergolong rendah. Solusinya adalah menyediakan satu PC atau “Super Netbook” yang dikhusukan untuk transaksi online. PC tersebut haruslah memiliki security tingkat dewa mulai dari antivirus, port network, firewall, dan lain sebagainya.

Jika anda mengikuti tips yang pertama, asumsikan jaringan anda masih belum jelas keamanannya, dan anda setiap harinya melakukan download dan upload file website anda. Mulailah menggunakan software-software Encoder untuk file-file PHP anda.

Kevin Halay, Direktur Symantec Security Technology and Response mengatakan “Jika sesuatu tampak mencurigakan, tampak menarik, jangan klik di atasnya. Dari sanalah sumber malware dan virus di komputer anda.”