JAKARTA, RIMANEWS - Aksi mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishak, menebar senyum mengenakan pakaian tahanan KPK. Sumber : kaskus.co.id

Gagal memperlamukan koruptor, itulah jawaban Guru Besar Psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, menjawab pertanyaan seputar fenomena tersangka korupsi yang masih bisa senyum di layar kaca tanpa ada rasa malu.

Bila kita bandingkan antara koruptor dengan maling ayam, keduanya merupakan sama-sama tindak kejahatan pidana. namun kita melihat ekspresi berbeda saat mereka ditangkap, maling ayam sering menutup muka dan menyembunyikan wajah saat berhadapan dengan kamera wartawan, bandingkan dengan Koruptor? masih sempat senyum di layar kaca dan tidak sedikitpun menunjukkan wajah bersalah.



Hukuman yang relatif ringan dan perlakuan berbeda dengan pelaku pidana lain menjadi salah satu alasan kenapa koruptor masih bisa senyum. ditambah dengan tidak adanya rasa takut dari para koruptor dalam menjalani proses hukum.

Bila kita membandingkan dengan negara lain seperti china dan Jepang, maka akan terlihat perlakuan dan ancaman hukuman yang sangat berbeda dengan koruptor di Indonesia, sehingga koruptor china dan jepang akan sangat sulit dan bahkan tidak bisa tersenyum.

Aktivis Pukat UGM, Hifdzil Alim mengatakan koruptor sering menebar senyum karena menganggap di Indonesia terlibat korupsi adalah yang biasa. selain itu tentu soal perlakuan, kenapa para Koruptor tidak pernah diborgol ketika memasuki ruang sidang? hal berbeda tentu kita temui dengan pelaku pidana lain seperti teroris dan pembunuh, padahal korupsi memiliki dampak yang sangat luar biasa.

AMERIKA SERIKAT

Di Amerika koruptor tidak dihukum mati, namun mendapatka hukuman penjara yang sangat lama, minimal 5 tahun. selanjutnya para koruptor juga dikenakan denda yang sangat besar sekitar 2 juta dolar. bahkan jika korupsi dengan jumlah sangat besar akan diusir dari negara tersebut.




Di negara yang memberlakuka syariat Islam ini, para koruptor diganjar dengan hukuman potong tangan, hukum korupsi sama dengan mencuri dan sampai saat ini Arab Saudi terus mengembangkan hukuman untuk kasus korupsi




Secara fantastis China telah menghukum mati 4000 orang pelaku korupsi, dan bahkan hukuman dilakukan dengan penggal kepala. terlihat bagaimana china serius melawan koruptor yang menghambat kemajuan negaranya. dengan ancaman hukuman berat ini, Koruptor di china menurun drastis dari yang sebelumnya masuk dalam jajaran negara terkorup di dunia.

JERMAN

Jerman yang sebelum masuh dalam jajaran negara paling korup berbalik menjadi negara ke-10 dalam indeks persepsi korupsi. Jerman menghadiahi setiap koruptor dengan hukuman seumur hidup.




Malaysia menggantung setiap koruptor, bahkan UU ini telah ada sejak tahun 1961 yang diberi nama “prevention Of Corruption Act” hasilnya bisa dilihat dengan jelas bagaimana kemajuan Malaysia saat ini, padahal bisa dikatakan Malaysia adalah negara kecil yang SDA nya tidak sekaya indonesia.




Inggris menembak mati koruptor, sehingga setiap penduduk inggris akan berfikir ribuan kali untuk menjadi maling uang negara.
Jelas terlihat bahwa rendahnya prilaku korupsi berbanding lurus degan percepatan kemajuan negara dan kesejahteraan rakyatnya. triliunan uang negara di Indonesia masuk ke kantong koruptor, bahkan tak tanggung-tanggung. pengadaan kitab suci pun tetap saja menjadi lahan untuk dimaling.

“Apakah Akil Muchtar, Lutfi Hasan Ishak, angelina sondakh dan Andi Malarangeng akan tetap tersenyum digelandang KPK jika hukuman yang menanti adalah hukuman gantung dan tembak mati?” (Juf/Kcm)