- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Anomaly" Foto-foto Aneh dengan Kisah Menarik Dibaliknya


TS
forevergamer123
"Anomaly" Foto-foto Aneh dengan Kisah Menarik Dibaliknya
Malem gan and Welcome to My FIRST THREAD!!!

Sebelumnya sorry ya gan kalo berantakan masih kaku nih

Okeh langsung aja gan cekidot. Buat yg pengen tidurnya nyenyak ane saranin jgn buka spoiler dibawah. Otherwise, lanjuut...

Spoiler for Foto 1:

Kebakaran Collinwood
Ini adalah foto terakhir yang diambil di Lake View School di Collinwood, Ohio sebelum terjadi kebakaran pada tanggal 4 Maret 1908, menewaskan 172 siswa, dua guru, dan satu penyelamat. Kebakaran itu terjadi karena kayu balok penyangga atap terbakar oleh pipa uap di dekatnya.
Api memblokir jalan keluar, menyebabkan kepanikan yang membuat banyak korban terjebak di tangga, di mana mereka terbakar hidup-hidup. Korban tambahan timbul akibat siswa yang terbakar melompat dari jendela lantai kedua dan ketiga. Semua orang di foto ini tewas, kecuali Mr. Olson, yang duduk di bagian paling kanan di barisan belakang. Artefak spektral dalam foto ini tetap tak dapat dijelaskan.
Spoiler for Foto 2:

Wawancara Terakhir Charlie Noonan
Charlie Noonan adalah seorang penulis cerita rakyat amatir yang bepergian di seluruh wilayah Selatan dan Barat Daya Amerika Serikat selama tahun-tahun awal abad ke-20, mengumpulkan cerita-cerita rakyat dan cerita supranatural. Menurut istrinya, Ellie, suatu hari Charlie pernah diceritakan suatu kisah oleh seorang petani Oklahoma tentang seorang wanita asing yang tinggal sendirian di sebuah rumah yang terisolasi di wilayah pinggiran.
Petani itu mengaku wanita itu bukan wanita sama sekali, tapi sesuatu yang lain, sesuatu yang menyembunyikan sifat aslinya di balik penutup kepalanya dan tidak pernah terlihat tanpa anjing besar di sampingnya. Noonan tampaknya cukup tertarik untuk mencoba mencari wanita itu dalam penelitiannya. Namun setelah itu ia tidak pernah terlihat lagi.
Ellie Noonan kemudian dihubungi oleh seorang pemilik toko gadai Tulsa yang pernah membaca berita tentang hilangnya suaminya di koran, setelah melihat nama Charlie Noonan terukir pada kamera yang dijual kepadanya oleh seorang pelancong. Pemilik toko itu mengembalikan kamera tersebut, dan Mrs. Noonan mencoba mencetak film kamera tersebut dengan harapan menemukan petunjuk mengenai keberadaan suaminya. Ini adalah satu-satunya foto yang ada di dalam rol film. Sayangnya, baik lokasi rumah wanita tersebut, maupun nama petani yang menceritakan kepada suaminya cerita itu tidak ada dalam buku catatan suaminya.
Spoiler for Foto 3:

Kematian John Ulsted
Foto yang robek ini menggambarkan resimen tentara Amerika Serikat (Union Army), satu bulan sebelum mereka berangkat perang di Pertempuran Antietam (September 1862).
Pria di paling kanan, bernama John Ulsted, kehilangan sisi kanan wajah dan lengan kanannya akibat ledakan meriam pada awal pertempuran. Tidak diketahui persis kapan foto ini robek.
Spoiler for Foto 4:

The Axeman of New Orleans (Algojo New Orleans)
Édouard Martel adalah seorang fotografer dan penemu asal Perancis yang tidak sukses yang bepergian di seluruh Amerika Serikat selama dua dekade pertama abad ke-20, mencoba untuk meningkatkan ketertarikan publik dan investor untuk sebuah perangkat yang menambahkan timer dan fitur automatic exposure ke lini produk populer Kodak, kamera lipat "Brownie". Selama perjalanannya ia mengambil ribuan foto otomatis untuk menguji dan menyempurnakan penemuannya.
Seringkali ia akan bangun pagi-pagi, menyiapkan kamera tersembunyi di tempat yang tidak mencolok di jalan-jalan kota yang ia singgahi, dan kemudian mampir ke sebuah kafe atau bar di dekatnya, sehingga ia bisa menangkap adegan candid dari kehidupan sehari-hari untuk mengingat perjalanannya. Yang terbaik dari foto-foto ini dipilih untuk ditampilkan di satu-satunya pameran galeri Martel, di Paris, 1924. Sayangnya, Martel meninggal tanpa uang sepeser pun dan tidak dikenal pada tahun 1955, yang kemudian diserahkan kepada Jeanne putrinya untuk melihat apa yang harus disimpan dan apa yang bisa dibuang. Lalu ia melihat foto ini, diambil di New Orleans pada pagi hari 28 Oktober 1919, beberapa jam sebelum Martel menumpang kapal dan kembali ke Prancis.
Apa yang membuat foto ini begitu istimewa? Malam sebelum foto itu diambil, pembunuh berantai terkenal yang tidak diketahui identitasnya dan hanya dikenal sebagai "The Axeman of New Orleans", melakukan pembunuhan terakhirnya, yaitu membacok Mike Pepitone sampai mati di kamar tidurnya dan kemudian melarikan diri tepat saat istri Pepitone menemukan jasad suaminya. Mungkinkah di foto ini si pembunuh kembali ke kediamannya? Mungkin tidak, tetapi jika benar, foto ini tampaknya tidak sesuai dengan cerita. (berdasarkan kesaksian Pauline dan Mary Bruno, dan prasangka yang berlaku saat itu) bahwa hanya seorang pria kulit hitam yang mampu melakukan kebiadaban seperti itu, sedangkan foto ini menunjukkan pria kulit putih.
Spoiler for Foto 5:

Makhluk Penghuni Grand Caverns
Foto ini diambil pada tahun 1895 oleh seorang penjelajah/fotografer amatir bernama Oren Jeffries saat menjelajahi bagian yang belum ada di peta di Grand Caverns, Barat Daya Virginia. Pada saat foto ini diambil, Jeffries sedang melakukan eksperimen fotografi, menggunakan eksposur super panjang untuk melihat apakah ada sesuatu yang dapat ditangkap dalam kondisi gelap total, atau dikenal sebagai kondisi "cave darkness" (kegelapan gua). Dia akan menempatkan dirinya di permukaan tanah, memadamkan lentera, dan kemudian membuka lensa kamera box buatannya sendiri selama ia bisa bertahan dalam kegelapan. Dalam salah satu eksperimen ini, dia mendengar sesuatu dari dalam gua.
Karena ketakutan, Jeffries meninggalkan eksperimennya dan menyalakan salah satu lampu "Blitzlicht" yang ia gunakan untuk mengambil foto secara tradisional di bawah tanah. Menurut laporan yang ia kemudian berikan kepada sebuah koran lokal, Jeffries melihat tiga makhluk "humanoid" menatapnya dari kegelapan. Dengan cepat Jeffries kabur dan tidak berhenti sampai ia keluar dari gua tersebut. Beberapa hari kemudian, ia kembali dengan tiga orang lainnya untuk mengambil kamera kotaknya. Ini adalah gambar yang ada dalam film kamera miliknya.
Spoiler for Foto 6:

Si Kembar Harlow
1938, Evergreen Park, Illinois (di luar Chicago ). Billy dan Stevie Harlow duduk di kursi depan dengan ibu mereka Tammie ketika sedan Ford mereka bertabrakan dengan sebuah mobil Chrysler. Saat tabrakan, mobil berputar sedemikian rupa dan menabrak dua kendaraan lain.
Tammy Harlow selamat tapi anak-anak itu terlontar keluar melalui kaca depan dan tewas seketika. Sebuah fotografer TKP dari koran lokal mengambil foto ini saat relawan bekerja keras untuk menyelamatkan John Downing, pengemudi mobil Chrysler. Tampaknya Billy dan Stevie berada di sekitar untuk menonton.
Spoiler for Foto 7:

Tragedi Sorrenson
Keluarga Sorrenson adalah keluarga asal Denmark yang berimigrasi ke Amerika Serikat antara 1905 dan 1906. Mereka tiba dengan anak sulung mereka, Anders (menaiki keledai), dan menetap di peternakan di Missouri. Tiga anak lainnya - Simone, Frikke, dan Mathilde ( tengah, kanan, dan di gerobak kecil, berurutan) - ikut tak lama kemudian. Foto ini, yang diambil pada tahun 1916, menggambarkan empat anak-anak mereka beberapa minggu sebelum tragedi itu.
Ketiga anak tertua sedang bermain benteng di gudang jerami dan tertidur. Ayah mereka, Niclas, mengendarai mobil pemotong kayu ke dalam tumpukan jerami tempat mereka tertidur dan tanpa sengaja memotong-motong mereka bertiga, di lokasi yang tepat seperti yang digambarkan oleh cacat dalam foto.
Mathilde, yang paling muda, berada di dalam rumah bersama ibunya pada waktu itu dan tidak terluka. Menurut anak tetangga yang kemudian diwawancarai oleh penulis, keledai dalam foto itu kemudian meninggal dengan cara yang sama mengerikan saat kepalanya terjebak dalam pagar berduri dan hampir memenggal kepalanya sendiri saat mencoba melepaskan diri.
Spoiler for Foto 8:

Arwah Viola Peters
Viola Peters adalah seorang perawan tua keturunan ningrat yang tinggal sendirian di kota kecil McCaysville, Georgia. Dia sangat dicintai di lingkungannya karena sumbangan amalnya ke gereja baptis, dapur umum, dan panti asuhan lokal, terutama selama masa "The Great Depression", ketika lembaga-lembaga tersebut bergantung hampir sepenuhnya pada kemurahannya .
Pada bulan Juli 1935, Viola dirudapaksa dan dibunuh secara brutal oleh seorang gelandangan bernama Tom Cullin, yang belum lama bekerja di kilang tembaga di dekat rumahnya. Cullin melanjutkan untuk tetap tinggal di rumah Viola dan menyetubuhi mayatnya selama tujuh belas hari sebelum dia ditangkap dan dijebloskan dalam penjara. penduduk setempat yang marah menyerbu penjara daerah, membawa Cullin, dan menggantungnya di jembatan tua di atas Sungai Toccoa.
Foto ini diambil oleh Garrett Killian, saksi hukuman mati tanpa pengadilan ini, dan menyebabkan kehebohan ketika diterbitkan beberapa hari kemudian di The Atlanta Constitution. Sebagian besar beranggapan bahwa roh Viola mencapai kedamaian dengan menghadiri eksekusi pembunuhnya, tapi beberapa pendapat gila beranggapan bahwa Viola datang untuk melihat satu-satunya kekasihnya untuk terakhir kali.
Spoiler for Foto 9:

Hantu Sarah Eustace
Danvers State Hospital (sebelumnya Danvers State Lunatic Asylum) adalah rumah sakit jiwa bergaya Kirkbride yang dibangun pada tahun 1874 di daerah yang sebelumnya adalah sebuah tempat terisolasi di pinggiran Massachusetts.
Seperti semua rumah sakit jiwa Kirkbridge, RSJ ini terkenal dengan arsitektur gothic dan penggunaan teknik medis kuno untuk mengobati kegilaan. Danvers sering disebut sebagai tempat kelahiran "pre-frontal lobotomy".
RSJ Danvers ternyata cukup terkenal. RSJ ini adalah inspirasi untuk lokasi fiksional "Arkham Sanatorium" yang muncul di beberapa cerita yang dibuat oleh H.P. Lovecraft yang kemudian mengilhami "Arkham Asylum" di dalam cerita Batman. Di tempat ini juga film horor "Session 9" difilmkan.
Film ini menggunakan jaringan luas terowongan bawah tanah Danvers untuk efek sinematik yang baik. Bukan kebetulan pembuat film memilih untuk menggunakan terowongan ini, karena rumor hantu yang bergentayangan di terowongan ini telah menghantui Danvers selama lebih dari seratus tahun. Cerita yang paling terkenal menyangkut Sarah Eustace, seorang pasien yang melarikan diri pada tahun 1955 dan menyelinap ke dalam terowongan. Meskipun dilakukan beberapa pencarian, dan penguncian RSJ ini selama seminggu, Sarah tidak pernah terlihat lagi. Ia diasumsikan meninggal di sana, tersesat, kehausan, dan sendirian.
Seorang perawat di Danvers bernama Gail Malloy menjadi terobsesi dengan cerita Sarah dan menghabiskan banyak jam liburnya menjelajahi terowongan itu untuk mencari jenazahnya. Meskipun dia tidak pernah menemukan mayatnya, dia mengambil foto ini pada akhir 1966, yang menunjukkan Sarah Eustace masih berjalan di sekitar terowongan Danvers sampai hari ini.
Spoiler for Foto 10:

Potret Keluarga Stevenson
Siapa bilang hantu tidak memiliki rasa humor? Keluarga Stevensons adalah keluarga kaya di Boston, kebanggaan perindustrian dan terkenal karena umur panjang yang dimiliki sebagian besar anggota keluarganya. Potret ini, yang diambil pada tahun 1945, adalah upaya untuk mengumpulkan anggota keluarga Stevenson yang paling tua, bersama dengan salah satu yang termuda. Emelia (tengah), berusia 102 tahun, diberikan kehormatan menjadi "Matriarch" (Ibu pemimpin keluarga). Sementara si kecil Ophelia adalah anak paling muda dengan usia delapan belas bulan.
Apa yang keluarga Stevenson tidak sadari sampai foto ini dicetak adalah salah satu anggota keluarga mereka yang sudah meninggal, James Pullman Stevenson (1835-1932), duduk di sebelah kiri antara keponakannya Ginny dan sepupunya Alfred, yang dengan mudah dikenali oleh beberapa orang yang ikut berfoto, dan mengingatnya sebagai seorang paman yang jahil dan dikenal akan kejahilan dan lelucon kotornya.
Spoiler for Foto 11:

Hilangnya Mrs. Yurno
Selama masa tuanya, Josephine Yurno suka berjalan-jalan setiap sore di sekitar lingkungan tercintanya di Norwich, Connecticut.
Pada 12 November 1935, dia berangkat seperti biasa namun tidak pernah kembali. Pencarian besar-besaran dilakukan oleh tim besar beranggotakan relawan dan kepolisian Norwich tetapi dia tidak pernah ditemukan.
Tiga tahun kemudian, Mrs. Yurno ditemukan duduk di depan rumah tetangganya, tanpa luka apapun di tubuhnya dan dalam kondisi sehat. Ketika ditanya kemana ia pergi, Mrs. Yurno tidak dapat memahami pertanyaan itu. Dari sudut pandangnya, tidak ada waktu berlalu sama sekali.
Tanpa menanggapi saran tetangga dan dokternya, dia menolak semua perawatan medis dan menjalani kembali hidupnya seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi, termasuk kegiatan jalan malamnya di pantai. Tetangganya yang lain mengambil foto Mrs. Yurno ini pada musim gugur tahun 1938. Kabut asap dari tumpukan daun yang dibakar memberikan rasa yang cukup menyeramkan. Pada tanggal yang sama di bulan November tahun 1940, lima tahun setelah hilangnya Mrs. Yurno, Mrs. Yurno lenyap lagi. Akan tetapi kali ini dia tidak pernah terlihat lagi.
Spoiler for Foto 12:

Mata Lily Palmer
Lily Palmer baru berumur kurang dari 4 tahun ketika ia mengalami apa yang dokter sebut "acute onset of sensory hallucinations" (serangan halusinasi sensorik akut) Foto ini, yang diambil oleh ibu Lily, Annette pada malam Halloween 1952, konon menangkap awal mula kedatangan penyimpangan Lily. Lily dan pengasuhnya yang berasal dari Filipina yang sedang berkeliling melakukan "trick or treat", ketika ia tiba-tiba menjerit dan mulai mencakar matanya.
Butuh beberapa waktu sebelum ia cukup tenang untuk berbicara, tapi ketika ditanya apa yang dia lihat, Lily berulang kali berbicara tentang "sesuatu yang merayap di dalam matanya". Beberapa hari kemudian, saat sedang tidak diawasi di kamarnya, Lily menusuk kedua matanya dengan salah satu jarum rajut milik ibunya.
Setelah menerima perawatan medis, dia dievaluasi, lalu diserahkan ke rumah sakit jiwa, dan tetap seperti itu selama sisa hidupnya, pertama di Bellevue (di bagian timur Manhattan), dan kemudian di Rockland Psychiatric Center di Orangeburg, di mana ia menetap disana sampai dia meninggal akibat serangan jantung pada bulan Maret tahun 2001. Sebuah wawancara telepon ke salah satu mantan pengasuh Lily di Rockland mengatakan bahwa peristiwa yang paling traumatis terjadi setiap malam Halloween, tetapi sebagian besar hidupnya ia mengemis dan memohon kepada staf untuk membantunya "mengeluarkan benda ini dari dalam matanya".
Okeh gan sekian trit pertama ane. Gimana? bikin
gak??
Translated and Edited from : SUMBER
Thanks for viewing!! Good night and...HAVE A BAD DREAM...

Translated and Edited from : SUMBER
Thanks for viewing!! Good night and...HAVE A BAD DREAM...

Diubah oleh forevergamer123 04-01-2014 22:21
0
23.1K
Kutip
106
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan