Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sasak.okAvatar border
TS
sasak.ok
(MUNAFIK) aktivis anti poligami terpaksa berpoligami by accident
Sitok Srengenge alias Sitok Sudarto, seniman dan budayawan yang dikenal sebagai tokoh komunitas Salihara dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tindak rudapaksaan yang dilakukannya terhadap seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia berinisial RW.

Akibat perbuatannya, gadis berusia 22 tahun tersebut kini hamil tujuh bulan.
Aktivis perempuan, Gefarina Djohan, melihat kasus ini sebagai salah satu kasus yang mewakili kasus-kasus serupa, namun tidak pernah muncul ke permukaan. Menurutnya, kasus ini harus segera diselesaikan dan pelakunya harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya.

“Alasannya, agar bisa menjadi acuan bagi kasus serupa,” tegas Gefarina melalui keterangan tertulis, Rabu (4/12/2013).

Lebih jauh Gefarina mengatakan, di daam kasus ini terdapat sebuah pola tindakan tidak bermoral. Korban dalam posisi tertekan dan pelaku merupakan orang yang seharusnya dalam posisi sebagai pelindung.

“Ketika seseorang berada dalam posisi berkuasa, tidak seharusnya dia melakukan tindakan yang kemudian merugikan orang yang berada di bawah kekuasaannya,” papar mantan ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) itu.

Menurut Gefarina, jika pelaku dan korban keduanya berada di posisi yang setara, misalnya seusia, berteman, kemudian pacaran, dan hamil lalu pihak laki-laki menolak bertanggungjawab, itu lain perkara.

"Tapi dalam kasus ini, korban berada dalam posisi tertekan dan tidak berdaya sehingga istilah suka sama suka tidak mungkin berlaku. Kekerasan kan tidak harus berwujud kekerasan fisik. Intimidasi dan semacamnya adalah kekerasan psikologis yang dampaknya tidak kalah merugikan,” terang penerima hibah Madeleine K. Albright pertama di Washington DC pada tahun 2005 itu.

Gefarina melanjutkan, sampai kasus ini selesai harus ada upaya terus menerus untuk memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan diberi kekuatan moral.

“Kelompok-kelompok perempuan bisa memberikan tekanan kepada teman-teman budayawan. Sitok sebagai budayawan seharusnya lebih bermoral. Tidak boleh semena-mena,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Gefarina, harus diupayakan agar Sitok mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.

sumber

sebagai info tambahan sitok adalah salah satu aktivis komunitas utan kayu yang terkenal dengan anti poligami dan SEPILIS

silahkan gogling sendiri siapa dia
0
8.1K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan