wahwibsonAvatar border
TS
wahwibson
Geng Motor Serang Mobil Pribadi karena Menolak Minggir saat Mereka Lewat
Geng Motor Serang Mobil Pribadi karena Menolak Minggir saat Mereka Lewat


Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Candra Okta Della

TRIBUNNEWS.COM - Kebrutalan geng motor di Kota Palembang akhir-akhir ini tidak bisa lagi dianggap remeh. Mereka yang mengaku sebagai klub motor sering melakukan konvoi dan kemudian sesukanya memerintahkan pengendara lain untuk menepi. Jika tidak menepi dengan semena-mena mereka melakukan tindakan anarkis.

Salahs seorang pengguna jalan yang menjadi korban adalah Reza Agustian (22). Reza menjadi korban setelag mobilnya ditendang dan dilempari hingga kaca depan mobilnya pecah saat ia dipaksa menepi oleh sekitar 30 orang anggota geng motor di atas Jembatan Ampera. Atas kejadian tersebut Reza melapor ke Polresta Palembang, Minggu (15/12/2013).

Berdasarkan laporan korban, kejadian tersebut terjadi Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 00.15. Ketika ia dirinya bersama pacarnya Inneke Yulyana (20) mau pulang dari jalan-jalan di Jakabaring.

Tepat di Jalan Ryacudu di atas Jembatan Ampera Palembang, ia dipaksa menepi oleh segeromboloan geng motor. Karena lamban menepi geng motor tersebut menendang mobilnya, dan ada beberapa yang melempari dengan batu. Karena khawatir kondisinya makin berbahaya korban bergegas pergi dan masuk ke kantor Polisi Militer (PM) di Jalan Merdeka untuk meminta perlindungan.

"Ketika saya lagi santai membawa mobil di atas Jembatan Ampera, pelaku beramai-ramai memberi klason dan memerintahkan saya menepi. Karena saya lamban menepi mereka marah dan langsung menyerang mobil saya," ujar Reza kepada Sripoku.com.

Ia menambahkan, di kantor PM tersebut dirinya berlindung dan diarahkan untuk ke Polresta Palembang agar membuat laporan. Dari kejadian tersebut korban mengalami pecah kaca bagian depan dan lecet di sekujur mobil bagian kanan dengan total kerugian mencapai Rp 8 juta.

cumi, salah seorang pelaku yang telah diamankan polisi, mengelak tuduhan bahwa ia dan rekan-rekannya telah melakuka penyerangan. Menurutnya, saat itu dirinya bersama komunitasnya yang bernama Street Biker Community (SBC) pulang dari acara yang diadakan club motor lain.

Saat di Jembatan Ampera tersebut, mobil Livina milik korban tidak mau menepi. Ketika diminta menepi, malah mau menyerempetnya. Karena emosi ia selaku pengatur jalan merasa kesal dan mengejar korban. cumi juga mengakui jika dirinya sempat menendang mobil, tapi untuk memecahkan kaca tidak ada sama sekali. "Saya tidak memecahkan kaca mobil tersebut. Memang mobil milik korban tidak mau menepi dan mau menyerempet kami," ujar cumi.

cumi yang merupakan anggota SBC juga menolak jika komunitasnya disebut geng motor. Menurutnya, ia dan rekan-rekannya mereka hanya kumpul-kumpul dan tidak melakukan tindak anarkis di jalan atau kepada pengguna lain.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Djoko Julianto mengatakan, makin menjamurnya komunitas motor di Palembang memberikan rasa tidak aman bagi pengguna jalan lain. Komunitas motor yang sering konvoi tanpa ada izin dan merasa jalan yang dilaluinya harus steril dan bebas dari gangguan sehingga seenaknya saja menyuruh pengguna jalan lain untuk menepi.

"Jangan sampai komunitas motor dapat mengurangi rasa aman di tengah masyarakat. Sebaiknya komunitas dapat berlalulintas dengan baik dan mentaati aturan berlalulintas dan turut menjadi pelopor keselamatan berlalulintas," tegas Djoko.
ember
========================================================
pentolannya perlu diklewangkan....emoticon-Big Grinemoticon-I Love Indonesia (S)
0
13.5K
151
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan