- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jika Tahu Taksonomi, Mungkin Dinosaurus Tidak Akan Punah
TS
samouth
Jika Tahu Taksonomi, Mungkin Dinosaurus Tidak Akan Punah
Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub es lebih sedikit.
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada.
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal. Dalam Karbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun. Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus.
Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian atas keragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif.
sumber
Perduli dengan lingkungan itu memang harus dari diri sendiri dulu.
Kenapa masih ada flora dan fauna langka yang di jual bebas ya? Misalnya , terumbu karang banyak di jual bebas? Shame on u government!
Spoiler for Terumbu:
Spoiler for Kutub Es:
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada.
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal. Dalam Karbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun. Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus.
Spoiler for Dinosaurus:
Spoiler for Dinosaurus:
Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian atas keragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif.
Spoiler for Hutan Hujan:
sumber
Quote:
Universitas Cenderawasih (Uncen) bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia (PT FI), Senin (18/11)menggelar kegiatan pelatihan taksonomi atau bidang keanekaragaman hayati kepada para guru dan dosen di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Papua. Tidak ketinggalan, sejumlah stakeholder dilibatkan, diantaranya termasuk LSM yang bergerak di bidang tersebut, seperti WWF,juga dari BKSDA Provinsi Papua dan Dinas Kehutanan. Kegiatan pembukaan yang digelar di ruang pertemuan Pasca Sarjana, Kampus Uncen Abepura, yang dihadiri oleh Voice President Enviromental PT FI, Andi Mukhsia, dan Direktur Program Pasca Sarjana, Prof.DR.Akbar Silo,M.Si. Ketua Panitia kegiatan pelatihan, DR.Suriani BR.Surbekti,M.Si., kepada wartawan mengatakan, ide awal dari pelaksanaan pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan sebuah kemampuan terhadap para stake holder dan akademisi di Papua, terutama mereka yang bergerak di bidang keaneka ragaman hayati. “Ide awalnya itu agar memberikan satu skill kepada stake holder di Papua. Hal ini terkait bagaimana teknik lapangannya dan metode yang digunakan serta bagaimana untuk mempresure sample yang diperoleh di lapangan dan kemudian dilakukan karakterisasi sampai pada identifikasi,”ujarnya, Senin (18/11). Lanjutnya, menjadi harapan pihaknya agar setelah mengikuti pelatihan yang dijadwalkan akan berlangsung selama dua pekan, para peserta mampu mengaplikasikan apa yang telah diajarkan dalam kerangka pelestarian ekosistem keanekaragaman hayati di Papua. “Ini harapan kami, terutama bagaimana peserta mempergunakan itu , karena kalau dia sudah mengenal berarti dia mencintai dan kemudian muncul minat untuk melestarikan karena arahnya untuk konservasi keankeragaman hayati kita di Papua. Sehingga kita harapkan juga ada komitmen disitu,”ungkapnya. Meski demikian, ia mengaku tidak ada suatu jaminan bahwa keaneka ragaman hayati ini akan lestari, akan tetapi ditengah laju pembangunan di Papua, diharapkan ekosistem dan habitatnya tidak hilang secara drastis. “Sehingga ada efek untuk memperkecil hilangnya keanakeragaman hayati ditengah laju pembangunan saat ini. Untuk itu kami hadirkan pematerinya itu dari Museum Fur Naturkunde, Berlin-Jerman,”tutupnya. Sementara itu, VP Enviromental PT FI, Andi Muhksia, dalam sambutannya mengatakan, partisipasi PT FI dalam kegiatan ini tidak lepas dari komitmen pihaknya dalam kebijakan lingkungan yang berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati di Tanah Papua. “Beberapa upaya keanekaragaman hayati lain yang secara berkala kami lakukan antara lain, penelitian mengenai aspek keanekaragaman hayati dengan Uncen dan UNIPA serta istitusi penelitian baik didalam negeri maupun yang diluar, dan partisipasi dalam upaya pemulangan dan pelepasliaran satwa endemik Papua ke habitatnya,”ujarnya. Disamping berbagai upaya nyata, PT FI juga melakukan inisiatif yakni secara berkala menerbitkan buku-buku mengenai keanekaragaman hayati. Sebagai kontraktor pemerintah di bidang pertambangan, pihaknya sangat menyadari pentingnya menjaga keanekaragaman hayati ditempat PT FI beroperasi saat ini. “Sebab itu berbagai survey akan terus kami lakukan dan pelatihan Taksonomi yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan para peneliti handal yang akan menguak lebih dalam misteri keanekaragaman hayati di Tanah Papua,”tandasnya.
sumber
Spoiler for Taksonomi:
sumber
Perduli dengan lingkungan itu memang harus dari diri sendiri dulu.
Kenapa masih ada flora dan fauna langka yang di jual bebas ya? Misalnya , terumbu karang banyak di jual bebas? Shame on u government!
0
2.6K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan