Aksi nyeleneh dilakukan seorang mahasiswi di Turin, Italia. Nina de Chiffe namanya. Perempuan berusia 20 tahun itu nekat mencium polisi anti huru-hara saat sedang bermonstrasi. Akibatnya ia dilaporkan pihak kepolisian dan terancam diseret ke pengadilan.

Dalam aksi memprotes pembangunan jaringan rel di Italia utara, Nina tiba-tiba mendatangi seorang polisi yang berjaga menghadang demonstran. Ia kemudian mencium helm polisi dan menjilatinya.

Momen tersebut diabadikan oleh seorang demonstran dan mempublikasikannya ke jejaring sosial. Mereka mengklaim aksi Nina itu sebagai aksi damai kepada polisi.

Alih-alih menerima ajakan damai, pihak kepolisian setempat geram dengan foto mahasiswa mencium helm polisi tersebut. Serikat Polisi Italia pun membawa hal ini ke ranah hukum.

Sekretaris Jenderal Serikat Polisi Franco Maccari menyatakan, pihaknya telah melaporkan Nina, mahasiswi yang mencium polisi ke Pengadilan Turin. Polisi melaporkan Nina atas pelecehan seksual yang dilakukan gadis tersebut.

"Kami telah melaporkan pengunjuk rasa itu dengan tindakan kekerasan seksual dan penghinaan terhadap aparat publik," ujar Franco, seperti Liputan6.com muat dari Mirror, Selasa (17/12/2013).

Franco menjelaskan, hal itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pelajar kepada polisi. Dia pun mencontohkan, apabila polisi melakukan sebaliknya. Menurut dia, apabila gadis itu dicium si polisi, tentu bakal marah juga. Begitu juga dengan polisi yang dicium si gadis.

"Jika polisi menciumnya, Perang Dunia III bakal terjadi. Atau bagaimana jika saya menepuk dia dari belakang? Dia pasti marah. Jadi jika dia melakukan itu dengan seorang pria bertugas, apa itu harus ditoleransi?" cetus dia.

"Ciuman memang hal yang positif. Tapi dalam situasi seperti itu sangat tidak pantas," tandas Franco.

Liputan 6