Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i-chanAvatar border
TS
i-chan
Miss Waria Bicara Soal Agama
Miss Waria: Yang Penting Kiblatnya ke Allah




KBR68H, Jakarta - “Hidup itu bukan pilihan. Tapi saya rasa kodrat yang sudah diberikan Tuhan. Allahu Akbar. Entah ada yang menyebutnya waria, transgender atau wadam. Tapi bagi saya sendiri saya wanita. Kalau boleh meminta, saya memilih salah satunya,” ujar Miss Waria 2004, Megi Megawati.

Begitulah pengakuan Megi dalam perbincangan “Agama dan Masyarakat” di KBR68H dan Tempo TV, Rabu (20/11). Ia menuturkan, bermula saat keanehan mimpi basah yang ia alami.

“Saya beruntung lahir di keluarga yang demokratis, sehingga apa pun dapat saya sampaikan. Saat teman-teman selevel saya dulu mimpi basah, sayasebaliknya memimpikan guru olahraga. Saya kemudian dibawa ke psikiater kemudian saya ceritakan semuanya. Dan saya sudah memutuskan saat itu saya berbeda,” tutur Megi.

Megi mengaku tidak pernah menyesali atas keadaannya sebagai transgender. Ia justru mengaku ikhlas terhadap keadaan yang dialaminya.

“Saya anggap itu kelebihan saya. Saya lahir secara fisik laki-laki dengan pernyataan dokter. Tapi perilaku dan hati saya perempuan. Bagi saya kepercayaan diri dan keikhlasan hati yang paling penting. Dan saya selalu berkiblat ke orang tua saya, sehingga bisa sampai seperti sekarang,” kata Megy

Peran Orang Tua

Peran orang tua bagi Megi sangat besar. Mereka tidak malu memiliki anak yang transgender. Ini yang membedakan dengan sebagian orang tua yang malu memiliki anak transgender. Akibatnya banyak kaum transgender tidak memiliki pendidikan yang cukup karena tidak disekolahkan orang tuanya. Padahal, menurut Megi, pendidikan anak sangat penting untuk tumbuh kembangnya.

Meskipun Megy seorang transgender, Ia mengaku tetap menjalani kehidupan beragama sesuai pada umumnya pemeluk agama lainnya. Sebagai seorang Muslim, ia menuturkan tetap menjalankan ibadah sholat lima waktu dan juga puasa pada Bulan Ramadhan. Menurutnya yang terpenting adalah hubungannya dengan Allah secara langsung, bukan penilaian orang lain kepadanya.

“Saya dari kecil Muslim, ya sebagai Muslim yang baik. Saya ya sholat dan puasa. Justru saya beruntung kalau puasa bisa full. Karena kalau wanita lainnya tidak bisa full karena ada halangan haid. Yang penting kiblatnya ke Allah,” ucap Megi.


lengkapnya disini gan : http://portalkbr.com/berita/perbinca...0414_4215.html
0
9.4K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan