Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

blackpocketAvatar border
TS
blackpocket
Mengenal sosok Lee Man Fong sang pelukis maestro, ikon sejarah seni rupa Indonesia.
emoticon-I Love Kaskus emoticon-I Love Kaskus

Mengenal sosok Lee Man Fong sang pelukis maestro, ikon sejarah seni rupa Indonesia.

Spoiler for image Lee Man Fong:


Lee Man Fong (1913-1988) adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Dia dibesarkan dan mendapatkan pendidikan di Singapura. Di sana dia belajar melukis dengan seorang pelukis Lingnan, dan terakhir dengan seorang guru yang mengajarkannya lukisan cat minyak. Awalnya Man Fong tak diijinkan untuk menjadi seorang seniman oleh sang ayah, Lee Ling Khai, seorang pebisnis tulen. Meski keluarganya berkonsentrasi di dunia dagang, Man Fong memilih sikap yang lain. Ia meyakini uang tak hanya bisa dicari dengan cara berdagang saja.

Sejak usia empat tahun Man Fong sudah mulai melukis yang awalnya menggunakan pinsil, kemudian meningkat ke pinsil warna, lalu krayon, pastel hingga cat air. Dalam melukis dia pandai memberikan argumentasi dan deskripsi atas lukisan-lukisannya dengan segenap pengetahuan dan khayalannya. Saat ayahnya meninggal (1930), Man Fong mulai menghidupi keluarganya dengan kemampuan melukisnya di Singapura. Tahun 1932, dia hijrah ke Jakarta untuk berkerja sebagai pelukis komersil. Tahun 1936, Man Fong diundang berpartisipasi dalam pameran lukisan oleh pemimpin asosiasi Hindia Belanda Timur.Man Fong tinggal selama 33 tahun di Indonesia.

Pada masa Perang Dunia II dia ditawan Jepang, kemudian setelah Indonesia merdeka, Pada tahun 1961 Lee Man Fong diangkat resmi menjadi pelukis istana dan warga Indonesia menggantikan pelukis sebelumnya, Dullah (1950-1960). Semenjak itu Man Fong bekerja untuk Presiden Soekarno dalam waktu empat tahun. Lee Man Fong tergolong pelukis maestro sekelas Affandi. Lukisan Lee Man Fong sangat disukai Soekarno karena dipandang seperti ventilasi di tengah sibuknya revolusi.

Lukisan-lukisan Lee Man Fong diakui sebagai perintis pelukis Asia Tenggara. Pada Tahun 1964 ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat buku yang berjudul "Lukisan-Lukisan dan Patung Koleksi Presiden Soekarno dari Republik Indonesia" buku ini berisi seluruh karya-karya seni yang dikoleksi Presiden Soekarno dan semuanya berjumlah 5 Volume, setiap volume berisi sekitar 100 koleksi lukisan dari karya-karya pelukis Indonesia dan luar negeri.

Lee man fong sendiri juga membuat buku sendiri yang berisi kumpulan lukisannya, diterbitkan dalam buku Lee Man Fong: Oil Paintings, volume I dan II dan diterbitkan oleh museum Art Retreat. Buku ini ditulis oleh kritikus seni Indonesia Agus Dermawan T., sementara seleksi karya dilakukan oleh Siont Tedja. Kedua buku yang keseluruhannya berisi 700 halaman ini berisi 471 lukisan pilihan koleksi banyak kolektor dari seluruh Dunia.

Pada tahun 1966, karena kekacauan politik di Indonesia, Lee Man Fong hijrah ke Singapura dan lama menetap di sana, karena lama menetap di Singapura, dia bahkan dianggap sebagai pelukis Singapura. Tahun 1988 ia meninggal di Puncak, Jawa Barat, karena sakit.

Man Fong sudah banyak menciptakan karya seni lukis dengan berbagai judul. Di masa sekarang, lukisan Man Fong semakin bernilai tinggi. Pada 2010 silam, Balai Lelang Sotheby Hong Kong melelang karya Man Fong yang berjudulBali Life dengan rekor US$ 3,2 juta. Harga yang sangat tinggi dan menjadikannya sebagai pelukis dengan karya termahal di kawasan Asia Tenggara.Selain itu lukisannya yang berjudul Fifteen Goldfish, terjual seharga Rp 16 miliar dalam lelang Christie’s di Hong Kong. Lukisan yang menggambarkan 15 ekor ikan emas hias itu dibuat pada 1940.

Pada April 2011, Sotheby kembali melelang sejumlah mahakarya seni Man Fong lainnya, antara lain Doves atau Burung Merpati. Karya ini dinilai merupakan karya terbaik Man Fong karena dia jarang melukis dengan media kanvas dan terbiasa melukis diatas media hardboard. Selain itu karya seni juga berbeda dengan kebiasaan Man Fong yang menampilkan warna Asia dalam lukisannya.

Hasil karya Lee Man Fong

Spoiler for "Fifteen Goldfish" by Lee man fong:

Spoiler for "Dua ikan mas hitam" by Lee man fong:

Spoiler for "Anak perempuan Jawa" by Lee man fong:

Spoiler for "Kebun di dalam Rumah" by Lee Man Fong,:

Spoiler for "Bunga mawar putih" by Lee man fong,:

Spoiler for "Wanita Jepang dengan kipas" by Lee Man Fong,:

Spoiler for "Reclining nude" by Lee man fong:

Spoiler for "Lady vendor" by Lee man fong,,:

Spoiler for "Gold fish" by Lee man fong:

Spoiler for "Gadis Bali sedang menenun" by Lee man fong:

Spoiler for "Suasana di Kampung (Life in a Village)" by Lee man fong:

Spoiler for "Gadis Bali memintal Benang" by Lee man fong:

Spoiler for "Habis mandi" by Lee man fong:

Spoiler for "Penari Legong" by Lee man fong:

Spoiler for "Topeng, buah blewah dan kendi" by Lee man fong:

Spoiler for "Penjual sate" by Lee man fong:


Spoiler for "Sumber":


Spoiler for "Coment":



emoticon-I Love Kaskus emoticon-I Love Kaskus emoticon-I Love Kaskus emoticon-Rate 5 Star









Diubah oleh blackpocket 12-12-2013 02:58
0
11.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan