Selamat Sore agan/sista yang ane cintai, kali ini ane ingin mengajak anda-anda sekalian untuk merubah kebiasaan memanggil para pemangku kekuasaan sebagai wakil rakyat. Berikut ane jelasin alasan yang menurut ane valid:

Arti dari wakil rakyat sendiri ya berarti dia mewakili rakyat (dalam hal ini masyarakat biasa (non jabatan)) dalam hal apapun. Karena di Indonesia kan rakyatnya beragam dari A-Z (lebih malah ). Nah itu justru kesalahan fatal, karena apapun tindakan yang mereka lakukan pasti ada aja rakyat biasa yang juga melakukan. Berarti kan memang bener mereka wakil rakyat kan? Kan nyatanya ada rakyat biasa yang nglakuin. Ok, kita ulas satu-satu biar lebih jelas penjelasan ane:

1. Suka Bolos dan Nitip Absen

Tentu kita sudah sering dengar kan tentang berita para anggota dewan yang sering bolos rapat dan nitip absen? Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada mereka karena apa, karena ada rakyat biasa yang juga sering melakukan itu!!! Jujur deh agan/sista pernah bolos pas sekolah/kerja ga? Atau mungkin nitip absen? Ya itu juga yang mereka lakuin untuk mewakili rakyatnya.

2. Tidur pada Saat Sidang/ Rapat

Pernahkah agan/sista tidur pada saat jam kerja/sekolah? Pasti ada diantara kita yang lakuin hal itu, karena itu tidak salah juga mereka tidur saat rapat, namanya juga wakil rakyat

3. Kumpul Kebo/Bikin Video

Sempat ada kan anggota dewan yang tersandung masalah perselingkuhan dll, bahkan kalau ga salah ada videonya pula . Wajar saja kan rakyatnya juga sekarang pergaulannya sudah semakin bebas, video 3GP juga berjibun

4. Berantem Saat Rapat

Rakyat aja sering tawuran dan berkelahi masa wakilnya ga lakuin kaya gitu?

5. Korupsi dan Penyuapan

Pernahkah agan/sista korupsi? Hampir semua ane yakin pernah ngalamin walaupun mungkin kecil-kecilan. Misalnya, terlambat dateng ke sekolah (korupsi waktu), Terlambat kerja (korupsi waktu), ngasih uang damai ke poli** waktu ditilang (nyuap). Rakyat aja sering nglakuin ya wajar aja itu juga dilakuin sama wakil rakyat.

Apa lagi ya... Sementara itu yang ada dipikiran ane, mungkin ada dari agan/sista yang pengen menambahkan nanti ane tambahkan kalau sempet.

Tambahan pembenaran kaskuser:



Komen ane: Ya emang bener gan, kenapa ente jadi bingung...? belum nangkep point thread ane ya?

Lalu apa solusinya...?

Menurut ane solusinya ada 2 pilihan:
1. Kita sebagai rakyat HARUS BERUBAH. Kita ubah pola hidup kita yang sering tawuran, nyogok, bolos, dll. Jangan biarkan mereka beralasan kan ada rakyat yang nglakuin itu juga, jadi ga salah dong wakilnya juga nglakuin...

atau

2. Cara kedua ya jangan namakan mereka wakil rakyat. Karena dengan begitu ga ada tanggungan moral untuk menjadi wakil setiap tindakan masyarakat yang beragam. Kalau masih ada embel2 wakil, terus mereka korupsi nanti ada rakyat yang komplain gini gimana "Kok aku korupsi ga ada wakil rakyat yang korupsi ya? Aku kan rakyat juga"

Ada kaskuser yang menanyakan:



jawaban ane:


Beberapa usulan kaskuser:



Ok, sekian kilas pandang yang terlintas dalam pikiran ane menyikapi sikap wakil rakyat yang terkesan jauh dari harapan.