Kasus Cebongan sudah mulai mendekati akhir, ke-11 oknum Kopasus dituntut antara 8-12 tahun penjara. Diantara mereka yang memperoleh tuntutan hukuman tertinggi adalah Serda Ucok, sang eksekutor keempat premanista, yaitu 12 tahun penjara.

Tetapi masih ada satu hal yang mengganjal, dalam sidang kasus cebongan hanya ditampilkan 1 arsip rekaman CCTV, yaitu di ruang tengah ketika kejadian bermula. Padahal menurut keterangan para saksi, almarhum korban serka Heru Santoso setelah dianiaya di ruang tengah oleh pelaku yang lebih dari 4 orang (diperkirakan 10-11, dan 7 orang masih berkeliaran), korban diseret ke lorong kafe hingga ke luar. Di dua lokasi terakhir, korban yang sudah tidak bernyawa, masih saja dianiaya seolah belum puas.

Di kafe Hugo ada sekitar 13-14 titik CCTV (termasuk di lorong dan luar).

Kemanakah file arsip CCTV cafe Hugos?Ketika fihak security ditanyai soal arsip CCTV, dia hanya menggeleng-geleng kepala. Kok bisa tidak diketahui?Padahal ada beberapa titik CCTV dan jika dibuka dalam sidang dapat dengan mudah + faktual mengetahui siapa saja pelaku penganiayaan almarhum Serka Heru.

Kemarin, Rakyat Yogyakarta mulai yang memblokade jalan, juga menuntut polisi segera mengusut kejadian di hugos kafe karena kuat dugaan adanya upaya penghilangan barang bukti seperti CCTV? Dari 14 titik oleh pihak kepolisian hanya 1 yang ditampilkan itupun sudah kondisi editan, kemudian yg 13 titik lagi kemana? Ini sangat berpotensi menimbulkan api dalam sekam antar aparat dan masyarakat yang sdh mulai menurun kepercayaannya.

Selain itu, beranikah aparat mengusut sisa pelaku diluar keempat premanista yang telah tewas dieksekusi Serda Ucok ? Karena sekitar 7 orang yang masih bebas ini pun telah membunuh satu nyawa manusia di kafe Hugos.

Jika serda Ucok dan rekan-rekannya dipersalahkan karena telah membunuh keempat premanista, lalu mengapa premanista-premanista yang masih berkeliaran itu tidak segera ditangkap ?

Mari kita tanya rumput yang bergoyang