wahwibsonAvatar border
TS
wahwibson
Daftar Kota di Jepang yang Warganya Paling Banyak Bunuh Diri
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai macam bunuh diri memang telah diungkapkan di atas. Apabila di negara yang bebas dengan penjualan senjata api seperti di Amerika Serikat (AS), maka bukan tidak mungkin banyak bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya sendiri.

Tetapi tidak dilakukan di Jepang karena harga senjata api sangat mahal dan yang mau bunuh diri biasanya juga berhitung tak mau mengeluarkan banyak uang kalau perlu gratis untuk melakukan bunuh diri, sehingga jarang yang bunuh diri menggunakan pistolnya sendiri.

Penggunaan pistol bukan hanya mahal harus beli dari dunia dan pasar gelap, tetapi pasti akan menyulitkan keluarganya. Polisi akan mengusut habis keluarga yang ditinggalkan, darimana orang yang bunuh diri mendapatkan pistol tersebut. Hal ini akan sangat menyusahkan anggota keluarga yang ditinggalkan (meiwaku), sehingga orang yang mau bunuh diri biasanya tak menggunakan pistol di Jepang.

Lalu cara bunuh diri ke-10 yang banyak dilakukan di Jepang dengan cara apa? Dengan cara menyengatkan diri ke listrik. Listrik bertegangan tinggi dicari, badan dilumuri air agar semakin merata setrum ke seluruh tubuh. Tembaga atau kawat atau kabel listrik ditaruh dekat bidang dada atau jantung sehingga cepat meninggal orang yang bersangkutan. Air yang memiliki larutan garam juga ikut semakin memancing tegangan tingi mempoercepat kematian dengan cara menyetrumkan badan ke listrik tersebut.

Itulah sepuluh cara bunuh diri banyak dilakukan di Jepang. Lalu bagaimana dengan tempat atau kota yang banyak terjadi bunuh diri?

Pada tahun 2012 paling banyak bunuh diri terjadi di kota Tokyo sebanyak 2.762 orang. Menyusul di Osaka sebanyak 1.740 orang, lalu di perfektur Kanagawa seperti kota Yokohama, di perfektur ini jumlah bunuh diri mencapai 1.644 orang. Peringkat ke empat di perfektur Saitama sebanyak 15.71 orang dan di peringkat kelima terbanyak di perfektur Aichi seperti kota Nagoya.

Kalau kita lihat semua tempat itu adalah kota-kota aktif untuk bekerja dan berbisnis. Artinya memang kesibukan kerja kehidupan sehari-hari membuat stress dan membuat banyak orang bunuh diri di tengah kota besar Jepang.

Lalu alasan apa orang Jepang bunuh diri. Data tahun 2010 mempertunjukkan paling banyak karena alasan kesehatan. Sebanyak 15.802 orang bunuh diri karena merasa hidupnya sudah selesai dengan kesehatan yang menurun. Biasanya orang lanjut usia.

Kemudian alasan keuangan atau ekonomi yang menghimpit kesulitan kehidupannya sehari-hari. Sebanyak 7.438 orang bunuh diri karena masalah ekonomi, tak punya uang.

Alasan ketiga karena adalah masalah di dalam keluarganya, di dalam rumah tangganya, ribut antara suami istri anak dan sebagainya, sehingga membuat dirinya stress dan bunuh diri, jumlahnya 4.497 orang.

Menyusul 2.590 orang bunuh diri karena alasan pekerjaannya. Merasa gagal atau dimarahi atau di-isolasi di tempat kerjanya, atau di olok-olok, direndahkan di tempat kerjanya.

Masalah laki-laki perempuan, biasa kita sebut masalah cinta juga membuat orang bunuh diri ternyata di peringkat ke-5 sebanyak 1.103 orang. Ada catatan bunuh diri karena alas an macam-macam yang kurang jelas, berjumlah 1,355 orang.

Setelah itu alasan bunuh diri karena masalah di sekolahnya, sebanyak 371 orang bunuh diri. Asuransi di Jepang ada yang meng-cover bunuh diri ada yang tidak meng-cover bunuh diri. Seperti di awal tulisan ini, tiga direksi perusahaan memang diasuransikan, asuransi jiwa, termasuk pula coverage bunuh diri. Tetapi untuk asuransi jiwa pribadi mungkin perlu dipertanyakan ada tidanya coverage bunuh diri bagi kita yang berada di Jepang ingin mengasuransikan jiwa kita.

Menarik diperhatikan pula beberapa tempat terkenal sebagai tempat bunuh diri antara lain di Sandanheki, perfektur Wakayama, lalu di bendungan Amagase, Kyoto, kemudian di Tojimbo di perfektur Fukui. Tempat lain di Air terjun Kagen (Kegon) di perfektur Tochigi. Selanjutnya di daerah hutan Aokigahara, perfektur Yamanashi, lalu di stasiun Shin-Koiwa di Tokyo, banyak terjadi bunuh diri lompat ke rel kereta api. Di sepanjang jalur kereta api Chuo-line juga banyak yang suka bunuh diri. Demikian di jempatan Yakiyama, perfektur Miyagi banyak yang bunuh diri terjun di sana. Akibat popularitasnya, kini di bawah jembatan itu dipasangi jala memanjang sepanjang jembatan tersebut, agar kalau jatuh dari jembatan diperkirakan bisa tertahan jala tersebut.

Satu fenomena baru dari kemajuan teknologi saat ini, bunuh diri kini dilakukan online, live di internet dengan kamera menyoroti pelaku yang ingin bunuh diri tanggl 9 November 2010 di sebuah apartemen di kota Sendai, Jepang Utara. Pagi hari sekitar jam 5 pagi dia meninggal. Pria itu sudah tak lagi bekerja sejak Agustus 2010 karena dipecat dari tempatnya bekerja di sebuah bank. Pria itu kemudian mengalami kesulitan ekonomi dan sempat mengutarakan niatnya untuk bunuh diri lewat sebuah komunitas.
ember
========================================================
alasan bunuh diri di jepang juga nggak jauh2 dari pekerjaan,,,,,emoticon-Matabelo
benar2 dech orangnya menuikah dengan pekerjaan.... emoticon-Nohope
0
5.3K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan